Hidup yang lebih Efisien?
Tak terasa tahun 2022 sudah hampir setengahnya dilewati. Hari berganti hari dengan cukup baik sudah saya lalui. Setengah tahun tersisa harus menjadi lebih baik lagi. Secara umum Tuhan memberi kita 3 hari, yaitu kemarin, hari ini dan besok. Respon untuk ketiga hari tersebut haruslah dalam keadaan bersyukur, bersemangat dan berpengharapan. Tak terasa kehidupan ini sudah berubah, saya melihat beberapa teman berubah menjadi tua secara fisik, bahkan beberapa teman sudah ada yang berpulang.
Sebagai manusia lahiriah kita seolah kekurangan segala sesuatu, kekuasaan, materi dan kesenangan duniawi seolah tak ada batasnya.Rasa tidak pernah puas itulah yang akhirnya menimbulkan masalah, konflik dan peperangan dalam hidup kita. Namun secara absolut semua hal tersebut dibatasi oleh waktu yang diberikan Tuhan kepada setiap manusia. Tapi alangkah baiknya kalau setiap insan dapat membatasi diri/ mencukupkan diri atas segala kesenangan duniawi, kekuasaan dan materi.
Sama seperti ilustrasi berikut : Bayangkan saat kita beerada di gurun pasir pada siang hari yang panas dan terik. Yang paling kita butuhkan biasanya air sebagai pelepas dahaga. Namun bagi seorang pemabuk yang kebetulan ada di gurun pasir, ia tidak akan senang bila menemukan sumber air jernih yang bisa melepaskan dahaga. Demikianlah hidup kita, kita terlalu dibebani dengan "penyakit" dunia ini. Tuhan secara langsung sudah menyediakan kebutuhan manusia, namun terkadang manusia sendiri yang tidak pernah puas terhadap pemberian Tuhan tersebut. Kita terjebak dengan kekuasaan, materi dan kekayaan. Ya, ketiga hal tersebut tentu perlu dalam hidup, namun harus bisa dibatasi dengan rasa puas dari diri sendiri, jangan sampai dibatasi oleh waktu.
Dari saat ini saya harus belajar mencukupkan diri. Melakukan yang terbaik kemudian berserah kepada Nya. Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Bila Ia berkehendak kekayaan, kekuasaan amat sangat mudah diberikanNya kepada kita, asalkan kita setia dan berserah. Sama seperti Simon Petrus dan Andreas yang diajak Tuhan ketengah danau menangkap ikan. Mereka awalnya tidak mendapat apa-apa, namun saat mereka berserah pada Yesus dan menuruti perkataanNya, tiba-tiba jala mereka penuh dengan ikan yang sangat banyak bahkan hampir merobek jalanya. Semoga Tuhan memampukan saya dan saudara..