Selasa, 26 Oktober 2010

Bosan berbuat baik..Gantian dulu :p

Selain orang jahat, ternyata orang baik juga banyak di dunia ini. "Mari kita berlomba-lomba untuk berbuat kebaikan". Kata - kata ini yang selalu kudengar dari lingkungan keluargaku hingga saat ini. Ternyata dorongan kata-kata tersebut begitu kuat sehingga saya sangat terbeban dan merasa perlu untuk membantu siapa saja yang sedang dalam kesulitan.

Saya berusaha berbuat kebaikan sebagaimana yang saya bisa. Ya sudah sepantasnya manusia berbuat baik kepada sesamanya, karena sebetulnya kebaikan yang sempurna sudah diberikanNya kepada kita. Namun akhir-akhir ini aku dikejutkan dengan hadirnya orang baik lain yang berbuat kebaikan kepadaku. Jujur saya sangat jarang mendapat perlakuan "istimewa". Hal ini memunculkan keegoisan sesaat. Ternyata sangat enak sekali rasanya bila orang lain berbuat baik kepada kita.

Tahun lalu seorang kakak juga berkata kepada saya kalau kita berbuat baik kepada orang lain, pasti Tuhan akan kirimkan orang lain lagi untuk membalas kebaikan kita itu. Dan balasan yang kita terima bisa saja berlipat ganda. Ternyata hal ini terbukti dalam hidupku.

Saya menjadi bosan berbuat baik dan berharap orang lain dulu yang mau berbuat kebaikan pada saya. Kesannya memang egois, namun tidak ada salahnya aq coba terima niat baik orang lain tersebut. Saya senang diperlakukan lebih dari yang pernah saya lakukan kepada orang lain. Terimakasih buat DIA yang sudah mengirimkan dia yang mau berbuat baik kepada saya:)

Jumat, 01 Oktober 2010

Sulitnya Memilih (satu diantara banyak)

Kalau Iwan Fals punya liryk lagu indah "Aku bukan pilihan" setidaknya menyadarkan kita kembali bahwa hidup ini dipenuhi dengan berbagai macam pilihan. Multiple choice tersebut kadang membuat kita kesulitan mengambil keputusan pilihan tersebut. Manusia itu sifatnya rakus dan tamak. Meskipun kadang kita dihadapkan hanya dengan satu pilihan dan kebetulan pilihan tersebut tidak kita sukai.

Saya sering dihadapkan pada situasi pilihan yang cuma satu-satunya dan pilihan tersebut tidak saya suka. Awalnya saya coba menerima dengan ikhlas namun seiring berjalannya waktu pilihan tersebut lama kelamaan bisa kita terima. Namun bila kita sabar saya percaya pilihan lain akan datang dengan sendirinya.

Saya juga pernah dihadapkan dengan dua pilihan dan seperti biasa kita harus ambil satu pilihan dari dua tersebut. Hal ini sepertinya lebih mudah untuk dilakukan. Saya tidak tahu, mungkin karena kasusnya hanya memilih dua kota yang akan saya datangi, maka pilihan tersebut dengan mudah saya putuskan.

Saat ini saya mempunyai multiple choice. Lebih dari dua pilihan tersedia dan lagi-lagi kita hanya boleh memilih satu pilihan saja. Kondisi ini membuat saya sangat kebingungan kuadrat. Saya sangat sulit memutuskan mana yang akan saya pilih. Terlalu banyak kelebihan pilihan masing2 tersebut sesuai dengan karakteristiknya masing-masing. Apakah saya harus mencari kekurangan dari masing2 pilihan tersebut?

Saya akan coba membuat keputusan pilihan mana yang akan saya ambil dengan mempertimbangkan kelebihan pilihan-pilihan itu saja. Walaupun saya percaya bahwa penilaian kelebihan tersebut akan sangat subjektif. Karena bila kita mempertimbangkannya hanya dengan kekurangan mereka (pilihan2 :red), maka kita sebenarnya lebih fokus kepada kekurangan pilihan tersebut. Anggap saja contohnya dalam memilih pasangan hidupmu. Jangan gunakan kriteria kekurangannya. Hal yang sederhana yang saya kaitkan dengan "Aku bukan pilihan" Iwan Fals tadi adalah saat seseorang melihat kondisi kita yang masih belum lulus atau belum mempunyai pekerjaan tetap. Biasanya dalam memilih pasangan hidup itu carilah kelebihan yang substansi seperti apakah dia punya karakter dan kompetensi yang baik. Dua hal ini merupakan filter terbaik dalam melakukan pilihan. Memilih orang yang hanya bisa diajak senang-senang jangan sampai anda lakukan. Karena hidup kita ini sinusoidal ada masa-masa senang dan tidak sedikit pula masa-masa susah. Jadi bila anda menemukan orang yang bisa diajak susah, maka dia sudah pasti bisa diajak senang-senang :).

Orang berkarakter memiliki ciri-ciri mudah bergaul, supel dan mau mengorbankan diri untuk orang lain. Orang berkompetensi memiliki ciri-ciri tidak gampang menyerah dan selalu berusaha. Jadi bila kita menemukan seseorang saat ini belum mapan dan kebetulan dia masuk dalam pilihan kita, maka cobalah menilainya dengan cara memperhatikan karakter dan kompetensinya.

Memilih pilihan satu-satunya memang sulit, namun memilih satu diantara banyak jauh lebih sulit. Dalam membuat putusan pilihanmu, coba renungkan baik - baik dan bawa ke dalam doa. Karena saya yakin dan percaya Tuhan akan menuntun saya untuk memutuskan pilihan yang akan saya ambil tersebut.

  © Blogger template 'Perfection' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP