Sabtu, 21 November 2009

Kuburan

Ooppss...mendengar kata ini pasti muncul sedikit rasa seram dalam diri kita. Kesan kalau kuburan itu angker serta menyeramkan sudah tertanam sangat dalam dalam setiap diri manusia. Bila ada suatu tujuan yang kebetulan melintasi kuburan dan tidak ada jalan lain, maka ketakutan pasti akan muncul segera tanpa diundang, apalagi kalau kita membayangkan bahwa kita akan melintasi pemakaman tersebut sendirian, pada malam hari pula. Kesan ini mungkin karena manusia umumnya masih belum siap menghadapi kematiannya. Secara kuburan berisi dengan jasad2 manusia yang ntah pada masa hidupnya merupakan orang baik atau sebaliknya.

Ya, kesan kuburan menakutkan masih suatu momok yang menakutkan bagi sebagian orang. Namun sekrang ini saya melihat sebagian orang sudah menganggap kuburan menjadi tempat biasa. Banyak pasangan mem'PHK' pacarannya di kuburan. Biasanya wanita senang memutuskan pacarnya di lokasi pemakaman. Sampai sekarang saya masih belum tahu alasannya. Yang masih saya tau ya itu dia, bahwa masalah yang paling banyak sekarang adalah putus cinta dan habis pulsa:p. Banyak juga masalah putus cinta yang endingnya di kuburan:D. Betul gak??

Selain tempat nyekar atau jiarah, kuburan sudah dijadikan tempat wisata. Apa jadinya yah kalau pemakaman dijadikan tujuan wisata? Apa memang tidak ada lagi tempat wisata lain??? Glasnevin 773 Cemetery merupakan pemakaman/kuburan yang merupakan tempat wisata di Dublin,Irlandia. Mungkin karena sudah lama di buka yaitu sejak tahun 1832 maka kuburan yang satu ini sangat layak dijadikan tujuan wisata sejarah. Konon katanya pejuang - pejuang atau di Indonesia disebut pahlawan banyak di makamkan di tempat ini. Jadi kebayang'kan usia dari nisan yang terdapat di pemakaman ini. Jadi wajarlah kuburan ini dijadikan objek wisata. Bahkan sekarang menjadi tujuan wisata internasional. Jauh - jauh ke luar negri cuma mau lihat kuburan. Padahal di Toba sana sangat mudah di temui kuburan orang Batak dari yang usianya sudah tua sampai yang baru dibuat kemarin, ya kemarin. Bentuk kuburannya juga indah2 loh. Bahkan ada yang dibuat dengan biaya yang sangat mahal. Untunglah lahir lagu "uju di ngolungkon ma nian", yang sedikit mempengaruhi pembuatan makam mewah oleh anak bagi orang tuanya. Jadi ketika masa hidup orang tua sajalah kita gunakan kesempatan membahagiakan orang tua. Kebayang juga kalau kuburan2 di Toba sana menjadi objek wisata.

Kuburan lain yang sudah tidak seram adalah band kuburan. Walau cuma tenar sesaat tapi mereka cukup berhasil mengikis momok kalau kuburan tersebut menakutkan.

Apapun pandangan orang terhadap kuburan, yang pasti akan mengingatkan kita akan kematian yang pasti akan semakin dekat. Tidak ada orang yang akan menjaduh dari kematian, karena yang paling jauh itu adalah kemaren dan yang paling dekat adalah kematian. Namun bagi orang Nasrani kematian merupakan hidup kekal bersamaNya, tentu bagi mereka yang sudah melakukan dua perintah Tuhan yaitu menjauhi laranganNya dan melakukan firmanNya. Hanya itu, cukup simpel dan lebih mudah lagi bila kita mengandalkan Tuhan seperti yang tertulis dalam Yer 17:7.

Jumat, 20 November 2009

Up to Day

Masih ingat raker Komisi III DPR dengan Kejaksaan? Yaa, salah satu anggota DPR 2009-2014 Achmad Dimyati Natakusuma, Anggota Fraksi Partai Persatuan Pembangunan. Setelah mengajukan keberatan atas gelar perkara yang belum juga dilakukan Kejati Banten saat rapat tersebut, malam harinya Dimyati langsung di tahan terkait dugaan kasus korupsi. Dengan tragedi ini menjadikan Dimyati menjadi angota DPR yang pertama menjadi tahanan meskipun masih dalam proses dan belum terbukti bersalah.

Ternyata citra legislator kita masih relatif sama dan menjadi sasaran "penegak" hukum dan media. Penahanan ini merupakan sesuatu yang unik, namun media melihat kasus ini tidak begitu menarik. Karena mungkin media kita merasa tidak mendapatkan benefit lebih ketimbang masalah - masalah yang sekarang lebih di tonjolkan karena media bisa menjadi sutradara dan produser dan kini mencoba merangkap menjadi pemain dalam sinetron KPK, Kejaksaan, Kepolisian ditambah Pers. Peran media Indonesia masih belum seimbang, mungkin akibat dulu para jurnalis itu tidak belajar ilmu kesetimbangan dalam pelajaran Kimia.

Terlihat juga dalam kasus nenek Minah, terlepas dari banyaknya simpati yang mengalir ke nenek tersebut. Media memperlakukan seolah perusahaan sebagai pemilik perkebunan coklat tersebut bersalah 100 %. Bila media saat ini kita posisikan sebagai pengawas atau bisa diposisikan sebagai wasit, kira2 siapa yang akan mengawasi setiap tindakan dari wasit ini.? Hal ini yang mungkin membuat pemberitaan media masih sering berat sebelah. Bukankah mereka merupakan bagian dari SDM Indonesia yang "rata - rata" selalu berhasil membuat kesalahan, menyelesaikan solusi dengan melahirkan masalah dan seperti tukang parkir yang memungut retribusi bila hendak memuat suatu berita. Memang tidak semua seperti itu, masih ada fungsi yang masih berjalan dengan baik, cuma sebagian besar masih jauh dari sempurna. Semoga setiap hari kerinduan untuk menjadi lebih baik menjadi nyata dalam setiap lembaga yang ada di bangsa ini.

Sabtu, 14 November 2009

Bonus

Hmmm... Kedengaran sangat menarik bila ada kesempatan mendapatkan bonus. Secara setiap hari beban hidup semakin berat atau sering kita sebut dengan masalah. Konon pendeta mengatakan dua masalah yang paling sering dialami oleh anak muda seumuran saya:p sekarang adalah putus cinta dan habis pulsa. Benar gak yah??

Tapi saya tidak akan membahas masalah ataupun solusi masalah pertama. Toh anda semua lebih berpengalaman daripada saya. Cuma apa benar kalau masalah kedua itusangat sering dialami anak muda. Saya mencoba menganalis kedua masalah tersebut saling terkait satu sama lain. isa juga dianalogikan seperti ayam dan telur. Dua - duanya punya peluang untuk menjadi nomor satu. Supaya paham baca sekali lagi nanti:p.

Kata bapak pendetanya sih begini. Bisa orang putus cinta karena... karena habis pulsa. Mungkin udah tidak ada sms atau telp lagi dari Sang Pacar, so pasangannya akan marah dan meminta putus. Terjadilah "tragedi" Atau sebaliknya seseorang habis pulsa karena putus cinta. Dia sudah capek mambujuk, merayu, memuji dan hampir semua cara dipakai mulai dari sms pakai puisi sampai ayat2 rohani, dari telp hingga mengirimkan RBT akhirnya habislah pulsanya. Karena sudah tidak ada sms, telp dll tadi maka terjadi lagi "tragedi". Benar juga kedua masalah tersebut saling terkait satu sama lain. Terus kenapa harus pusing yah?? Nikmati sajalah..

Buat anak muda yang masih sering tersangkut masalah diatas sepertinya harus "hunting" provider mana yang memberikan bonus.Hmmm.... mendengar bonus semua orang langsung meningkatkan frekuensi pendengarannya. Kita sangat senang dengan solusi ini. Cuma saya jadi bertanya apakah terkadang kita menginginkan solusi dari suatu masalah, padahal kita sedang tidak mengalami masalah tersebut?

Jumat, 13 November 2009

Enjoy Your Day

Ada seorang gadis buta ya yang membenci dirinya sendiri karena kebutaannya itu. Tidak hanya terhadap dirinya sendiri, tetapi dia juga membenci semua orang kecuali kekasihnya.

Kekasihnya selalu ada disampingnya untuk menemani dan menghiburnya. Dia berkata akan menikahi kekasihnya hanya jika dia bisa melihat dunia.

Suatu hari, ada seseorang yang mendonorkan sepasang mata kepadanya sehingga dia bisa melihat semua hal, termasuk kekasihnya. Kekasihnya bertanya, "Sekarang kamu bisa melihat dunia.Apakah kamu mau menikah denganku?"

Gadis itu terguncang saat melihat bahwa kekasihnya ternyata buta. Dia menolak untuk menikah dengannya. Kekasihnya pergi dengan air mata mengalir, dan kemudian menulis sepucuk surat singkat kepada gadis itu,"Sayangku, tolong jaga baik-baik mata saya."

Kisah di atas memperlihatkan bagaimana pikiran manusia berubah saat status dalam hidupnya berubah. Hanya sedikit orang yang ingat bagaimana keadaan hidup sebelumnya dan lebih sedikit lagi yang ingat terhadap siapa harus berterima kasih karena telah menyertai dan menopang bahkan di saat yang paling menyakitkan.

Hidup adalah anugerah…

Hari ini sebelum engkau berpikir untuk mengucapkankata- kata kasar, Ingatlah akan seseorang yang tidak bisa berbicara.

Sebelum engkau mengeluh mengenai cita rasa makananmu, Ingatlah akan seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.

Sebelum engkau mengeluh tentang suami atau isterimu, Ingatlah akan seseorang yang menangis kepada Tuhan meminta pasangan hidup.

Hari ini sebelum engkau mengeluh tentang hidupmu, Ingatlah akan seseorang yang begitu cepat pergi ke surga.

Sebelum engkau mengeluh tentang anak-anakmu, Ingatlah akan seseorang yang begitu mengharapkan kehadiran seorang anak, tetapi tidak mendapatnya.

Sebelum engkau bertengkar karena rumahmu yang kotor, dan tidak ada yang membersihkan atau menyapu lantai, Ingatlah akan orang gelandangan yang tinggal di jalanan.

Sebelum merengek karena harus menyopir terlalu jauh, Ingatlah akan sesorang yang harus berjalan kaki untuk menempuh jarak yang sama.

Dan ketika engkau lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu, Ingatlah akan para penganguran, orang cacat dan mereka yang menginginkan pekerjaanmu.

Sebelum engkau menuding atau menyalahkan orang lain, Ingatlah bahwa tidak ada seorang pun yang tidak berdosa dan kita harus menghadap pengadilan Tuhan.

Dan ketika beban hidup tampaknya akan menjatuhkanmu, Pasanglah senyuman di wajahmu dan berterima kasihlah pada Tuhan karena engkau masih hidup dan ada di dunia ini. Hidup adalah anugerah, jalanilah, nikmatilah, rayakan dan isilah itu.

NIKMATILAH SETIAP SAAT DALAM HIDUPMU, KARENA MUNGKIN ITU TIDAK AKAN TERULANG LAGI! ENJOY YOUR DAY!!!!!

Kamis, 12 November 2009

Lebih baik ber-Tuhan daripada beragama

Awal bulan November ini saya mengikuti rangkaian acara ulang tahun Deklarasi Sancang di Bandung. Ini merupakan pernyataan para tokoh lintas agama untuk bersatu dan tidak meributkan perbedaan yang ada. Tidak hanya para orang tua, saya dan teman - teman yang katanya masih muda pun diajak untuk mengisi beberapa acara dalam kegiatan tersebut. Ya sebagai anak muda, generasi kami merupakan calon generasi penerus, bukan bakal calon (balon) lagi. Cuma sedikit kecewa, karena pemuda Kristennya sedikit yag terlibat, kebanyakan adalah sahabat - sahabat dari Katolik dan Islam. Satu lagi merusak pikiran saya, mengapa pemuda Gereja (Kristen) tidak bisa/sulit diharapkan untuk kegiatan kebersamaan di dalam perbedaan seperti ini?
Padahal masalah penutupan rumah ibadah kerap terjadi, seperti berita berikut : Pencabutan Izin Gereja. Padahal baru kemaren acara kebersamaan antar lintas agama dilakukan. Tumpengnya pun baru dipotong sama Walikota dan memberikannya kepada tokoh agama dari Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Budha dan Konghucu.

Sungguh berbeda dengan yang terjadi di kota kami Bandung, bahwa perbedaan agama merupakan kekuatan bersama. Dalam setiap ajaran agama diharuskan untuk hidup rukun dan mengasihi sesama, namun ada orang - orang tertentu yang menggunakan agama sebagai alat untuk merusak kedamaian dan kerukunan tersebut. "Kegiatan semacam ini bukanlah kegiatan seremonial atau rutinitas bersama" Demikian dikatakan oleh tokoh-tokoh tersebut.
Sebagai contoh sudah dan akan dilaksanakan kegiatan penanaman pohon di kota Bandung. Pak Dada Rosada sudah menanamnya di depan GKI Maulana Yusuf 20 Bandung. Tgl 28 November 2009 nanti, kami Kaum Muda Lintas Agama akan melakukan penanaman pohon di kawasan Soekarno Hatta Bandung.Apakah yang disebut dengan beragama? Apa sekedar terdaftar pada salah satu agama. Atau hanya melengkapi identitas di KTP. Sepertinya beragama di negara ini belum bisa mencerminkan kalau seseorang itu ber-Tuhan. Sebab masih saja ditemui perbuatannya yang bertentangan dengan ajaran Tuhan. Bagi mereka yang beragama mungkin ada "kekerasan" atau "kejahatan" yang dianggap wajar dan tidak melanggar aturan beragama. Namun bagi orang yang ber-Tuhan apapun namanya yang merugikan orang lain merupakan pelanggaran. Saya berpendapat lebih baik kita menyebut bahwa kita ber-Tuhan daripada menyebut kalau kita beragama. Saya sungguh bangga dan berharap bahwa kerukunan umat akan senantiasa bisa dijaga dan dilestarikan sesuai dengan Bhinneka Tunggal Ika. Sama-samalah kita berdoa ya, seperti saya dan kawan - kawan diatas :D

Rabu, 11 November 2009

Deklarasi Sancang Diperingati

Perdamaian
Deklarasi Sancang Diperingati

Senin, 9 November 2009 | 14:03 WIB


BANDUNG, KOMPAS - Puluhan warga Kota Bandung dari berbagai agama dan kepercayaan memperingati dua tahun Deklarasi Sancang, Sabtu (7/11) di Bandung. Peringatan itu dilakukan dengan menggelar aksi damai berjalan kaki dari Gereja Katedral Bandung menuju Gereja Kristen Indonesia Maulana Yusuf.


Deklarasi Sancang yang ditandatangani pada 10 November 2007 adalah pernyataan bersama 17 pimpinan serta tokoh lintas agama di Bandung, yakni Islam, Protestan, Katolik, Buddha, Hindu, Konghucu, dan tokoh aliran kepercayaan. Mereka berkomitmen menjaga kerukunan dan kebersamaan antar-umat beragama. Pernyataan disebut Deklarasi Sancangkarena diteken di Kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Barat di Jalan Sancang, Kota Bandung.


Dalam peringatan tersebut peserta aksi juga membersihkan lokasi di sekitar rute perjalanan mereka. Peserta membawa kantong plastik untuk menampung sampah yang mereka temui di sepanjang perjalanan. Ketika sampai di halaman mal Bandung Indah Plaza, peserta aksi menggelar kain putih untuk ditandatangani pengunjung yang ingin memberikan dukungan atas aksi tersebut.


Koordinator aksi Dadang Cahyadi menuturkan, kegiatan itu sekaligus menjadi bentuk kepedulian umat beragama atas kelestarian lingkungan."Selama ini Bandung sudah sedemikian kotor dengan sampah. Jika bukan kita yang memulai untuk membersihkannya, lalu siapa lagi, ujarnya.



Akhir pekan


Kegiatan itu juga sengaja dilakukan pada akhir pekan saat banyak orang menghabiskan waktu untuk bersenang-senang. Kegiatan itu mengingatkan warga bahwa anak muda Bandung tidak sekadar sukabersenang-senang, tetapi juga bisa melakukan banyak hal positif.


Ketua Forum Lintas Agama Deklarasi Sancang Kiagus Zaenal Mubarok mengatakan, peringatan dua tahun deklarasi itu dilakukan dengan sederhana. "Yang terpenting, isi Deklarasi Sancang bisa diaplikasikan dalam kehidupan beragama warga Bandung. Apalagi, Wali Kota Dada Rosada telah menetapkan Bandung sebagai kota agamais," katanya.


Rencananya peringatan Deklarasi Sancang juga diisi dengan penanaman pohon. "Akhir tahun ini 12.000 pohon yang dititipkan di Dinas Pertamanan dan Pemakaman Kota Bandung akan mulai ditanam," katanya. (REK)


Sumber : Kompas, 9 November 2009


Selasa, 10 November 2009

Kereta Api yang Singkat

Dapat dari Renungan GFresh:)
Ayat Renungan : "dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari - hari ini adalah jahat."
Efesus 5:16
Seorang nenek dari desa untuk pertama kali dalam hidupnya dia pergi ke kota naik kereta api. Perjalanan sejauh 80 kilometer melintasi daerah yang sangat indah. Ini adalah perjalanan yang sudah lama dia impikan, makanya dia antusias banget, kepengen lihat banyak hal dalam perjalanan nanti. Tapi dia malah sibuk sama hal - hal kayak letakin kopernya di atas bagasi, ngecek barang-barang bawaannya, rapikan baju, roknya, kencengin scraf, nyisir rambut, bersihin kacamata supaya bisa melihat pemandangan dengan jelas, ngatur tirai penutup jendela. Udah beres semua baru deh si nenek siap menikmati perjalanan.

Tapi baru aja dia merasa nyaman, dia dengar dari pengeras suara yang ada di stasiun kalau perjalanan sudah berakhir. Nyesal banget tuh si nenek. Gitu juga dengan kita. Jangan sibuk sama hal - hal yang gak perlu. Lakuin ini, lakuin itu, tapi sambil kitanya juga gak tau apa yang lagi kita lakuin. Lakuinlah hal - hal yang emang penting. Hal - hal yang memang bikin hidup kita lebih enjoy. Enjoy your life...

Sibuk

Sibuk selalu digunakan sebagai alasan untuk menghindar dari suatu tugas atau pekerjaan. Atau untuk menghindar dari kelompok or komunitas kita. Biasanya dengan mengatakan "maap saya sedang sibuk", maka masalah selesai. Perilaku seperti ini kerap kita lakukan sehari - hari. Padahal saya yakin, sesibuk apapun aktivitas kita, pasti bisa sejenak untuk beralih fokus kepada sesuatu yang datang kepada kita. Ntah itu dari teman, keluarga atau dari siapapun. Terlebih bila yang datang adalah orang yang meminta bantuan kita. Sayang kalau kesempatan untuk berbuat kepada orang lain hilang hanya karena kesibukan.

Lalu bagaimana cara mengatasi kesibukan tersebut?Caranya kita harus balikkan posisi kita kepada orang lain. Kita anggap kita yang sedang meminta bantuan kepada orang lain. Saya yakin kita akan rela mengalokasikan waktu untuk orang tersebut. Atau kita anggap mereka yang datang adalah orang terdekat kita, misal keluarga atau pacar. Pasti kita akan enggan untuk menolaknya. Atau mungkin kesibukan kita bisa dikalahkan dengan hobby kita, yaitu hobby untuk membantu orang lain dikala kita sedang dalam kesibukan. Tergantung bagaimana situasi tersebut sehingga memungkinkan kita untuk sejenak keluar dari kesibukan tersebut.

Sepanjang kita mampu untuk kembali foks pada pekerjaan yang untuk sementara waktu bisa ditunda. Semua bisa diatur, asalkan ada komitmen dalam diri. Hal ini merupakan latihan terhadap memimpin diri sendiri. Konon katanya untuk bisa memimpin orang lain, maka terlebih dahulu kita harus bisa memimpin diri sendiri.

Senin, 02 November 2009

Kalau ku Hidup (Tanpa Tuhan kita tidak bisa, tanpa kita Tuhan tidak mau)

Hari Minggu memang selalu berbeda dari hari lain. Walau setiap hari kita beribadah kepada Tuhan, namun saat ibadah di Gereja pada hari Minggu selalu ada surprise. Yang menjadi pembawa Firman di ibadah hari Minggu kemaren adalah ibu Dorothy Marx. Dulu ibu ini merupakan dosen Etika Kristen di ITB. Entah sudah berapa generasi yang beliau ajar. Dan bersyukur kalau saya sempat diajar oleh beliau. Ketika 6 tahun lalu kami mengambil kuliah beliau, dia sudah sangat tua, mungkin sudah berusia 80 an tahun dan, sekarang ... ia sudah semakin tua. Karena kondisi fisik yang sangat tua, si ibu berkotbah diatas sebuah kursi. Namun jemaat sangat kagum melihat semangat belaiau untuk memberitakan Firman.

Kotbahnya dari Yosua 24 : 14-24. Tentang bangsa Israel yang saat itu dipimpin Yosua diminta Tuhan untuk dengan tegas apakah mereka akan beribadah kepada Allah atau kepada allah-allah lain. Pilihan yang sama juga saat ini sedang ditujukan kepada Tuhan. Apakah kita akan mengikut Tuhan atau tidak? Kita harus pilih dengan tegas, tidak boleh setengah - setengah. Ibu Dorothy menurut saya sudah menunjukkan pilihannya. Dia sampai saat ini masih tetap menjadi hamba Tuhan. Meskipun umur beliau sudah sangat tua, kekuatan fisiknya sudah mulai berkurang, namun semangatnya untuk menyampaikan Firman masih sangat tinggi. Kita mungkin sering mendengar lagu "Ku Hidup bagiMu". Salah satu baitnya berisi "kalau ku hidup, ku hidup bagiMu, Hatiku tetap tetap menyembahMu, Dunia tak bisa menjauhkanku dari kasihMu". Oleh sebab itu, kita harus memilih hidup bergantung kepada Tuhan. Tidak boleh setengah - setengah.

Kita menjadi orang yang paling beruntung saat kita memilih Tuhan. Kita akan hidup dalam Tuhan, hingga dunia pun tak bisa memisahkan kita dari kasih Tuhan. Mari kita juga menjadi panutan orang untuk hidup dalam Tuhan. Sampai kita sudah tidak kuat lagi secara fisik. Dunia tak bisa menjauhkan kita dari kasih Nya bila kita berada di dalam pimpinan Tuhan. Tanpa Tuhan kita tidak bisa, tanpa kita Tuhan tidak mau.:)

Kesuksesan

Kita mengartikan orang sukses adalah orang yang memiliki banyak harta, mempunyai pendidikan tinggi, punya jabatan tinggi dan memiliki limpahan harta. Paradigma ini yang membawa banyak orang untuk meraih "kesuksesan" dengan segala cara. Sehingga ada orang yang mempunyai banyak harta dari hasil korupsi, merampok dan melakukan cara-cara yang tidak halal. Banyak orang lulus dari perguruan tinggi dengan mencontek saat ujian dan tetap mengandalkan kecurangan. Kita meraih posisi dengan cara - cara yang tidak benar, misal dengan menjatuhkan teman sekantor sehingga kita mendapatkan posisi yang lebih baik. Hal - hal tersebut bukan merupakan kesuksesan.

Jadi apakah sukses itu? Sukses adalah berhasil menjadi orang baik. Sementara kekayaan, jabatan, gelar akademis dan harta yang melimpah merupakan komponen - komponen kesusksesan. Mereka boleh ada, dan boleh juga tidak. Yang menjadi inti kesuksesan adalah ketika seseorang memberikan manfaat kepada orang lain. Dengan kata lain dia bisa memberikan makna di tengah - tengah lingkungannya.

Orang sukses biasanya hidup sejahtera. Apakah itu kesejahteraan hidup? Kesejahteraan merupakan kondisi dimana tidak lebih besar pasak daripada tiang. Bukan berarti kesejahteraan bila kita mempunyai penghasilan besar. Banyak orang yang mempunyai penghasilan puluhan juta rupiah, namun dia tidak sejahtera. Itu dikarenakan pengeluarannya jauh lebih besar dari pada penghasilan. Sebaliknya ada keluarga yang penghasilannya UMR (upah minimum regional), namun mereka bisa hidup sejahtera. Orang - orang seperti ini yang bisa kita sebut sebagai orang yang sukses.

Diatas semuanya itu, sebelum ataupun sesudah kita meraih kesuksesan, kita pahami apa makna dari kesuksesan tersebut. Jangan salah mengartikan, agar kita tidak salah jalan. Maksud saya adalah pengertian kesuksesan yang terkadang kita buat dangkal, seperti sukses berarti dia memiliki kekayaan, meskipun dengan cara - cara yang tidak halal. Jika dalam diri kita tanamkan makna yang benar, maka kesuksesan tersebut segera akan kita raih.

Minggu, 01 November 2009

Tekanan Hidup

Semua orang menghindari tekanan hidup atau stress. Padahal stress akan selalu menjadi bagian dari kehidupan. Stress sudah menjadi salah satu komponen dalam hidup. Yang namanya komponen tentu akan melekat dalam sistem kehidupan kita yang kompleks ini. Pada awalnya stress ini saya jauhi dengan berbagai cara. Namun ternyata stress tersebut sudah ada dalam tubuh manusia. Stress yang muncul ke permukaan dan cenderung mengganggu tersebut adalah stress yang kita stimulus. Tanpa sadar kita memancing stress tersebut yang tadinya dalam pikiran, kini muncul dalam bentuk "masalah".

Stress itu ibarat bakteri/virus. Sebagaimana kita ketahui tubuh manusia mengandung bakteri/virus. Nah potensi bakteri/virus ini berubah menjadi penyakit adalah bila kita mengubah pola hidup baik menjadi pola hidup yang tidak teratur. Akhirnya antibody atau daya tahan tubuh kita menjadi lebih lemah dibandingkan dengan bakteri/virus yang ada dalam tubuh tadi. Sebab sebagian besar penyakit manusia sebenarnya berasal dari bakteri/virus yang sudah ada dalam tubuhnya.

Demikian juga dengan stress. Stress sudah melekat dalam tubuh kita. Bila tanpa sadar kita sudah mentriger stress sehingga muncul masalah, jangan menyerah. Stress juga ada manfaatnya. Stress bisa kita jadikan sebagai bahan ujian. Ketika kita berhasil melaluinya pasti akan membuahkan kebahagiaan dan sukacita. Namun alangkah baiknya stress ini jangan kita munculkan setiap hari. Karena ujian di saat kita sedang menempuh pendidikan juga tidak setiap saat. Kita harus belajar untuk tidak mentriger stress keluar dan menghampiri kita. Tetapi walaupun stress sudah keburu muncul, mari kita terima sebagai bahan ujian. Dengan demikian kita akan lebih menikmati kehidupan ini. Semoga kasih dan sukacita senantiasa melingkupi hidup dan kehidupan kita.

  © Blogger template 'Perfection' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP