Jumat, 13 Februari 2009

Belajar dari "warisan"

Semua orang tua di dunia ini ingin memberi warisan kepada anak - anaknya. Mereka akan berusaha untuk memberi peninggalan yang paling berharga kepada generasi penerusnya. Pasti setiap keluarga akan mewariskan sesuatu kepada anaknya jika ia sudah tidak berada di dunia ini lagi. Tentu warisan yang ditinggalkan hendaknya berupa warisan yang baik, tidak membebani sipenerima warisan.

Untuk level organisasi selain keluarga, misal pada level organisasi maupun level suatu negara, biasanya proses serah terima jabatan (regenerasi kepengurusan), mereka akan memberi "warisan" kepada pemegang tongkat estafet selanjutnya. Berbeda dengan orang tua yang pada umumnya meninggalkan warisan yang baik, pada organisasi ataupun suatu negara terkadang akan mewariskan hal - hal yang tidak baik.
Berikut adalah contoh yang baik dari Lincoln yang mewarisi masalah dari presiden AS sebelumnya yaitu Ancaman Perang Sudara.

dari RH: Sehari sebelum ulang tahunnya yang ke-52, Abraham Lincoln meninggalkan kota Springfield, Illinois, untuk menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat. Dengan ancaman perang saudara di depan mata, ia mengucapkan perpisahan kepada para sahabat dan tetangga yang datang untuk mengucapkan selamat jalan. "Saya berangkat sekarang," katanya kepada mereka, "dan tidak mengetahui kapan atau apakah saya akan kembali, dengan tugas di depan saya yang jauh lebih besar dari apa yang sudah dipikul Washington. Tanpa bimbingan dari Pribadi Ilahi yang pernah membantunya, saya tidak akan berhasil. Dengan bantuan-Nya, saya tidak akan gagal. Memercayai Dia, yang berjalan bersama saya, dan tinggal bersama kalian, serta berada di mana saja untuk selamanya, marilah kita semua berharap dengan yakin bahwa segalanya akan baik-baik saja. Kiranya kasih-Nya senantiasa menjaga kalian, seperti saya berharap kalian juga mendoakan saya. Saya mengucapkan salam perpisahan dengan penuh kasih kepada kalian."

Pengandalan Lincoln pada Allah akan bimbingan dan kekuatan-Nya merefleksikan nasihat dari Salomo: "Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu" (Am. 3:5-6). Hal yang dialami Abraham Lincoln ini kurang lebih sama dengan yang dialami presiden Obama sekarang dimana ia menerima warisan Krisis Ekonomi dari pemerintahan Bush sebelumnya.

Contoh lain adalah warisan yang berupa budaya yang buruk yang terjadi pada orgaisasi kemahasiswaan hampir di setiap institusi pendidikan di Indonesia mulai dari pendidikan menengah (SMP, SMU) hingga perguruan tinggi. Berita yang hangat sekarang tentang kekerasan di dunia pendidikan yang bahkan sampai merenggut korban jiwa. Ini merupakan contoh warisan budaya kekerasan yang senantiasa "dilestarikan" turun temurun. Niscaya akan sangat merugikan generasi berikutnya.

Untuk kasus pribadi, kita sadar atau tidak sadar juga sering mewariskan hal yang kurang baik kepada orang lain. Misal ketika kita menggunakan tempat - tempat umum seperti ruang bioskop atau toilet. Umumnya tempat umum seperti toilet dsb jarang bersih. Terkadang kita enggan untuk membersihkannya setelah menggunakan toilet tadi. Alhasil orang yang akan menggunakan selanjutnya pasti akan menerima "warisan" yaitu WC yang kurang nyaman karena kotor. Kita tidak sadar, bahwa suatu saat nanti kita akan kembali menggunakan toilet WC yang sama tadi di lain waktu. Kita mungkin saja akan kembali ke tempat yang sama pada waktu yang akan datang, walau tak direncanakan sekalipun.

Demikian pada organisasi, sekolah atau universitas, pasca selesai dari tempat - tempat tersebut, tidak serta merta kita meninggalkannya begitu saja. Di masa mendatang kita mungkin akan kembali ke tempat yang sama. Atau kalaupun bukan pribadi kita, anak, saudara dan orang terdekat kita mungkin akan menggunakan tempat kita belajar dulu. Jadi ketika berada pada lingkungan tersebut, kita harus meninggalkan warisan yang baik. Jangan meninggalkan kekerasan atau hal buruk lainnya. Jika kita mewariskan hal yang buruk, tidak menutup kemungkinan yang menjadi korban adalah orang - orang terdekat kita.


0 komentar:

  © Blogger template 'Perfection' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP