Kamis, 25 Februari 2010

"The Celebration of Failure"

Dalam hidup bisa dipastikan jumlah kegagalan lebih mendominasi dari pada kesuksesan. Kegagalan itu sangat dekat dengan kita dan merupakan ancaman. Oleh sebab itu kita senantiasa menjauhi kegagalan dan lebih menginginkan kesuksesan bukan?? Sayangnya kegagalan dan kesuksesan itu satu paket. Cara menghindari kegagalan adalah dengan tidak melakukan apa-apa, dan sayangnya itu pula cara terbaik untuk menghindari kesusksesan.

Semua orang biasanya senang dengan pesta dan perayaan. Tidak jarang dengan meraih sebuah kesuksesan maka seseorang akan merayakan kesuksesannya tersebut. Sekecil apapun kesuksesan tersebut maka saya yakin tidak ada yang keberatan untuk merayakannya even perayaan tersebut dilakukan secara kecil - kecilan. Bagimana dengan kegagalan anda?? Apakah kita rela merayakan kegagalan kita?

Dalam buku "The Perfect You" karangan Evelyn Jingga, kita dianjurkan untuk merayakan kegagalan. Sepanjang pengalaman saya sangat jarang hal ini dilakukan. Namun ternyata ada kegagalan yang pernah dirayakan orang lain. Dulu waktu di asrama dan masih jaya - jayanya ada prinsip kami, yaitu bila jadian dengan seorang wanita maka akan dirayakan dengan "makan - makan", sedangkan bila dia putus dari pasangannya maka akan dirayakan dengan "minum-minum". Bagaimana dengan jenis kegagalan yang lain, selain kegagalan dalam bercinta tadi?

Sepertinya merayakan kegagalan untuk hal apapun perlu kita tinjau dan kita praktikkan untuk dirayakan, minimal kita rayakan dengan orang terdekat. Manfaatnya adalah ketika dalam situasi gagal tersebut-yang biasanya stress- maka kita memiliki teman untuk berbagi tentang kegagalan tersebut. Sedikit banyak dengan merayakan kegagalan tadi maka akan menjadi motivasi baru buat kita untuk bekerja lebih optimal, sehingga kelak menjadi sebuah keberhasilan.

Selain itu dengan merayakan kegagalan maka akan mengurangi waktu kita untuk mengeluh, karena dengan perayaan tadi bisa membuat kita bersukacita. Misalkan kasusnya tentang "minum-minum" tadi, yang membuat sukacita bukan pada minumannya (red:biasanya beralkohol), namun terletak pada kebersamaan kita dengan teman atau sahabat tadi. Disamping itu bukankah dalam segala kondisi sebaiknya kita bersyukur kepada Sang Pencipta? Jadi, bila kita mengalami kegagalan, jangan segan - segan untuk merayakan kegagalan tersebut. Sebab kata orang bijak, kegagalan hanya merupakan keberhasilan yang tertunda. Jadi tidak apa toh kita rayakan dulu kegagalan tersebut, sebab suatu saat nanti kita akan mencapai keberhasilan itu juga?

3 komentar:

Anonim 27 Februari 2010 pukul 07.16  

tapi kalo minum-minum terlalu banyak alkohol mah merusak kesehatan dong :P

desmon 27 Februari 2010 pukul 07.37  

Itu mah buat yg merayakan putus cinta, dan untungnya frekuensi orang putus cinta tidak terlalu tinggi (low frequency):D.

Mekar Paian Sinurat 3 Maret 2010 pukul 15.11  

Membaca kalimat pertama aja, udah langsung sangat tidak sepakat aku bang.
jadinya gag kuterusin lagi.
Aku tidak sepakat kalo dibilang: "Kegagalan Lebih Mendominasi daripada Kesuksesan"

Justru kesuksesan lah yang paling banyak. manusia memang akan terlupakan akan kesuksesan-kesuksesan kecil yang diraihnya. Saya berhasil membaca blog abang ini merupakan kesuksesan buat saya, dan kedua saya berhasil mengomentari tulisan ini adalah kesuksesan buat saya, ketiga tangan saya dengan lincah mengetikkan setaip huruf saat menulis koment ini adalah kesuksesan buat saya dan masih sangat banyk lagi kesuksesan yang lain sebenarnya.
Mauliate

  © Blogger template 'Perfection' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP