Jumat, 26 November 2010

Memulai sesuatu dengan Harapan baru

Minggu tanggal 28 November nanti merupakan Minggu Advent I. Tidak terasa kita semakin dekat dengan kisah 2000 tahun lalu yang mana saat ini kita sedang menantikan kehadirannya untuk yang kedua kalinya. Sebagian orang mulai disibukkan dengan perencanaan kegiatan Natal dan liburan akhir tahun. 

Sebenarnya makna keseluruhan dari penantian (masa Advent) itu adalah mengingatkan bahwa kita semakin dekat dengan hari yang akan datang itu. Hal yang perlu dilakukan adalah mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk masa itu. Mulai dengan kembali bermurah hati, mau berkorban dan suka menolong serta tindakan lain yang masih merupakan turunan differensial dari kasih. Ya semangat memberi merupakan kata kunci dalam case ini.

Teman-temanku, ketika kita masih mengatakan saya mengasihi dia, ini tentu belum cukup. Kita harus turun dan aplikatif ke lapangan, apakah dengan bentuk memberi pertolongan, menemani, dan memotivasi dan menjadi pendengar yang baik. Jadilah orang samaria yang baik hati itu. Saat hati kita sudah dipenuhi belas kasih, cepatlah implementasikan dengan perbuatan. Tolonglah segera, jangan tunggu Tuhan untuk menolong mereka yang kita temukan sedang terluka.

Suatu hari ada kisah indah pada sebuah keluarga yang soleh. Mereka punya tetangga yang sangat miskin dan selalu kelaparan. Sang ibu dari keluarga soleh ini selalu mendoakan tetangganya tersebut agar diberi Tuhan rezeki sehingga mereka bisa makan dan hidup. Suatu hari setelah si ibu selesai berdoa, sang anak segera berdiri dan meminta dompet si ayah. Sang anak berkata "ayah boleh saya ambil isi dompet ayah, sebab Tuhan sudah menjawab doa ibu"

Sangat sering kita menunggu agar Tuhan turun tangan untuk menolong seseorang. Padahal Tuhan justru menunggu kita melangkah dan mengulurkan tangan kepada orang tersebut. Lakukan sesuatu bagi sesama. Mungkin Anda adalah jawaban doa seseorang. Tidak perlu jauh-jauh memberi makan orang-orang kelaparan di Afrika dan di tempat2 bencana. Buka mata, buka hati, lihatlah orang di sekitar yang membutuhkan nasihat, penghiburan, makanan, uang, atau apapun yang bisa kita penuhi. Tolonglah mereka. Tolong juga saya yang sedang dalam pergumulan. Anda bersedia?

Bila hal ini sudah bisa kita lakukan, maka akan banyak Harapan manusia yang terkabul. Banyak doa orang-orang yang akan terjawab. Banyak kedamaian, sukacita dan damai sejahtera akan terealisasi di dunia ini. Semoga kita berani memulai merealisasikan harapan-harapan baru.

Ketika Harus Kehilangan

Suatu hari aku dan sahabatku bertengkar hebat. Pada awalnya semua dalam keadaan baik dan normal. Seperti biasa kami berkomunikasi dengan baik, sesekali berkunjung dan bersilahturahmi. Namun tanpa saya tau alasan yang jelas pertengkaran dan ajakan musuhan jauh lebih menguasai kami berdua. Saya juga menyesal membiarkan emosi ini menguasai hati dan akhirnya menghasilkan perpisahan. Saat merenungkan kejadian ini saya jadi teringat makna kehidupan.

Kehidupan sering diartikan dengan sejumlah kehilangan. Saat lahir kita kehilangan rasa hangat, aman dan nyaman dari rahim ibu. Saat dewasa kita kehilangan banyak waktu buat bermain, karena kita lebih banyak dituntut untuk belajar, bekerja dan mencari nafkah. Di usia tertentu mungkin kita kehilangan pekerjaan, orang-orang yang kita cintai. Di saat kita tua dan sakit kita kehilangan kekuatan kita. Di saat kita mati kita kehilangan nafas hidup dan segala-galanya. Jika hidup hanyalah kehilangan demi kehilangan, untuk apakah kita menjalaninya? Pertanyaan itu mengusik saya ketika seharian itu saya merasa kehilangan hubungan yang sudah terjalin baik selama ini bahkan dengan beberapa keluarganya.

Saat kehilangan, terlebih kehilangan orang-orang yag kita cintai merupakan sangat dimana kesedihan menjadi penyelimut utama hari-hari kita. Bahasa lainnya kita menjadi stress dan semakin dekat dengan dosa. Untuk mengatasi hal ini, ada baiknya kita kembali kepada Tuhan. Alhasil kita akan menemukan penghiburan, ketentraman dan kedamaian. Banyak kisah sejenis yang bisa diambil pembelajarannya dari Firman Tuhan. Saat Ayub menderita, ia tidak "memarahi" Tuhan, namun dia tetap setia kepadaNya. Kita harus yakin bahwa kehilangan ini merupakan pembelajaran dari Tuhan.

Meskipun saya gagal dalam menjalin hubungan ini, saya sangat percaya segala sesuatu itu tidak ada yang sia-sia. Saya percaya bahwa usaha dan kerja keras untuk mendapatkan sesuatu tidak selalu mendatangkan kesuksesan, namun semakin melatih kita agar mengetahui mana jalan yang terbaik.

Apa yang sudah diterimanya muda-mudahan tidak akan pernah dilupakannya, dan saya tidak akan mengingat apa yang pernah saya berikan. Semua butuh ketulusan dan keiklasan.

Ketika kerjamu tidak dihargai, maka saat itu kau sedang belajar tentang KETULUSAN.
Ketika usahamu dinilai tidak penting, maka saat itu kau sedang belajar tentang KEIKHLASAN.
Ketika hatimu terluka sangat dalam karena ditolak, maksa saat itu kau sedang belajar MEMAAFKAN.
Ketika kau harus lelah dan kecewa, maka saat itu kau sedang belajar KESUNGGUHAN.
Ketika kau merasa sepi dan sendiri, maka saat itu kau sedang belajar KETANGGUHAN.
Ketika kau harus membayar biaya yang sebenarnya tidak perlu kau tanggung, maka saat itu kau sedang belajar KEMURAHAN HATI.
Tetap semangat, tetap sabar, tetap tersenyum, tetap kuat dan terus belajar. Tuhan sedang mengarahkanmu menjadi semakin dekat dengan rencanaNya. TYM...



Kamis, 25 November 2010

Inkubasi yang gagal

Ternyata tidak hanya di dunia bisnis saja dibutuhkan proses inkubasi. Untuk dunia-dunia lain seperti dunia pertemanan juga butuh inkubasi. Setiap inkubasi pasti membutuhkan investasi agar kelak mencapai hasil yg diinginkan. Layaknya inkubasi sebuah perusahaan, untk dunia pertemanan juga perlu dipikirkan bagaimana agar inkubasinya berhasil.

Saat-saat kemarin saya coba membangun hubungan pertemanan dengan seseorang. Namun pada akhirnya inkubasi yg sudah saya bangun tersebut sepertinya sia-sia.

Berbagai hal sudah saya lakukan. Seperti memberi perhatian, waktu dan hal lain kepada dia. Dalam pertemanan sejati hal yang paling saya pegang adalah prinsip "memberi tanpa mengingat dan menerima tanpa melupakan". Ya apapun bisa kita berikan kepada teman, sodara, sahabat, kekasih dan lain sebagainya. Namun sangatlah tidak etis bila kita mengingat apa yang sudah diberikan. Bila kita selalu mengulik apa yang sudah diberikan berarti kita memberi tanpa ketulusan. Ada pamrih dalam pemberian itu. Dan hal utama yang semestinya kita berikan adalah kasih. Sebab kasih merupakan satu-satunya milik kita yang kalau kita berikan kepada seseorang, tidak akan berkurang. Bila kita meberi uang, otomatis uang kita berkurang. Tidak demikian dengan kasih.

Sebaliknya bila kita menerima sesuatu dari orang lain cobalah untuk tidak melupakannya. Sebab disinilah kita ditantang untuk berterima kasih atas pemberian itu dan bersyukur buat seseorang yang sudah memberi tersebut.

Saya tidak tahu apa penyebab inkubasi pertemanan tersebut gagal. Pertemanan tanpa kasih sebenarnya tidak ada gunanya. Saat ini saya hanya berharap bisa ketemu orang yang bisa diajak berteman dengan serius tanpa ada motivasi2 negatif didalamnya. Yang lalu biarlah berlalu, mari kita tetap menatap masa depan yang lebih baik untuk segala hal.

Minggu, 21 November 2010

Sikap Menanti

Hari ini merupakan akhir tahun Gerejawi tahun 2010. Dalam Gereja2 kesukuan Batak disebut ujung taon parhuriaon. Hal ini berarti ada pergantian suatu masa ke masa berikutnya dalam hal ini adalah masa Advent. Masa Advent nantinya akan berganti pada masa Natal. Kegiatan/aktivitas menjelang masa-masa ini menjadi lebih banyak. Terkadang persiapan kita tidak diiringi dengan kesiapan hati untuk menerima "kelahiran" Ilahi di dalam hati.

Menurut saya masa ini diinterpretasikan oleh ahli-ahli agama -tentu setelah mendapat hikmat dari Tuhan- untuk melatih kita menantikan akhir zaman yang pernah dijanjikan Tuhan. Sekarang kita kembali diberi kesempatan mengikuti pelatihan tersebut. Mau kah kita mencoba serius dalam mengikuti pelatihan ini?

Secara umum sikap menanti manusia ada dua macam. Yang pertama adalah mereka yang benar-benar memperhatikan dan mengikuti perkembangan. Yang kedua adalah mereka yang bersikap sangat cuek, masa bodoh. Saudara masuk yang mana?

Secara sederhana kita bisa analogikan sikap menanti ini dengan menunggu seseorang yang hendak bertemu dengan kita. Pasti ada yang sangat serius dan bolak-balik melihat jam bila dia yang sedang kita nantikan tak kunjung datang. Ada juga yang mencoba cuek dan mencoba mencari aktivitas lain sampai-sampai kelupaan bahwa yang dinantikan sudah datang.

Penantian ini bagi sebagian orang merupakan hal yang tidak begitu penting, bahkan ada juga yang emnganggap bahwa hari tersebut adalah hari kehancuran. Namun bagi orang yang takut akan Tuhan hari tersebut adalah hari kegembiraan. Sama seperti ketika kita menantikan seseorang yang sanagt kita kasihi.

Sekarang kitya baiknya bersyukur dan tetap berada di jalannya sembari melatih diri ini untuk menantikan kedatangan Dia yang keduakali. Selamat menyambut tahun Gerejawi yang baru. Biarlah kita senantiasa berada dalam lingkaran kasih Tuhan:)

Senin, 01 November 2010

pohon daun angin

Bila Anda mencintai seseorang, pastikan dia tahu...

POHON

Orang-orang memanggilku
"Pohon" karena Aku sangat baik dalam
menggambar
pohon. Aku selalu menggunakan gambar pohon pada sisi kanan sebagai
trademark pada semua lukisanku. Aku telah berpacaran sebanyak 5 kali, tapi
hanya ada satu wanita yang benar-benar sangat kucintai.

Dia tidak cantik, tidak memiliki tubuh seksi. Tapi, dia sangat peduli
dengan orang lain, religius. Gayanya yang sederhana dan apa adanya,
kemandiriannya, kepandaiannya, dan kekuatannya. Aku menyukainya, sangat!

Satu-satunya alasanku tidak mengajaknya kencan karena, aku merasa dia
sangat biasa dan tidak serasi untukku. Aku takut, jika kami bersama, semua
perasaan yang indah ini akan hilang. Aku takut kalau
gosip-gosip yang ada
akan menyakitinya. Karena itu, aku memilihnya untuk hanya menjadi
"sahabat".

Menjadi sahabatnya, aku akan bisa 'memiliki'nya tiada batasnya. Tidak
harus memberikan semuanya hanya untuk dia.

Selama tiga tahun
terakhir, dia selalu menemaniku dalam berbagai
kesempatan, sebagai sahabat. Dia tahu aku mengejar gadis-gadis lain.
Ketika dia melihatku mencium pacarku yang ke-2, dia hanya tersenyum dengan
berwajah merah. "Lanjutkan saja," katanya, setelah itu pergi
meninggalkan
kami.

Esoknya, matanya bengkak dan merah.

Aku sengaja tidak mau memikirkan apa yang menyebabkannya menangis. Aku pun
berusaha membuatnya tertawa dengan mengajaknya bercanda sepanjang hari.

Kali lainnya, di sebuah sudut ruang dia menangis. Hampir 1 jam kulihat dia
menangis. Aku paham betul apa penyebabnya. Pacarku yang ke-4 tidak
menyukainya. Mereka berdua perang dingin. Aku tahu
bukan sifatnya untuk
memulai perang dingin, tapi Aku masih tetap bersama pacarku. Aku berteriak
padanya dan matanya penuh dengan air mata sedih dan kaget. Aku tidak
memikirkan perasaannya dan pergi meninggalkannya bersama pacarku.

Esoknya
dia masih bisa tertawa dan bercanda denganku seperti tidak ada
yang terjadi sebelumnya. Aku tahu dia sangat sedih dan kecewa tapi dia
tidak tahu bahwa sakit hatiku sama buruknya dengan dia. Aku juga sedih.

Ketika aku putus dengan pacarku yang kelima, aku mengajaknya pergi.
Setelah kencan satu hari itu, aku mengatakan bahwa ada sesuatu yang ingin
kukatakan padanya. Dia mengatakan bahwa kebetulan sekali bahwa dia juga
ingin mengatakan sesuatu padaku..

Aku bercerita bahwa aku telah memutuskan hubungan dengan pacarku.
Sementara, dia berkata bahwa dia sedang memulai suatu hubungan dengan
seseorang.

Aku tahu pria itu. Dia sering mengejarnya
selama ini. Pria yang baik,
penuh energi dan menarik. Aku tak bisa memperlihatkan betapa sakit hatiku.
Aku hanya tersenyum dan mengucapkan selamat padanya. Ketika sampai di
rumah, sakit hatiku bertambah kuat, dan aku tidak dapat menahannya.
Seperti
ada batu yang sangat berat di dadaku. Aku tak bisa bernapas dan
ingin berteriak. Dan, aku menangis!

Handphoneku bergetar, ada SMS masuk. "DAUN terbang karena ANGIN bertiup
atau karena POHON tidak memintanya untuk tinggal?"

DAUN

Aku suka mengoleksi daun-daun, karena aku merasa bahwa daun membutuhkan
banyak kekuatan untuk bisa meninggalkan pohon yang selama ini ditinggali.

Selama tiga tahun aku dekat dengan seorang pria, bukan sebagai pacar tapi
"sahabat". Ketika dia mempunyai pacar untuk yang pertama kalinya, aku

mempelajari sebuah perasaan yang belum pernah kurasakan sebelumnya:
cemburu.

Mereka hanya bersama selama 2
bulan. Ketika mereka putus, aku
menyembunyikan perasaan yang luar biasa gembiranya. Aku menyukainya dan
aku juga tahu bahwa dia juga menyukaiku, tapi mengapa dia tidak pernah
mengatakannya?

Jika dia mencintaiku, mengapa dia tidak memulainya dahulu
untuk melangkah?

Ketika dia punya pacar baru lagi, hatiku sedih. Waktu terus berjalan,
hatiku semakin sedih dan kecewa. Aku mulai mengira bahwa ini adalah cinta
yang bertepuk sebelah tangan. Tapi, mengapa dia memperlakukanku lebih dari
sekadar seorang teman?

Menyukai seseorang sangat menyusahkan hati. Aku tahu kesukaannya,
kebiasaannya, tapi perasaannya kepadaku tidak pernah bisa kupahami. Kadang
aku merasa bodoh, karena aku juga berkeras tidak mau mengungkapkan
perasaanku. Selain alasan itu,

aku mau tetap di sampingnya, memberinya perhatian, menemani, dan
mencintainya. Berharap suatu hari nanti dia akan datang dan
mencintaiku..

Aku selalu menunggu telponnya setiap malam, dan mengharapkan SMS darinya.
Aku tahu, sesibuk apapun dia, pasti meluangkan waktunya untukku. Karena
itu aku selalu menunggunya.

Tiga tahun berlalu, dan aku mulai merasa lelah.

Akhir tahun ketiga,
seorang pria mengejarku. Setiap hari dia mengejarku
tanpa lelah. Segala daya upaya telah dilakukan walau seringkali ada
penolakan dariku. Aku mulai berpikir, mungkinkah aku bisa memberikan
sebuah ruang kecil di hatiku untuknya?

Dia seperti angin yang hangat dan lembut, mencoba meniup daun untuk
terbang dari pohon. Aku tahu Angin akan membawa pergi Daun yang lusuh jauh
dan ke tempat yang lebih baik.

Meski berat, akhirnya aku meninggalkan Pohon. Tapi Pohon hanya tersenyum
dan tidak memintaku untuk tinggal. Aku sangat sedih memandangnya tersenyum
ke arahku.

"DAUN terbang karena ANGIN bertiup atau karena POHON tidak
memintanya
untuk tinggal?"

ANGIN

Aku menyukai seorang gadis bernama Daun. Tapi, dia sangat bergantung pada
Pohon, sehingga aku harus menjadi 'Angin' yang kuat agar bisa meniupnya

hingga terbang jauh dari pohon.

Aku selalu memperhatikan Daun duduk
sendirian atau bersama teman-temannya,
memerhatikan Pohon. Ketika Pohon berbicara dengan gadis-gadis, ada cemburu
di matanya. Ketika Pohon melihat ke arah Daun, ada senyum di matanya.

Memperhatikannya menjadi kebiasaanku, seperti Daun yang suka melihat
Pohon. Satu hari saja tak kulihat dia, aku merasa sangat kehilangan.

Di sudut ruang, kulihat Pohon sedang memperhatikan Daun. Air mengalir di
mata Daun ketika Pohon pergi.

Esoknya, kulihat Daun di tempatnya yang biasa, sedang memperhatikan Pohon.
Aku melangkah dan tersenyum padanya. Kuambil secarik kertas, kutulisi dan
kuberikan padanya. Dia sangat kaget. Dia melihat ke
arahku, tersenyum dan
menerima kertas dariku.

Esoknya, dia datang menghampiriku dan memberikan kembali kertas itu. Hati
Daun sangat kuat dan Angin tidak bisa meniupnya pergi. Daun tidak mau
meninggalkan Pohon.

Bertahun berlalu, aku kembali menghampirinya dengan
kata-kata yang sama.
Meski sangat pelan, akhirnya dia mulai membuka dirinya dan menerima
kehadiranku. Aku tahu orang yang dia cintai bukan aku, tapi aku akan
berusaha agar suatu hari dia menyukaiku.

Selama empat bulan, aku telah mengucapkan kata Cinta tidak kurang dari 20
kali kepadanya. Hampir setiap kali dia mengalihkan pembicaraan, tapi aku
tidak menyerah. Keputusanku bulat, aku ingin memilikinya.

Suatu hari, dia bilang bahwa dia memberikan kesempatan untukku.

"Ah?" Aku tidak percaya dengan apa yang kudengar. Aku menengadahkan
kepalaku dan berusaha memastikan perkatannya. Dia berteriak dan
mengatakannya
kembali.

Kuletakkan telpon, melompat, berlari seribu langkah ke rumahnya. Dia
membuka pintu bagiku. Kupeluk erat-erat tubuhnya.

"DAUN terbang karena tiupan ANGIN atau karena POHON tidak memintanya untuk

tinggal?"
(DS/)

Sumber :
http://layar.suaramerdeka.com/index.php?id=316

Selasa, 26 Oktober 2010

Bosan berbuat baik..Gantian dulu :p

Selain orang jahat, ternyata orang baik juga banyak di dunia ini. "Mari kita berlomba-lomba untuk berbuat kebaikan". Kata - kata ini yang selalu kudengar dari lingkungan keluargaku hingga saat ini. Ternyata dorongan kata-kata tersebut begitu kuat sehingga saya sangat terbeban dan merasa perlu untuk membantu siapa saja yang sedang dalam kesulitan.

Saya berusaha berbuat kebaikan sebagaimana yang saya bisa. Ya sudah sepantasnya manusia berbuat baik kepada sesamanya, karena sebetulnya kebaikan yang sempurna sudah diberikanNya kepada kita. Namun akhir-akhir ini aku dikejutkan dengan hadirnya orang baik lain yang berbuat kebaikan kepadaku. Jujur saya sangat jarang mendapat perlakuan "istimewa". Hal ini memunculkan keegoisan sesaat. Ternyata sangat enak sekali rasanya bila orang lain berbuat baik kepada kita.

Tahun lalu seorang kakak juga berkata kepada saya kalau kita berbuat baik kepada orang lain, pasti Tuhan akan kirimkan orang lain lagi untuk membalas kebaikan kita itu. Dan balasan yang kita terima bisa saja berlipat ganda. Ternyata hal ini terbukti dalam hidupku.

Saya menjadi bosan berbuat baik dan berharap orang lain dulu yang mau berbuat kebaikan pada saya. Kesannya memang egois, namun tidak ada salahnya aq coba terima niat baik orang lain tersebut. Saya senang diperlakukan lebih dari yang pernah saya lakukan kepada orang lain. Terimakasih buat DIA yang sudah mengirimkan dia yang mau berbuat baik kepada saya:)

Jumat, 01 Oktober 2010

Sulitnya Memilih (satu diantara banyak)

Kalau Iwan Fals punya liryk lagu indah "Aku bukan pilihan" setidaknya menyadarkan kita kembali bahwa hidup ini dipenuhi dengan berbagai macam pilihan. Multiple choice tersebut kadang membuat kita kesulitan mengambil keputusan pilihan tersebut. Manusia itu sifatnya rakus dan tamak. Meskipun kadang kita dihadapkan hanya dengan satu pilihan dan kebetulan pilihan tersebut tidak kita sukai.

Saya sering dihadapkan pada situasi pilihan yang cuma satu-satunya dan pilihan tersebut tidak saya suka. Awalnya saya coba menerima dengan ikhlas namun seiring berjalannya waktu pilihan tersebut lama kelamaan bisa kita terima. Namun bila kita sabar saya percaya pilihan lain akan datang dengan sendirinya.

Saya juga pernah dihadapkan dengan dua pilihan dan seperti biasa kita harus ambil satu pilihan dari dua tersebut. Hal ini sepertinya lebih mudah untuk dilakukan. Saya tidak tahu, mungkin karena kasusnya hanya memilih dua kota yang akan saya datangi, maka pilihan tersebut dengan mudah saya putuskan.

Saat ini saya mempunyai multiple choice. Lebih dari dua pilihan tersedia dan lagi-lagi kita hanya boleh memilih satu pilihan saja. Kondisi ini membuat saya sangat kebingungan kuadrat. Saya sangat sulit memutuskan mana yang akan saya pilih. Terlalu banyak kelebihan pilihan masing2 tersebut sesuai dengan karakteristiknya masing-masing. Apakah saya harus mencari kekurangan dari masing2 pilihan tersebut?

Saya akan coba membuat keputusan pilihan mana yang akan saya ambil dengan mempertimbangkan kelebihan pilihan-pilihan itu saja. Walaupun saya percaya bahwa penilaian kelebihan tersebut akan sangat subjektif. Karena bila kita mempertimbangkannya hanya dengan kekurangan mereka (pilihan2 :red), maka kita sebenarnya lebih fokus kepada kekurangan pilihan tersebut. Anggap saja contohnya dalam memilih pasangan hidupmu. Jangan gunakan kriteria kekurangannya. Hal yang sederhana yang saya kaitkan dengan "Aku bukan pilihan" Iwan Fals tadi adalah saat seseorang melihat kondisi kita yang masih belum lulus atau belum mempunyai pekerjaan tetap. Biasanya dalam memilih pasangan hidup itu carilah kelebihan yang substansi seperti apakah dia punya karakter dan kompetensi yang baik. Dua hal ini merupakan filter terbaik dalam melakukan pilihan. Memilih orang yang hanya bisa diajak senang-senang jangan sampai anda lakukan. Karena hidup kita ini sinusoidal ada masa-masa senang dan tidak sedikit pula masa-masa susah. Jadi bila anda menemukan orang yang bisa diajak susah, maka dia sudah pasti bisa diajak senang-senang :).

Orang berkarakter memiliki ciri-ciri mudah bergaul, supel dan mau mengorbankan diri untuk orang lain. Orang berkompetensi memiliki ciri-ciri tidak gampang menyerah dan selalu berusaha. Jadi bila kita menemukan seseorang saat ini belum mapan dan kebetulan dia masuk dalam pilihan kita, maka cobalah menilainya dengan cara memperhatikan karakter dan kompetensinya.

Memilih pilihan satu-satunya memang sulit, namun memilih satu diantara banyak jauh lebih sulit. Dalam membuat putusan pilihanmu, coba renungkan baik - baik dan bawa ke dalam doa. Karena saya yakin dan percaya Tuhan akan menuntun saya untuk memutuskan pilihan yang akan saya ambil tersebut.

Rabu, 22 September 2010

Rencana yang bertolak belakang

Setiap kita pasti sering merenanakan sesuatu. Dengan kata lain design hidup kita terdiri dari berbagai rencana yang akan kita lakukan di masa depan, ntah itu nanti, besok, minggu depan, bulan depan atau puluhan tahun lagi. Ada kalanya rencana tersebut tidak bisa terealisasi dengan baik. Penyebabnya macam-macam. Bisa karena rencana tersebut di design asal-asalan atau rencana tersebut belum cocok buat kita.

Saya terkadang bertanya-tanya dalam hati, apakah saya tidak bleh berencana akan masa depan saya sendiri? Mengapa setiap rencana saya sangat susah bahkan ada yang tidak bisa direalisasikan dengan mudah. Apa saya masih belum optimal memperjuangkan rencana tersebut. Pertanyaan-pertanyaan tersebut selalu mengikut dalam pikiran yang tiada batasan ini.

Saya jga berpikir dan bertanya ada orang yang sepertinya tidak punya rencana sama sekali, namun dia bisa mendapatkan apa yang belum saya dapatkan. Seberapa penting penyerahan diri ya?Apa kita lebih baik pasrah dan tak berencana apapun? Saya pikir hal ini tidak benar.Apapun itu kita berhak memiliki sebuah rencana. Hanya saja rencana yang kita buat tersebut sangat bertolak belakang dengan kebutuhan kita atau belum waktunya untuk di berikan Tuhan.

Berencana tanpa menyerahkan rencana tersebut pada Tuhan akan membuat overlapping rencana masa depan. Alangkah baiknya setiap rencana yang dibuat kita serahkan kepada Tuhan agar Dialah kelak yang akan mengevaluasi dan merealisasikan nya dalam kehidupan masa depan. Kita harus percaya dan yakin bahwa rancangan tuhan adalah rancangan damai sejahtera. Masa depan dan semua rencana yang sudah kita buat harus di pasrahkan kepadaNya agar kehidupan ini terasa lebih baik.. Barangkali kesabaran kita benar-benar diuji untuk hal ini..
Tuhan bantu kami untuk menanti hasil dari rencana masa depan kami..

Senin, 13 September 2010

I Still Believe In Miracle

I've been watching you closely from the heavens
Sees a dark cloud hanging above your head
As the enemies and faulters close behind you
You feel you've lost but it's nowhere left to go

But I promise you that I will never leave you
Though My timing's hard for you to comprehend
Do you trust Me and know that I am there?
To see you through right until the end

Do you believe in miracles?
That I'll part the sin and save your day
Do you believe in miracles?
That I will be with you all the way

For so many days and nights I've prayed to heaven
While the enemies await and form my fault
When all around me felt like sinking sand
No place to stand with only Your name I can call

And now I know my peace in You Lord is being shaken
And I'm not afraid to say that I am scared
But I do know You are truth
You all Your word and
You are my God and I know that You'll be there

I still believe in miracle
That You'll part the sin and save my day
I still believe in miracle
That You will be with me all the way

And I know that You are able Lord to save me from the fire
But even if You don't
My love for You remain

Lagu Lea Simanjuntak, I Still Believe in Miracle bisa di Donlot disini

Sabtu, 11 September 2010

Doa dan Harapan

Tuhan pny hadiah u/mu..sbuah cahaya u/ kglapan..sbuah rencana u/ hr esok..sbuah jln kluar u/ masalah..sbuah kbahagiaan u/ ksedihan..dan aQ puny hadiah u/mu hr ini: sbuah doa dan harapan agar Tuhan selalu menyertai stiap langkahmu

--Steffi--

Rabu, 08 September 2010

Miss Activities

Byk kegiatan rutin saya yang tidak sempat dilakukan lagi. Penyebabnya cuma dua, kegitan saya yang terlalu padat dan sibuk atau saya sudah tidak bisa bagi waktu lagi.

Kemungkinan pertama lebih cenderung menjadi penyebab banyak aktivitas rutin saya tidak terlaksana lagi. Beberapa diantaranya adalah, saya sudah jarang baca koran, jarang sekali update blog, jarang bermain, jarang menonton berita, waktu bertelp sudah terbatas. Implikasi langsung yang saya terima adalah saya kehilangan banyak waktu, kehilangan informasi dan banyak kerugian yang lain. Saya harus segera keluar dari aktivitas ini. Sewaktu-waktu setelah lebaran ini saya akan kembali ke kondisi awal dimana saya yang akan mengatur waktu dan bukan sebaliknya.

Kondisi seperti yang saya alami ini banyak dirasakan teman-teman lain juga. Manusia seolah disetir sama waktu. Tidak ada kebebasan. Hak asasi manusia adalah saat ia bebas memakai waktu yang diberikan padanya. Mari kita coba menyusun schedule penggunaan waktu kita.

Senin, 30 Agustus 2010

Takut Kehilangan hari ini

Aktivitas kita sehari-hari berorientasi untuk mendapatkan segala sesuatu yang kita inginkan. Kerja keras, usaha bahkan doa kita gunakan untuk mendapatkan hal-hal yang kita butuhkan. Kita menginginkan harta, jabatan, kekayaan, teman dan banyak lagi. Bahkan untuk mendapatkan hal-hal tersebut tak jarang kita melakukan segala macam cara yang dapat merugikan diri sendiri.

Setelah mendapatkannya jarang juga kita mau sekedar menikmati hasil jerih payah tersebut. Kita justru mencari hal baru yang lain. Sehingga tanpa sadar ada sesuatu yang sudah kita dapat sebelumnya hilang begitu saja. Banyak cara dilakukan orang untuk menjaga sesuatu yang sudah dia peroleh. Dia memperlakukan temannya dengan baik. Menyimpan hartanya di tempat aman. Menjaga nama baik dan popularitas dan lain sebaginya. Rasa takut kehilangan tersebut merupakan hal yang wajar dan manusiawi. Namun dengan rasa takut berlebihan ditambah tuntutan untuk mendaptkan hal-hal baru lainnya membuat kita kehilangan energi banyak.

Rasa takut kehilangan seharusnya bukan hanya rasa takut kehilangan pada hal-hal yang kita peroleh secara aktif. Namun kita juga harus takut kehilangan sesuatu yang diberikan secara cuma-cuma oleh yang diatas. Ya, saya percaya apapun yang kita peroleh hingga saat ini merupakan pemberian Tuhan semua. Namun ada beberapa hal yang sebenarnya diberikan kepada kita secara merata. Seperti udara, hari-hari baru, malam, siang dan lain-lain.

Hal ini yang kurang kita sadari. Seharusnya kita takut kehilangan hari ini. Hari ini ada limitnya dan bila hari berganti hari tersebut tidak akan bisa kembali. Hal ini yang menggugah saya untuk coba mengoptimalkan kegitan-kegiatan yang bermanfaat agar saya tidak merasa takut kehilangan hari yang sudah diberikan pada saya. Begitu juga dengan anda semua. Jangan pernah biarkan hari yang sudah kita peroleh berlalu begitu saja dari hadapan kita. Takutlah kehilangan hari ini, sebab hari ini itu merupakan anugrah. Bila hari ini sudah menjadi kemarin kita tidak akan bisa menemukannya kembali. Bila kita menanti besok dan berdiam hari ini, maka kita harus siap-siap sebab hari esok masih misteri dan belum tentu ada. Jangan mengejar besok dan menantikan hari kemarin, tetapi kejar dan nantikanlah hari ini dengan aktifitas yang baik. Sehingga kita bisa menambah perjalanan sejarah hidup ini dengan kisah-kisah yang indah.

Hari ini adalah anugrah, kemarin merupakan sejarah dan besok adalah misteri.

Rabu, 25 Agustus 2010

Minggu, 15 Agustus 2010

Beban Hidupku sungguh berat

Aku hidup sudah seperempat abad. Banyak sudah cerita suka dan duka yang bisa aku jadikan pengalaman indah mengarungi kehidupan ini. Beban hidup sepertinya harus bertambah seiring bertambahnya usia ini...
Aku mencoba menerima setiap keadaan dengan tulus dan ikhlas. Aq juga berusaha membawa setiap beban hidup ini dan menyerahkannya pada Tuhan.
Aku pernah berpikir bahwa beban terberat dalam hidup sudah pernah kulalui dan beban hidup yang lain kupikir akan lebih ringan.
Aku pikir beban hidup terberatku adalah saat aku kehilangan salah satu orang tua yang sangat kukasihi dan mengasihiku.
Aku juga berpikir kalau beban terberat lainnya adalah saat aku harus ditinggalkan wanita yang pernah aku cintai.
Kupikir beban terberat lainnya saat aku pergi merantau dan hidup madiri jauh dari keluarga dan rumah.
Kupikir lagi beban terberat itu menyelesaikan tugas akhir dikala aku bermasalah dengan seorang dosen dan aku harus menunggu 4 semester.2 tahun tanpa tujuan.
Pernah juga berpikir bahwa bebanku lepas saat baret berbentuk perisai dan salib itu dilepas dari kepalaku dan menyerahkan kepemimpinan kepada orang lain.
Kukira beban terberat itu saat aku berhasil menyelesaikan urusan birokrasi hingga ke depthumkam dan berhasil menyelesaikan masalah yang sudah 10 tahun itu.
Sempat juga berpikir kalau beban terberatku adalah saat aku berhasil lepas dari pihak berwajib hanya karena aku kenal seseorang petinggi di Mabes sana.
Ternyata semuanya itu belum ada apa-apanya. Kian hari aku merasa beban hidupku makin berat dan aku hampir tidak kuat menahannya. Aku tidak kuat lagi Tuhan.
Aku tidak kuat kalau harus dikhianati saudaraku itu.
Aku juga sangat tidak kuat kalau harus diduakan perempuan itu.
Aku tidak kuat dengan beban yang dikasih seniorku itu.
Aku tidak kuat harus diomongin negatif oleh sahabat2 ku itu.
Aku tidak kuat lagi menjalani semua ini.
Tolong lepaskan aku Tuhan dari belenggu kelemahan ini, dari semua beban yang berat ini. Aku tidak kuat lagi. Aku jenuh dan capek. Mohon lepaskan aku Tuhan. Aku memohon dengan kepala tertunduk kepadaMu. Bantu aku Tuhan untuk lepas dari kondisi terburukku ini. Aku mohon Tuhan:)

Jumat, 06 Agustus 2010

Kartu Kuning Kedua

Pernahkah anda mendapat peringatan? Mendapat peringatan itu merupakan hal yang baik. Asal kita komit untuk sadar dan mau introspeksi kesalahan yang kita buat. Bahkan warning juga bisa mencegah kita untuk berbuat salah dan melakukan pelanggaran. Namun peringatan yang saya maksud disini bukan untuk mencegah perbuatan salah kita, namun untuk memperlihatkan kesalahan yang telah diperbuat supaya kita tidak melakukan perbuatan tersebut kembali. Manusia itu dipenuhi dengan kebiasaaan, termasuk terbiasa mengulangi perbuatan salah yang yang sama.

Analoginya adalah seperti permainan sepak bola.Dalam permainan sepak bola para pemain yang melakukan pelanggaran ringan akan diberi kartu kuning oleh wasit. Bagi pemain yang terlalu sering mengoleksi kartu kuning tentulah pelatih tidak berkenan lagi untuk menurunkan pemain tersebut dalam pertandingan berikutnya. Kartu kuning tersebut fungsinya untuk mengingatkan pemain kalau mereka telah melanggar sesuatu, mereka membuat sebuah kesalahan. Karena sifatnya masih "ringan" maka diberi kartu kuning. Namun bila kesalahan tersebut berulang dilakukan, maka pada kartu kuning kedua pemain akan dikeluarkan (kartu merah).

Mungkin tanpa sadar kita sebenarnya sudah memegang kartu kuning kedua tersebut. Kesalahan yang diperbuat itu-itu saja dan selalu jatuh ke dalam dosa yang sama. Hal ini yang dapat menghambat laju perjalanan hidup ini. Hal yang membuat hidup saya stagnan seolah enggan berpindah ordinat dari y negatif ke y positif. Saya bingung mengapa kartu kuning kedua ini terlalu lama saya sadari. Saya terlalu nyaman untuk menyimpannya tanpa mau berusaha untuk mengubah perbainan hidup saya yang lebih baik.

Saat kita sadar akan ada kartu kuning ini, saat ini pula kesempatan diberikan untuk kita keluar sejenak dan free pada sebuah pertandingan. Kita coba refleksi dan evaluasi diri akan kesalahan tersebut. Kesalahan yang menahan kita diposisi kegagalan. Setelah absen dalam sebuah pertandingan maka berusahalah untuk menunjukkan performa yang lebih baik lagi. Ingat saja bahwa batas waktu permainan hidup ini akan tiba pada saatnya nanti. Namun alangkah baiknya kita menyudahi permainan di ujung batas waktu ketimbang di tengah karir kehidupan yang tidak seberapa ini. Selamat berjuang dzm.


Foto Kebakaran

Yang punya kamar sedang melihat nasib kamarnya
Kami coba cari barang2 yang masih tersisa dengan percakapan :
dzm : "Ini masih kw pake gk yen??"
yyn : "Mana bisa lagi itu brur"
Ternyata ada Alkitab gk terbakar.Cuma covernnya yang rusak. Muzizat yah!!
yyn : Disini bekas lemariku:)
dzm : Ooo
Ah, gak ada yang tersisa selain nafas yang sedikit itu. Masih untung di tengah-tengah kerugian, walau menambah beban penderitaan buat teman kita yang satu itu.

Bandung, 3 Agustus 2010

Jangan Korupsi ya

Kamis, 05 Agustus 2010

Suka duka silih berganti

Saya tidak terlalu paham sampai di mana daya tahan seseorang untuk selalu diberi beban penderitaan. Saya juga yakin seseorang punya batasan kepuasan, walau banyak orang mengatakan manusia tidak akan ada puasnya dengan sesuatu (kebahaiaan:red) yang sudah diraihnya.

Kehidupan manusia selalu dihadapkan dengan rahasia Ilahi yang hanya dimengerti oleh Tuhan dan manusia yang mengalami proses kehidupannya masing-masing. Artinya seseorang pada saatnya nanti pasti akan dibukkan rahasia Tuhan atas perjalanan kehidupannya. Rahasia Ilahi tersebut diterjemahkan ke dalam bentuk suka (keberuntungan) dan duku(bencana). Mungkin ada benarnya juga setiap manusia diciptakan berdasarkan jenis nasibnya masing-masing.

Dengan peristiwa kebakaran tanggal 2 Agustus lalu saya menjadi lebih yakin sampai saat ini Tuhan belum ada embargo kasih Tuhan pada anak-anaknya. Sepahit apapun kejadiaan seperti yang dialami teman kami satu kost yang kamarnya habis terbakar, saya masih percaya ada perlindungan dan curahan kasih Tuhan, walaupun Tuhan campur tangan terhadap penderitaan/musibah yang dialaminya. Si teman tersebut masih bisa bersyukur saat kejadian dia sedang tidak di rumah. Seandainya dia di rumah pasti dia ketiduran dan mungkin tidak akan selamat dari peristiwa kebakaran tersebut. Walau masih sulit menerima penderitaan tersebut, setidaknya saya dan 6 teman yang lain masih bisa bersyukur tidak ada korban jiwa atau pun luka-luka.

Kami akan rugi besar bila tidak bisa menjadikan musibah ini menjadi pelajaran dalam hidup. Pengalaman yang indah (precious experience). Semua tetangga sigap membantu dan sekarang lebih ramah sama kami. Kami juga akan lebih rugi lagi bila tidak bisa memahami maksud Tuhan bahwa musibah ini adalah peringatan bagi kami yang sering malas-malasan. Selalu tidur:P.

Desngan musibah ini kami akan lebih mengerti arti sukacita(keberuntungan) yang akan kami terima kelak.

Saya juga melihat sangat banyak orang yang memanfaatkan kesempatan yang diberi Tuhan untuk menolong kami. Sungguh kesempatan yang seharusnya menjadi kerinduan kami. Kerinduan untuk menolong sesama terutama mereka yang sedang susah dan menderita. Habis gelap terbilah terang. Semoga penderitaan ini segera berlalu dan berganti menjadi sukacita yang indah dari Tuhan.

Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan!.Yeremia 17:7


Selasa, 03 Agustus 2010

Kost kami kebakaran

Senin, 2 Agustus 2010 pukul 17.00 saya tiba2 dijemput dari kantor ykkm karena rumah kami terbakar. Sial, ntah apa yang menjadi kesalahan kami sehingga bencana ini datang.
Tengah malam saat saya tulis blog ini berita kebakarannya sudah ada di beberapa media online seperti detik , ANTARA dan pikiran rakyat.
Kami tinggal ber tujuh di rumah yang memiliki 6 kamar tersebut. Dan saat kejadian yang ada di rumah hanya teman saya dan istrinya. Saat saya pulang saya langsung menyelamatkan surat-surat berharga milik saya dan beberapa surat sangat penting dan puji Tuhan tidak ada korban jiwa.
Teman saya yang kamarnya habis baru nyampe kost sekitar jam 22.00 WIB setelah pulang dari lab, kemudaian yang satunya lagi pulang pukul 23.30 WIB. Dua orang teman saya sekarang hanya memiliki pakaian yang melekat di badan. Semua ludes terbakar sama api. Saya sangat kasian dengan teman tersebut apalagi sekarang dia sedang menghadapi masa akhir studi di kampus yang akan diputuskan besok tanggal 4 Agustus 2010.
Semoga bencana ini memberi hikmah dan tahan uji buat kedua teman tersebut. Dan saya bersyukur karena rumah-rumah sekitar juga tidak ikut terbakar. Namun penyebabnya saya masih kurang yakin karena korsleting arus listrik. Kami akan coba memeriksa kira-kira apa penyebabnya.

Senin, 02 Agustus 2010

Special one.

Saia sekarang kehadiran seperti dia lagi;)
Masa lalu itu seolah hadir di masa sekarang dengan alur cerita yang sama walau aktor dan aktris nya berbeda.
Saia melihat dia sebaik Ibu Theresa, selembut Lady Diana, seayu si Ayu (siapa pulak ini)
Matanya sesayu Ardhia Pramesti Regita Cahyani (rugi kalau gak kenal:P), suaranya semerdu Nafa Urbach, penampilannya seperti Ibu Kartini.
Benar-benar sempurna ciptaanMu ya Tuhan. Thx for all:)
Siapa dia??

Rabu, 28 Juli 2010

Mengatasi Rasa Kecewa

Let overcome from dissapointment. Mari kita atasi perasaan kecewa.

Rasa kecewa itu menjadi bagian yang pasti selalu ada dalam kehidupan. Kita bisa kecewa kepada orang tua, orang tua kecewa kepada anak, masyarakat kecewa kepada pemerintah, karyawan kecewa kepada bos, istri kecewa kepada suami, kecewa kepada sahabat, kecewa kepada teman, kecewa kepada pacar, bahkan manusia juga bisa kecewa kepada Tuhan. Wah gawat ini :D.

Rasa kecewa itu sangat mudah mampir dalam kehidupan kita, tanpa memandang jenis manusianya, baik anak-anak, dewasa, tua, muda, kaya, miskin, berpendidikan, pejabat dan kepada siapapun. Rasa kecewa itu merupakan kondisi dimana harapan kita bertolak belakang dengan kenyataan. Harapan itu sendiri merupakan satu-satunya motivasi akhir kita untuk bersemangat menjalani kehidupan. Bila sering kecewa maka implikasinya kita kehilangan semangat untuk berinteraksi dengan orang lain, siapapun dia. Keadaan bertolak belakang antara harapan dan kenyataan ini sangat mudah ditemukan dalam setiap hubungan yang ada. Orang bisa bertengkar, putus dari pacar, demo kepada pemerintah atau malas ke Gereja merupakan fenomena dari rasa kecewa.

Haruskah kita terlarut dengan kondisi kecewa tersebut?Harusnya tidak. Kecewa itu merupakan buah dari aktivitas kita.
Bila kita berani berharap, kita harus siap menghadapi kenyataan.
Bila kita ingin berhasil, jangan pernah takut untuk gagal. Gagal itu bersifat sementara bila kita berani bangkit dari kegagalan tadi.
Bila kita memiliki ambisi dengan nafsu yang berapi-api kita harus bisa menguasai nafsu tersebut bila bertolak belakang dengan keinginan tersebut. Kita harus mampu mengendalikan diri terhadap nafsu yang berlebihan agar tidak masuk dalam rasa kecewa yang mendalam.
Dalam hidup sangat banyak ditemui kompetisi, apakah itu mencari pekerjaan, mencari pasahang hidup dan lain-lain. Kalah dan menang bukan merupakan tujuan akhir. Tapi bagaimana kita memahami esensi dari kompetisi tersebut. Bila perjuangan untuk bekerja di perusahaan favoritmu belum tercapai, maka jangan larut dalam kesedihan dan kecewa.
Manusia hidup ditengah-tengah manusia lainnya. Kita senang bila bisa diterima di komunitas tertentu. Suatu saat kita juga harus siap dan jangan kecewa bila suatu saat ditolak dari kelompok kita. Ini hal yang lumayan sering saya alami.

Rasa kecewa itu merupakan bagian dalam hidup. Manusia tidak akan kebal terhadap rasa kecewa bila memiliki jam terbang yang tinggi dalam menghadapi masalah. Hingga akhir hayat rasa kecewa itu tetap menjadi teman setia manusia. Hanya sifatnya sinusoidal, kadang muncul ke permukaan yang membuat kita sedih, kadang bisa menjadi sebuah tekat baru dalam hati untuk membuat kita bangkit kembali.

Rasa kecewa itu bersifat asumtif, subjektif dan multitafsir yang berasal dari dalam hati manusia. Jadi beda manusia maka beda menafsirkan rasa kecewa tersebut. Rasa kecewa itu irasional. Kecewa bisa dipicu karena perasaan - perasaan bahwa kita merasa berhak atas segala sesuatu, kita merasa sudah benar dari sebuah hal yang semestinya dan kita merasa dikhianati oleh sang pacar misalanya :P.

Ada tiga hal untuk mengatasi rasa kecewa ini yaitu berpikir positif, kontributif dan produktif.
Anggap saja orang berlaku melenceng dari perbuatannya yang biasa, kita coba mengerti dan berpikir positif akan tindakan orang tersebut yang mungkin juga sedang dilanda sebuah masalah. Meskipun akibat tindakan orang tersebut menimbulkan rasa kecewa. Tapi dengan berpikir positif kita bisa meminimalisir rasa kecewa tadi. Coba beranikan diri untuk berkomunikasi dengan orang yang "membuat" kita kecewa tadi dan berikan beberapa masukan dan saran, terlepas dia mau menerima atau tidak. Yang pasti kita coba berpikir kontributif terhadap orang lain, meskipun hal ini sangat sulit untuk dilakukan. Coba tawarkan solusi dan teruslah berharap dan berusaha agar harapan kita dan orang lain sama-sama menjadi kenyataan. Dalam hal ini kita sudah produktif karena sama-sama menginginkan hal terbaik tidak hanya bagi diri sendiri tapi bagi orang lain juga. Jangan mau puas dengankeinginan kita sementara ada yang bersedih dan kecewa dengan keberhasilan kita. Jangan bersenang-senang di atas penderitaan orang lain.

Perasaan kecewa harus dikelola dengan baik sehingga menjadi pijakan motivasi baru bagi kita untuk harapan yang baru. Kuncinya adalah pada penguasaan diri untuk berpikir positif, kontributif dan produktif. Kegagalan yang menimbulkan rasa kecewa bukanlah akhir dari segalanya, tapi jadikan sebagai awal yang baru untuk melangkah menuju kesuksesan.

Selasa, 27 Juli 2010

Urusan Birokrasi selalu ribet

Saat ini saya kembali berurusan dengan birokrasi yang katanya sudah banyak di reformasi. Niat bangsa ini untuk berubah terutama di kalangan birokrat sepertinya hanya sebatas perkataan saja. Sebab fakta sesungguhnya tidak ada reformasi di bidang birokrasi pemerintahan, yang ada adalah perubahan cara mereka "mempersulit" masyarakat dengan cara yang lebih halus. Jadi kembali mau tidak mau masyarakat harus kembali melanggar aturan yang ada atau bahkan melanggar prinsip dirinya untuk mengurus segala sesuatu dengan baik.

Selain tidak ada reformasi birokrasi, etos kerja para PNS2 itu juga sangat tidak profesional. Padahal proses rekrutmen mereka di klaim sebagi proses yang terbaik. Namun hasilnya adalah abdi negara itu tidak lebih dari seorang jalanan yang tidak punya profesional dalam mengemban tugasnya. Boro-boro di desa, PNS sekelas di ibukota di instansi pusat pun dengan mudah ditemukan orang yang sangat tidak profesional. Sebagai contoh, sekitar 2 minggu lalu saya ditugaskan untuk mengurus sesuatu di kantor pemerintahan di Jakarta. Hal yang saya butuhkan sebenarnya sepele dan hanya butuh waktu 2 menit bagi si PNS untuk melakukannya. Saya dijanjikan pimpinan PNS tersebut untuk mendapatkan soft copy dari sebuah file untuk kelancaran program departemen mereka. Saat saya temui staftnya dia janji akan mengirimkan besok harinya karena ada yang harus diedit dahulu. Namun tugas segampang ini pun tidak kunjung dia kerjakan hingga detik ini anda membaca tulisan ini. Kita lapor ke atasannya merupakan hal yang sia-sia sebab atasan di PNS tidak bisa memecat atau menghukum anak buahnya. Paling hanya peringatan biasa dan hal inilah yang membuat kualitas pelayanan abdi negara tidak akan pernah profesional. Ini kasus yang kesekian kali saya temui dan di sebaran kantor pemerintahan yang lumayan banyak.

Hal lain adalah seperti pengurusan surat-surat. Misal seperti mengurus KTP. Setelah mengisi formulir dan melengkapi semua persyaratan yang diminta maka ada saja hal lain yang membuat pemohon tersebut berpikir lagi dan menambah bebannya. Biasanya bila kita sudah berhasil melengkapi semua persyaratan yang diminta dan harusnya sudah bisa diproses maka petugas pemerintahan itu biasanya memberikan opsi mau lama atau mau secepatnya dengan tarif yang mereka sulap entah dari mana datangnya. Sebagai pemohon tentu kita butuh pengurusan tersebut cepat selesai. Bila kebetulan idealisme si pemohon sangat hebat dan dia memilih opsi proses yang lama, biasanya tetap akan kecewa juga. Bagaimana tidak setiap mengecek progres pengurusan surat2 yang dia butuhkan maka si petugas biasanya menyuruh kita datang lagi besok hingga kantor pemerintahan tersebut sering kita kunjungi seperti kita seolah-olah berkantor disana. Akhirnya banyak waktu terbuang, ongkos habis dan lain sebaginya.

Bila hal semacam ini dilaporkan ke atasannya atau pihak berwajib maka sama saja kita menambah pekerjaan yang tidak penting, karena sudah pasti sia-sia. Proses birokrasi di Indonesia ini hanya berupa rencana yang seolah-olah sangat bagus, namun tidak tau kapan prakteknya akan sama dengan planning dan harapan kita semua. Sebaiknya bagi orang-orang yang berencana menjadi PNS atau pelayan masyarakat tolong diperbaiki dan dijaga dulu hati, moral dan karakternya agar tidak menjadi PNS yang tidak profesional. Jangan mau dipengaruhi oleh sistem, namun perkuatlah prinsip yang ada dalam diri dengan cara tekun beragama dan berTuhan sesuai dengan keyakinan masing-masing. Bila demikian maka masyarakat akan optimis terhadap rencana perubahan dan reformasi di segala aspek pemerintahan yang kita cintai ini.

Senin, 26 Juli 2010

Merencanakan masa depan

Barangkali sering kita mendengar beberapa pertanyaan berikut :
  1. Saat lulus SMU : Habis sekolah kamu mau melanjutkan kerja atau kuliah?Atau apa cita-citamu selanjutnya?
  2. Setelah lulus kuliah : Apa yang akan kamu raih setelah lulus ini?3 tahun lagi?5 tahun lagi?20 tahun lagi?
  3. Saat diinterview HRD : Kira-kira akan seperti apa anda 5 tahun mendatang?Apa perkembangan perusahaan ini 10 tahun lagi?
  4. Saat menikah : Bagimana cara untuk mengurus keluarga baru ini?
  5. Saat ngobrol2 santai dengan teman : Kira-kira 20 tahun lagi Indonesia ini seperti apa yah?Mau dibawa kemana negara kita ini?

Pertanyaan 1-3 harusnya bisa dijawab sendiri. Namun sangat jarang kita bisa menjawab pertanyaan tersebut dengan lugas. Jawaban yang biasa muncul adalah saya ingin menjadi orang sukses. Berhenti dengan jawaban ingin menjadi sukses tanpa bisa menjelaskan seperti apa kesuksesan yang dia inginkan. Jenis pertanyaan tersebut merupakan masa depan yang harus dijalani oleh diri kita sendiri. Kita berhak mengeluarkan pendapat sendiri karena berkaitan dengan pribadi.

Pertanyaan 3-5 sudah tidak bisa dijawab oleh diri sendiri dan sebaiknya dijawab oleh bersama baik bersama istri (termasuk anak-anak), bersama rekan-rekan dan teman satu perusahaan. Ada beberapa versi jawaban yang bisa diterima atau bahkan bertentangan dengan jawaban yang hendak kita berikan karena kita tidak dalam posisi sendiri. Ada orang lain yang juga berhak untuk ikut menjawab, memberi masukan dan mungkin usul mereka yang harus kita jalani. Tidak ada otoritas sendiri lagi. Namun ada jawaban ganda atau bahkan lebih.

Namun yang penting sebenarnya adalah apa dasar kita untuk menjawab dan menjalankan proses kehidupan masa depan itu? Pertanyaan tersebut sangat erat kaitannya dengan tujuan hidup kita yang digunakan sebagai pijakan untuk masa depan. Ya masa depan setiap orang masih termasuk hak asasi masing-masing individu. Jadi sebaiknya kita coba rencanakan sebuah perjalanan masa depan kita seperti kita hendak merencanakan liburan atau hendak mudik ke kampung halaman. Setiap orang yang berencana hendak berlibur pasti mengaharapkan sebuah kebagaiaan. Tidak ada yang ingin bersedih. Itulah sebabnya kita selalu bersemangat untuk mempertsiapkan segala sesuatunya untuk persiapan liburan/mudik tadi. Mulai dari tiket perjalanan sampai tujuan, tempat penginapan, apa saja yang akan dikunjungi dan bagaimana proses kita untuk kembali lagi ke rumah kita.

Mempersiapkan perjalanan masa depan kita bisa berdasarkan pada perencanaan proses liburan tersebut. Bagimana kita meraih kebahagiaan di masa depan baik mulai dari perencanaan, saat menjalani proses tersebut hingga pada kepulangan kita saat sudah tiba waktunya nanti. Cari jalan yang paling efektif dan efisien. Efektif dan efisien disini bukan untuk menghalalkan segala cara, namun hanya untuk mengoptimalkan segala potensi kita. Memanfaatan semua tenaga yang ada untuk masa depan tersebut, terutama bila terjadi kegagalan ditengah perjalanan sebaiknya kita tanggap untuk mencari solusinya. Selamat merencanakan masa depan bagi kita semua.

Minggu, 25 Juli 2010

Menemukan rahasia Tuhan

Dua hari ini saya kembali punya kesempaan untuk merenung. Karena padatnya aktivitas saya sangat jarang punya waktu duduk di depan PC untuk membaca info atau membagi info2 baru kepada orang lain. Beda orang di daerah dengan orang kota hanya bisa dirasakan oleh orang kota yang sudah pernah ke daerah pedesaan. Pembeda utama yang terlihat adalah waktu. Manusia yang hidup di kota besar seperti kehilangan waktu. Bagi mereka yang tinggal di daerah sangat banyak memiliki waktu luang. Bagi orang di kota pernikahan pun sering ditunda hanya karena sibuk, sehingga tak jarang sangat banyak yang menikah diusia "tua".

Hal ini berimplikasi dengan cara hidup, pola pikir dan banyak hal bagimana menghadapi dan menjalani kehidupan. Padahal kita sebenarnya hanya menunggu hari esok. Tidak ada salahnya kita menikmati hari ini dan hari2 berikutnya. Sebab kemarin itu sudah berlalu dan akan semakin jauh dari jangkauan kita.

Dua hari ini sangat saya nikmati, setelah malam Sabtu kemarin saya menghadiri resepsi pernikahan teman kuliah. Saat merenung dan bersantai inilah sebenarnya kita bisa kembali mericek tentang berkat yang sudah kita terima dari Tuhan. Saya merasa Tuhan selalu membuka rahasianya bagi mereka yang meluangkan waktu untuk sejenak merenung. Tidak tangung-tanggung dia membuka rahasia kerajaanNya. Saat kita sudah menerima banyak berkat dalam hidup ini, maka saat itu pulalah Tuhan sedang membuka rahasiaNya kepada kita.

Kita harus meresponi hal tersebut dengan cara berfokus pada Tuhan dan membalas kasih Tuhan. Sejauh manapun kita menghindar, kita akan tetap dicari Tuhan. Tuhan sangat mengasihi saya dan manusia lain. Mari kita balas cintanya sebagaimana kita membalas cinta seseorang kepada kita. Membalas cinta Tuhan dapat dilakukan dengan melayani Dia di tempat kerja, sekolah, di lingkungan dan di manapun dengan cara menunjukkan identitas iman kita. Bila menjadi tukang bangunan di tempat kerja, jadilah tukang bagunan terbaik.Selalu menjadi yang terbaik merupakan wujud dari pelayanan dan cinta kasih kita kepada Tuhan.

Tidak ada pilihan lain

Sebagai manusia kita diberikan keinginan bebas (freewill) untuk segala sesuatunya. Kita bebas memilih makanan, pasangan hidup, pekerjaan dan sebagainya. Namun pada kenyataannya sering kita dipaksa untuk memilih hanya satu dari sekian banyak pilihan tersebut. Tak jarang pilihan yang dihadapkan pada kita itu adalah pilihan yang sangat tidak kita sukai. Akhirnya mau tidak mau, dengan terpaksa kita harus mengambil pilihan tersebut dan berharap pada waktu yang akan datang akan tersedia pilihan yang lain yang lebih sesuai dengan keinginan kita.

Sebagai contoh dalam memilih makanan. Disetiap rumah makan disediakan banyak sekali pilihan jenis makanan.Namun terkadang kita hanya bisa memilih sedikit atau bahkan hanya satu dari pilihan makanan tersebut. Ntah karena kita sedang punya uang terbatas atau sedang mendapat larangan makanan tertentu dari dokter padahal sebelumnya makanan itu sangat kita sukai.

Bila kita sedang dalam situasi seperti ini, sangatlah wajar membuat diri ini menjadi stress dan terkadang hilang motivasi. Namun sebagai manusia yang harus berjuanga tak ada salahnya kita jalani dulu apa yang ada. Ambil satu-satunya pilihan yang tersedia tadi dan coba senantiasa berusaha mendapatkan pilihan lain yang mungkin akan tersedia di waktu berikutnya. Ini hanya masalah waktu dan kita. Ingatlah selalu bahwa Tuhan tidak akan selalu mengabulkan permintaan kita, namun Tuhan sudah pasti akan mencukupkan semua kebutuhan kita.

Mari tetap semangat menjalani kehidupan tanpa pilihan meskipun kita sudah diberi free will tadi. Roda dunia terus berputar, waktu tetap berjalan dan pilihan itu akan datang silih berganti. Saat itulah kita bisa meraih apa yang sebenarnya kita inginkan, mendapatkan free will kita.

Senin, 05 Juli 2010

Jadi SepertiMu (TWY)

By :True Worshippers Youth
Bapa Kau setia
Takkan meninggalkan
Dan kupercaya
Engkau milikku dan kumilik-Mu

Kerinduanku
Tinggikan nama-Mu
Kar’na kutahu
Engkau dalamku dan kudalam-Mu

Ubah hatiku
Seputih hati-Mu
Setulus salib-Mu
Kasih-Mu Tuhan
Biar mataku
Seperti mata-Mu
Pancarkan kasih-Mu
Ku mau jadi seperti-Mu

***English Translation***

Title : Be Like You
Composer : Andre Hermanto

God you're faithful
Never forsaken
and I believe
You are mine and? I'm Yours

My desire
to lift-up Your name
cause I know
You're in me and I'm in You

CHORUS
Change my heart
as white as Your heart
as sincere as Your cross
your love, God
let? my eyes
be like Your eyes
shine Your love
I wanna be like You

Kalau temans mau donlot disini ya. TYM:)

Jumat, 25 Juni 2010

Gagal itu biasa

Saya pernah menganjurkan untuk merayakan kegagalan. Kegagalan itu adalah "buah" dari aktivitas manusia. Namun "buah" yang dimaksud disini adalah buah yang kurang baik. Barangkali karena terlalu lama kemarau, jarang dipupuk maka hasilnya menjadi buah yang masam, kecil dan tidak enak. Sedangkan buah dari aktivitas yang paling diingini manusia adalah keberhasilan atau kesuksesan. Ya kegagalan dan kesuksesan sama-sama hasil dari aktivitas manusia.

Namun satu hal yang perlu diperhatikan adalah, jangan pernah berhenti beraktivitas hanya karena takut gagal. Gagal itu biasa. Yang luar biasa adalah semakin sering gagal dan kita tetap beraktifitas/berkarya, maka dengan sendirinya kita semakin dekat dengan kesuksesan. Memang sangat sulit untuk menerima kegagalan. Bila seseorang gagal lulus di perguruan tinggi favorit padahal sebelumnya ia adalah siswa yang selalu juara saat SMU, maka orang-orang sekitarnya akan memandang remeh dan mencemooh kegagalan tersebut. Kejadian seperti ini sangat sering menghantui pikiran manusia yang akhirnya membuat kita berhenti mencoba. Berhenti berkarya.

Saat kita bisa membuang prasangka buruk tadi maka dengan sendirinya akan menimbulkan jiwa militansi dalam diri. Seperti para misionaris zaman dahulu, mereka sangat sering ditolak, namun mereka berani mencoba lagi, lagi dan lagi. Mereka walaupun gagal, namun tanpa sadar jiwa militansinya sudah tumbuh. Kesetiaan untuk terus mencoba sudah menjadi salah satu prinsip hidupnya dan hal ini yang kemudian mendekatkan kita kepada keberhasilan. Kegagalan memang selalu datang lebih cepat daripada keberhasilan, namun walaupun sedikit terlambat kesuksesan itu pasti akan kita raih. Jadikanlah kegagalan itu menjadi sebuah hal yang biasa sebagai bagian kecil untuk menuju kesuksesan kita.

Kamis, 24 Juni 2010

To Love You More

Mangga dari kebun Dago 109:P.

Buat yang agak suka dugem, clubbing dan sejenisnya cocok neh dengan lagu ini.:D

Celine Dion (Dugem Version)

Take me back in the arms I love
Need me like you did before
Touch me once again
And remember when
There was no one that you wanted more

Don’t go you know you will break my heart
She won’t love you like I will
I’m the one who’ll stay
When she walks away
And you know I’ll be standing here still

I’ll be waiting for you
Here inside my heart
I’m the one who wants to love you more
You will see I can give you
Everything you need
Let me be the one to love you more

See me as if you never knew
Hold me so you can’t let go
Just believe in me
I will make you see
All the things that your heart needs to know

I’ll be waiting for you
Here inside my heart
I’m the one who wants to love you more
You will see I can give you
Everything you need
Let me be the one to love you more

And some way all the love that we had can be saved
Whatever it takes we’ll find a way

I’ll be waiting for you
Here inside my heart
I’m the one who wants to love you more
You will see I can give you
Everything you need
Let me be the one to love you more

Rabu, 23 Juni 2010

Efisiensi Pelayanan

Bila anda diberi satu karung pupuk, kemudian anda disuruh untuk menebarnya di sebuah kawasan hutan. Kira-kira apa yang anda lakukan? Demikianlah tantangan seorang pelayan atau yang dikenal dengan misonaris pada zaman2 dahulu.

Walau ditujukan bagi misionaris, namun pertanyaan diatas masih relevan dengan kehidupan manusia sekarang yang telah mendapat amanat agung tersebut. Bekal atau modal kita sangat terbatas yaitu hanya sekarung pupuk tadi, sementara jumlah tanaman/pohon di hutan tersebut sangat banyak. Bila kita asal tebar pupuk tadi maka efek dari pupuk tersebut bisa dipastikan tidak ada. Dia hanya lewat sejenak, seperti hembusan angin yang sesaat memberi kesegaran. Namun manusia diberi kebijaksanaan dan berakal.

Sebaiknya pilihlah beberapa pohon yang punya potensi untuk berbuah. Kemudian beri pupuk pada pohon yang sudah anda pilih tadi. Jadi sudah dipastikan kita akan mendapatkan pohon yang akan memberi kita buah beberapa waktu yang akan datang. Misi pelayanan kita akan mendapatkan hasil walaupun belum semua pohon bisa berbuah. Demikian juga dengan seleksi utnuk mndapatkan beasiswa ataupun pekerjaan. Lowongan selalu terbatas dan mereka yang membutuhkan jauh lebih banyak daripada pupuk si pemberi beasiswa atau pekerjaan.. Jadilah mereka menyeleksi beberapa orang yang potensial untuk terlebih dahulu diberikan beasiswa atau pekerjaan tadi. Dengan demikian usaha tersebut hampir tidak sia-sia, efektif dan bermanfaat.

Bila setiap orang yang punya modal berupa talenta yang terbatas dan ia berencana untuk memberikannya kepada orang lain, baiklah ia menyeleksi beberapa saja agar bisa mengahsilkan buah. Sehingga modal/talenta dia tadi tidak terbuang dengan sia-sia. Fokus kepada jumlah yang sedikit daripada perhatian kepada banyak hal akan jauh lebih baik.

Senin, 21 Juni 2010

Pendeta menjadi kandidat anggota KPU

Kaget juga saya melihat berita detik ini. "3 nama yang menempati urutan 8-10 yang berpotensial menjadi penganti anggota KPU yang berhalangan tetap dan tidak memenuhi syarat lagi adalah nomor urut 8, Saut H Sirait (21 suara) 9. M Jafar (20 suara) dan 10. Elviani (10 suara). Mereka berpeluang menjadi anggota KPU pengganti, apabila ada anggota KPU yang berhalangan tetap.

Abang yang satu ini pernah memimpin sebuah jemaat di Bandung, beliau juga pernah menjadi kecab (ketua cabang) GMKI Jakarta sekitar tahun 1986-1988.Ya tidak apa2lah, semoga abang bisa menjadi garam dan terang serta bisa menjalankan amanah jika dipercaya menjadi pengganti Andi Nurpati yang katanya tidak konsisten dan menciderai independensi KPU. Kebayang dulu beberapa teman saya yang berjuang untuk mengumpulkan ribuan tandatangan dan KTP masyarakat untuk mengajukan beliau menjadi anggota KPU sekitar tahun 2008.

Pemimpin yang baik

"Kalau kamu mau menjadi pemimpin yang baik, maka kamu harus menjadi anak buah yang baik terlebih dahulu"
Saya kurang tau asal muasal kalimat diatas. Namun hal itu cukup menghentak perasaan saya, karena terlalu berambisius menjadi pemimpin, padahal belum pernah menjadi anak buah yang baik. Wajar saja, setiap orang pasti selalu ingin menjadi nomor satu. Terlebih di kalangan orang batak. Setiap akan merantau dari kampungnya selalu dipesankan kepada sang anak : "ingotma, anak ni raja do ho"(Ingatlah bahwa kamu itu adalah anak raja). Semua orang batak merasa dirinya anak raja. Sehingga perilakunya selalu ingin menjadi pemimpin. Namun seperti kita ketahui, di daerah Toba (Tempat Orang BAtak;red) hampir tidak ditemukan bekas kerajaan seperti di Pulau2 lain. Raja namun tanpa rakyat. Begitu kondisinya sampai-sampai banyak pembawaan lae2 dan appara2 yang seolah-olah menjadi pemimpin. Tidak pernah mau merasakan menjadi anak buah.

Hal ini tentu menjadi suatu preseden buruk. Seorang pemimpin yang baik adalah mereka yang pernah merasakan menjadi anak buah. Diluar itu bukan pemimpin yang baik. Messegenya adalah kalau mau menjadi pemimpin yang baik, jadilah anak buah yang baik terlebih dahulu.

Makna Ulos Batak


Orang batak yang besar bukan di kampung2 sana (Toba;red) tentulah tidak terlalu mengetahui makna ulos. Seiring dengan perkembangan kekristenan keturunan orang batak maka makna ulos batak yang sering dilibatkan dalam pesta adat ataupun pesta Gereja(tertentu) ada dua hal.
  1. Ulos itu melambangkan kasih. Orang yang manguloshon (memberi ulos) itu memberikan kasihnya yang tulus kepada mereka yang di ulosi. Jadi penafsiran sekelompok gereja yang mengatakan kalau ulos itu mengandung hal-hal yang mistis saya pikir sesuatu yang salah khususnya untuk dunia modern sekarang ini. Ulos bermakna kasih, sebagimana Tuhan Yesus mengasihi manusia.
  2. Makna ulos yang kedua adalah ulos digunakan sebagai alat untuk menerima seseorang menjadi anggota keluarga atau bagian dari sebuah marga. Bila kita mangulosi (memberi ulos) kepada seseorang, siapapun dia, berarti kita sudah menerima dia menjadi bagian dari keluarga. Hal ini berlaku bagi setiap manusia dan tidak terbatas hanya kepada suku tapanuli saja. Jadi jangan heran ada orang Zimbabwe dan orang Maroko yang diberi marga setelah sebelumnya diulosi:P.
Berbahagialah mereka yang menerima ulos karena mereka akan dihangatkan sehangat kasih yang memberi ulos dan semakin mempererat hubungan kekeluargaan diantara mereka.

Minggu, 20 Juni 2010

Kontroversi Mencuri

  1. Mencuri ilmu
  2. Mencuri hati
  3. Mencuri perhatian
  4. Mencuri karena terpaksa
  5. Mencuri gai.

Sabtu, 19 Juni 2010

Kiamat 2012 masih diundur!

Setelah kemarin sore surprise meeting (rapat mendadak) di sebuat tempat, saya menemukan kembali alasan kalau kiamat 2012 masih akan diundur :p. Alasan itu menambah keyakinan saya kalau kiamat yang dibicarakan banyak orang beberapa waktu lalu pasti akan diundur dulu. Setidaknya Sang Khalik masih memberi kesempatan kepada manusia yang korupsi, yang buat vidio porno, yang berperang dan yang berbuat yang tidak senonoh untuk bertobat.

Setidaknya saya melihat dari 3 parameter, yaitu bagi mereka yang sedang berjuang lulus, berjuang nyari kerja dan berjuang nyari jodoh:P. Sebelumnya yang berjuang lulus dan cari kerja sudah banyak saya temukan. Tapi yang membuat saya tertawa adalah ketika saya mendengar seseorang kakanda yang usianya sudah seumuran dengan ayah anak2 yang baru ikut snmptn 2010 ini akan melangsungkan pernikahan bulan Juli tahun ini. Tidak cuma saya saja yang sepakat kalau kiamat akan diundur dari tahun 2012, tapi ada beberapa kakanda dan adinda yang juga sepakat dengan keputusan yang mengejutkan ini. Ya beritanya memang tidak sedasyat nama presenter dasyat yang lagi kena kasus itu, namun untuk kalangan terbatas-bagi mereka yang beriman dan tidak beriman-berita ini cukup mengagetkan. Secara seorang gelandang akan kembali ke profesinya, kiper akan tetap menjadi kiper dan striker menjalankan tugasnya layaknya striker.

Bagi kawan-kawan yang sedang mengejar cita-cita jadi sarjana dan untuk menjalankan amanah orang tua mencari kehidupan yang layak, ya tetaplah jalankan. Seperti kesepakatan kita waktu itu, kalau kesuksesan itu adalah ketika kita berani bangkit dari kegagalan. Maap kalau ada salah2 kata:P.

Rabu, 16 Juni 2010

Jenis - jenis "nasib" manusia

Ini hanya berdasar pengamatanku dari pengalaman hidup di dunia yang belum seberapa ini. Sebagian diperkuat dari cerita-cerita kiri kanan muka belakang yang usianya 2 bahkan 3 kali lipat dari usia saya. Berdasarkan nasib yang dibumbui dengan keberuntungan berikut beberapa klasifikasinya :
  1. Ada orang yang dari lahir, dewasa hingga wafatnya susah terus. Dikeluarga saya ada jenis ini. Sejak lahir beliau langsung menjadi yatim. Ibunya pergi menikah dan meninggalkannya kepada bapatuanya (abang dari ayahnya). Setelah dewasa dan menikah, beliau juga mengalami penderitaan karena harus membesarkan anak-anaknya sendirian karena suaminya menikah. Meninggalnya juga susah, karena saat itu anak-anaknya masih belum berhasil (proses sekolah), jadi karena kemiskinan tidak bisa berobat secara normal. Jadi ada orang yang sepanjang hidupnya selalu menderita (porsuk ni ngolu on)
  2. Ada yang dari kecil sudah menderita. Sudah miskin, eh yatim pulak. Membuat beliau ini menjadi tegar dan dewasa sebelum waktunya. Sama seperti diatas, beliau juga menumpang sama kerabat, memelihara kerbaunya dan dapat kesempatan sekolah hingga sma di kampung. Karena berjuang terus ia berani merantau ke P.Jawa yang merupakan impian orang batak dari huta (Medan coret) dan berhasil meraih sarjana, menjadi kontraktor hebat. Beberapa peumahan mewah di Bdg dan sekitarnya berhasil dibangun. Jadi setelah tua hidupnya bahagia, punya keluarga harmonis dan sangat sejahtera. Sepertinya embargo kasih Tuhan hanya pada masa kecilnya saja.
  3. Ada juga yang masa kecilnya sangat-sangat bahagia. Kalau ada yang jual pesawat terbang saat itu pun mampu dibelinya. Sayang tidak semua bisa memiliki kapal terbang, apalagi di kampung-kampung sana. Kerjanya bersenang-senang, akhirnya lupa sekolah. Hanya lulus setingkat sma. Setelah dewasa hidupnya dibawah garis kekayaan, artinya punya keluarga yang sederhana. Namun saat anak-anaknya mulai butuh biaya pendidikan, sedangkan tenaganya makin berkurang seiring usia, maka beliau menjadi lemah dan mulai sakit-sakitan dan akhirnya masa tuanya dilalui di bawah grafik kemiskinan.
  4. Mungkin dalam keluarga saya orang seperti JK, Aburizal Bakri, Tommy Suharto dll sangat mustahil ada. Alangkah indahnya hidup mereka. Lahir dari keluarga sangat kaya, dewasanya pun dikelilingi bahan-bahan mineral berharga dan kain tenun sutra terindah. Apalagi matinya masih bisa meninggalkan saham yang banyak. Dari kecil, dewasa dan hingga masa tuanya berada pada zona VVIP (very-very important persons)
Apapun kondisinya saat lahir, dewasa dan setelah menjalani masa tua, saya yakin matinya pasti masuk surga :). Wah, kira-kira siapa memilih nomor berapa ya?:D

Senin, 14 Juni 2010

Embargo kasih Tuhan

Kehidupan kita adalah kehidupan yang sebebas-bebasnya. Tuhan sengaja memberikan free will kepada ciptaan spesialnya yaitu manusia. Dengan keinginan bebas tersebut manusia bisa memenuhi segala keinginannya dengan sesuka hati. Sehingga bila suatu waktu kita tidak bisa mendapatkan satu hal, kita segera menggantinya dengan altenatif yang lain. Ibarat ketika kita menuju suatu tempat dan jalan menuju ke sana macet, maka dengan mudah kita mencari alternatif lain, mencari jalan lain. Bila kita sulit mengerti sebuah pelajaran, padahal besok ujian, maka dengan mudah kita membuat alternatif lain untuk bisa menjawab ujian, yaitu dengan membuat contekan/wangsit, atau mencontek teman.

Begitulah gambaran kehidupan kita yang sebenarnya penuh kepalsuan. Ketika senantiasa anda merasakan selalu ada jalan keluar, tanpa memperhatikan alternatif pilihan tadi, maka sesungguhnya kita sedang mencoba bersahabat dengan dunia ini. Padahal sebenarnya ada beberapa hal yang tidak bisa tergantikan. Misalkan orang tua alternatif, mama dan papa alternatif, istri/suami alternatif, iman alternatif atau Tuhan alternatif. Dunia ini seolah menyediakan segala yang kita butuhkan. Dan kita seolah diberi kepuasan, sehingga manusia semakin akrab dengan dunia yang sebenarnya dibungkus oleh dosa.

Bila manusia itu lebih memilih bersahabat dengan dunia ini, maka Tuhan akan meng-embargo manusia. Byangkan ketika alat-alat persenjataan Indonesia di embargo oleh Amerika. Indonesia menjadi negara yang seolah tidak berdaya. Berulangkali tanahnya dicaplok negara tetangga saat itu, namun kita tidak bisa berdaya untuk melawan karena embargo tersebut. Kita tidak punya alternatif selain mengalah pada saat itu.

Sesungguhnya ada beberapa hal yang sebaiknya tidak ada alternatif lainnya. Terutama tentang iman dan kepercayaan kita hanya kepada satu Tuhan. Namun sadar atau tidak sadar hal ini selalu kita cari alternatifnya. Dengan dosa yang selalu dan berulang-ulang, kesalahan yang itu-itu saja sebenarnya sudah membawa anda kepada alternatif tuhan yang lain. Satu-satu nya cara adalah dengan berseru padaNya. Minta tolong dan minta kekuatan agar Dia membantu kita. Sehingga Dialah satu-satunya alternatif pengaduan kita yang tidak akan tergantikan sepanjang masa dalam setiap kondisi. Sehingga dengan demikian Tuhan tidak akan mengembargo kasihnya kepada manusia.

Senin, 07 Juni 2010

SNMPTN 2010

Daftar Prodi SNMPTN 2010
Wilayah I
Universitas Institut Teknologi Bandung
Program Studi IPA

Kode Program Studi Daya Tampung Peminat Tahun Lalu
351015Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB)901630
351023Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM)1202246
351031Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)1951886
351045Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL)1201533
351053Sekolah Farmasi (SF)*701146
351061Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH)*55769
351075Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI)1802428
351083Fakultas Teknologi Industri (FTI)1301603
351091Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD)951166
351104Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK)751409

Keterangan :
* Program Studi yang mensyaratkan tidak buta warna
@ Program Studi yang mengadakan Ujian Keterampilan


Bila dilihat dari daya tampung diatas, maka sangat sulit untuk merebut kursi di ITB, karena jatahnya sudah dikurangi mungkin hingga 50 %. Seperti FTTM yang memiliki 4 jurusan yaiotu Perminyakan, Tambang, Metalurgi dan Geofisika hanya 120 kursi. Idealnya satu jurusan terdiri dari 60 kursi setahun, jadi dari jalur SNMPTN maka masing - masing jurusan di FTTM tersebut hanya 30 orang, jadi 30 lagi berasal dari jalur-jalur mandiri yang dilaksanakan kampus tersebut.

Hal ini tentu merugikan bagi siswa yang berprestasi namun kurang mampu. Walau debatable, namun cara seperti ini jangan diterapkan. Sebaiknya kembali ke seleksi satu jalur seperti sebelum tahun 2002. Bayangkan bila ada 5 anak yang kurang mampu dan mereka pintar, namun kursi di PT tersebut hanya tersisa 3 kursi, lantas mau dikemanakan yang 2 orang lagi? Semua orang pasti ingin ikut jalur mandiri dengan bayaran yang mahal dan saingan yang lebih sedikit, namun lagi-lagi keadaan ekonomi setiap siswa sangat berbeda. Jauh lebih banyak menempati piramida bagian bawah yang terdefenisi dalam keluarga pra sejahtera.

Bagi yang akan mengikuti SNMPTN 16-17 Juni tahun 2010 ini semoga sukses dan bisa tercapai impian kalian dan keluarga. Muda2han ke depan sistem satu pintu kembali diterapkan pemerintah untuk seleksi mahasiswa PTN di Indonesia. Majulah pendidikan Indonesia.

Minggu, 06 Juni 2010

Lulus tepat "pada" waktunya

Kisah 1.

Mahasiswa itu pun memberanikan diri masuk ke ruangan Kaprodi tersebut dengan detak jantung dan tekanan darah yang tidak menentu. "Selamat siang pak..". Karena wajahnya sudah familiar sama dosen tersebut, maka sang dosen hanya menjawab singkat. "Yang bisa kamu lakukan cuma 2 hal, pertama kamu segera mengurus surat pindah ke Un***d atau kamu di do dari ITB. Silahkan anda pilih!!"

Kisah 2.
Sang mahasiswa kembali untuk ke sekian kalinya menghadap koordinator sidang yang juga seorang dosen, karena sidang setahun sebelumnya dia dinyatakan tidak lulus. Agak telat memang, karena batas waktu sidang hanya seminggu lagi. Namun dia sebelumnya sudah pernah sidang dan tidak terlalu banyak tugas revisisi draft atau coding yang banyak menghabiskan waktu tersebut, jd bisa juga dibilang tidak telat:p. Walau tiga wisuda sebelumnya dia di tolak, namun dengan sisa keberanian yang ada dia berusaha menghadap juga". Pak saya mohon diberi kesempatan sidang untuk wisuda semester ini". Sama dengan kasus 1 diatas karena sudah familiar, setelah ber"kotbah" kemudian ditutup dengan pertanyaan "Kapan masa studi kamu berkahir?" Jawab mahasiswa "Nanti pak bulan Oktober 2010".
"ya sudah, kamu santai aja dulu, nanti bulan Oktober kamu sidang, toh masih ada waktu 1,5 tahun kan?"Tutup sang dosen sambil meninggalkan mahasiswa.

Banyak kisah-kisah di ITB seperti diatas yang akhirnya tidak menguntungkan kedua belah pihak. Keduanya malah dirugikan baik mahasiswa maupun institusi. Tidak sedikit pendidik di Indonesia yang berperan sebagai hitler di dunia pendidikan. Hanya segelintir orang yang bisa dikategorikan sebagai motivator sejati.

Proses salah menyalahkan menurut saya tidak terlalu tepat dilakukan di dunia pendidikan. Apalagi menyangkut masalah studi seseorang. Bila berkaitan dengan attitude mahasiswanya mungkin kita bisa menghukumnya dengan peraturan yang berlaku. Komisi disiplin yang dibentuk sebaiknya diterapkan juga kepada pendidik yang berbuat salah. Kesalahan yang mengakibatkan kasus2 seperti diatas harus kita akui sebagian besar karena mahasiswa, namun ada porsi keterlibatan dosen di dalamnya. Jadi mereka sebagai pendidik harus bertanggung jawab.

Apa sebenarnya tanggung jawab mereka bila berhadapan dengan kondisi ekstrim tersebut? Sebenarnya sederhana. Bagaimana mereka bisa membangkitkan semangat mahasiswa tersebut untuk kembali meneruskan perjuangannya. Bila memang masih ada waktu, beri kesempatan dan selalu motivasi, bakar semangatnya. Misal bila masa studinya berakhir bulan Oktober, beri kesempatan untuk SP, jangan dihalang-halangi.

Saya mendapat cerita seorang teman yang kuliah di Jatinangor sana tentang dosennya yang sangat baik, yang rela menjadi teman, menjadi ayah dan sekaligus menjadi guru yang baik. Si teman ini sudah kuliah (hampir) 7 tahun, tp karena keaktivisannya (dan juga malas:D) ia belum juga selesai penelitian. Ketika sudah meneliti dan hasilnya selalu gagal, akrena ulat sutranya tidak bereproduksi, akhirnya di menyerah dan lebih memilih jd "artis" di luar kampus. Sang dosen tetap sabar dalam mengingatkan mahasiswanya. Dia hanya mengirimkan email dan sms yang kira-kira bunyinya sebagai berikut:"Mas kalau lagi tidak sibuk, saya selalu menunggu mas di kantor saya, mohon berkenan menemui saya. Terimakasih".

Untuk kasus kedua diatas, saya menemukan dosen yang sangat bijaksana karena mahasiswa tersebut sudah sempat menyerah dan tidak mendaftar lagi ke kampus. Sang dosen juga melakukan tugasnya dengan sangat baik yang membangkitkan semangat dan gairah mahasiswa tersebut untuk kembali ke kampus. Beliau menghubungi dengan sms sebagai berikut "Pagi Tollop (bukan nama sebenarnya), btw masih kmu simpan gak draft TA kamu yang dulu. Kalau bisa mohon pelajari lagi yah dan tolong diprint untuk diberikan ke dosen penguji, kamu akan segera sidang kembali. Mohon dipahami ulang. terimakasih.Salam sy Baluab (bukan nama sebenarnya jg)". Merka memberikan motivasi yang baik, bahasa yang tidak menekan dan memberi beban. Sebab ada juga dosen yang sifatnya memaksa seperti "Kamu masih mau lulus gak??" Ini tipe orang yang tidak tahu bagimana mendidik. Barangkali jam terbangnya masih sedikit sehingga sangat banyak tipe2 seperti ini di negeri ini.

Dengan adanya kesempatan dan pendidik yang berhati mulia seperti contoh diatas tentu akan membuat mahasiswa semangat untuk menyelesaikan tugasnya. Ini akan mengurangi tingkat mahasiswa yang putus di tengah jalan. Namun dengan sangat diharapkan agar ketika kita mahasiswa menggunakan kesempatan dengan sebik mungkin dan mengikuti kurikulum yang ada seoptimal mungkin, sehingga jauh dari kondisi lulus tepat pada waktunya. Alangkah indahnya bila seangkatan lulus tepat waktu dan tidak ada yang lulus tepat pada waktunya:p

Rabu, 26 Mei 2010

Krisis pemimpin berkarakter

Saat ini sangat sulit mencari pemimpin. Pemerintah sekalipun mengaku bahwa menemukan pemimpin untuk beberapa pos strategis pemerintahan butuh kerja keras. Bentuk Tim ini Tim itu belum tentu juga mendapatkan pemimpin yang sesuai kriteria. Lihat saja upaya pemerintah sekarang untuk mencari pimpinan KPK, mencari gubernur BI, kepala BKF dan banyak pos lainnya yang tidak serta merta diisi pasca "ditinggalkan" pejabat lama. Saya pikir tidak hanya di pemerintahan, banyak instansi, organisasi, LSM/NGO mengalami kesulitan sejenis dalam mencari pemimpin mereka. Kalau sekedar pucuk pimpinan mungkin masih mudah ditemukan.
Mungkin ini juga penyebab beberapa dari kita yang agak kesulitan mencari pendamping :D

Mungkinkah hal ini terjadi pada masa depan?

Barangkali saat ini Indonesia memang sedang krisis kepemimpinan. Dari 200 juta lebih penduduk hanya sedikit yang punya integritas dan komitmen untuk memimpin, dan dari sedikit itu sangat jarang yang mau muncul kepermukaan. Pada masa mendatang sangat mustahil kita bisa menemukan pemimpin kita bila sistem saat ini tidak dibenahi. Lihat saja berapa banyak partai yang pemimpinnya tidak "diregenerasi". Sebenarnya bukan tidak mau atau karena post power syndrom, namun karena pemimpin itu tidak ada atau tidak ditemukan.

APA SEBAB?

Proses pemiskinan karakter. Dengan kata lain penerapan budaya INSTAN hingga ke bentuk - bentuk dasar kehidupan. Hal ini terjadi 12 tahun belakangan atau pasca reformasi. Banyak nilai - nilai luhur bangsa yang sudah luntur (seperti semangat memberi, keuletan, kejujuran, sopan santun) dan pudarnya minat terhadap kebutuhan spiritual. Kita mengaku beragama, tetapi tidak ber-Tuhan. Banyak orang kehilangan jati dirinya, sehingga manusia hanya dinilai dari kulit luarnya saja seperti materi, prestasi akademis, gelar, pangkat, jabatan dan kekuasaan. Hal ini yang melahirkan generasi manja dan cengeng. Tidak lulus ujian bunuh diri, atau demo. Tidak dapat kerja di Indonesia pergi jadi TKI atau jadi wanita panggilan atau nyaleg (syukur-syukur jadi anggota Dewan :p). Dipukul ortu dikit ngadu ke komnas anak. Pokoknya manja dan cengeng.

Apakah masih ada solusinya?

Bila kita tidak mau kesulitan mencari pemimpin seperti yang dirasakan pemerintah saat ini, maka kembali ke beberapa prinsip dasar pendidikan yang diterapkan pada masa orde baru dulu. Kita harus akui beberapa peninggalan Soeharto sangat baik untuk dilanjutkan. Lihat saja program KB, Puskesmas, Porgam P4, pendidikan dasar 9 tahun dan lain-lain. Namun saat ini doktrin yang ada di masyarakat adalah segala kebijakan orba jelek dan harus dibuang. Terapkan nilai-nilai Pancasila disekolah. Perkuat kegiatan - kegiatan sosial dan keagamaan. Tanam dan pelihara budaya kasih dalam keluarga. Saya menemukan seorang bapak yang tega mengantarkan putrinya untuk menjadi peminta-minta di lampu merah dan di warteg2 setiap dia hendak pergi mengojek. Dia lakukan setiap pagi dan sore harinya dijemput. TERLALU!.
Barangkali kita pernah dengar pelatihan-pelatihan motivasi atau karakter seperti Mario Teguh, Rheinald Khazali, Andrias Harefa, Andri Wongso dan lain sebaginya. Hal ini tidak berpengaruh besar bila audiencenya sudah dewasa. Yang ada hanya peluang bisnis semata. Berbeda bila kita menanamkan karakter sejak usia dini pada anak-anak, pasti akan menimbulkan efek yang luar biasa bila kelak dia menjadi dewasa. Jadi bagi orang tua atau calon orang tua, jadilah motivator dalam keluarga. Prosesnya memang panjang dan berat, namun bila dilakukan sedikit-demi sedikit pasti bisa.

Satu hal lagi yang penting, mari kita samakan persepsi kesuksesan. Redifine arti kesuksesan. Arti sebuah KESUKSESAN itu bersifat SANGAT PERSONAL (berbeda antara orang yang satu dengan yang lainnya), jangan semuanya disamaratakan dengan ukuran kekayaan, prestasi akademis, kekuasaan dan kehormatan, punya suami/istri yang cakep dll. Dengan demikian akan muncul orang yang berani menonjolkan keSEJATIAN-DIRInya. Tidak dibuat-buat dan seolah-olah menjadi orang lain.

Nb :yang paling bertanggung jawab adalah orang tua, guru dan pemuka agama.:)

terlalu setia

Yang aku butuhkan saat ini cuma satu.
Aku cuma butuh pengertianmu.
Rasanya selama ini aku sudah menebar kebaikan.
Sabarlah bila sepertinya aku belum menuainya.
Tak kupungkiri, sebagian memang sudah aku dapatkan.
Saat panas aku tidak kepanasan, dan saat dingin aku diberi kehangatan.
Bila aku bersamanya aku tampak gagah dan megah.
Aku butuh pengertianmu.
Biarkan aku tetap bersamanya.
"JaHim & JackLap itb"

Minggu, 23 Mei 2010

Kuatnya kaderisasi HMI

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) merupakan salah satu organisasi ekstra kampus sejak adanya NKK/BKK sekitar tahun 1980an. Normalisasi kehidupan kampus/badan koordinasi kampus dikeluarkan oleh SK Mendikbud Daud Jusuf. Hal ini bertujuan untuk melemahkan intervensi "mahasiswa" baik kepada rektorat ataupun kepada pemerintah. Katanya dulu mahasiswa sangat mungkin untk menjatuhkan rektor. Sekarang bisa gak yah??

Organisasi yang menamakan kelompok Cipayung yaitu HMI, PMKRI, PMII, GMKI, GMNI, IMM, KMHDI, HimaBudhi, HMI merupakan salah satu orgnaisasi yang paling produktif untuk menciptakan kader-kader baru. Sistem kaderisasi HMI sudah memiliki sistem yang jelas. Mulai dari diterima menjadi anggota, pengurus komisariat, pengurus cabang, badko hingga ke pengurus pusat memiliki design yang sangat baik. Dukungan dari senior kepada junior dalam HMI sangat banyak, tidak memandang asal cabang. Hirearki kaderisasinya sangat implementatif.

Pasca ber-HMI kader2 tersebut akhirnya mendarat menjadi pemimpin baik di organisasi porfesional, LSM, pemerintahan maupun NGO (non-goverment organization). Kalau celetuk Taufik Kiemas beberapa waktu lalu, baru kader GMNI yang pernah menjadi Presiden(Mega), sedangkan HMI baru menjadi Wapres (JK). Gusdur memang dekat dengan PMII, namun yang pernah di PB PMII adalah adiknya Gus Solah. Dari GMKI dulu sempat menjadi Wakil Perdana Mentri yaitu Johannes Leimena. Namun sudah sangat banyak tokoh-tokoh negri ini yang pernah menjadi anggota gerakan organisasi ekstra kampus tersebut. Kontribusi dari kader2 gerakan2 tersebut sudah sangat banyak, seperti konsep Puskesmas dari dr.J.Leimena dan lain sebagainya

Sekali lagi HMI membuktikan bahwa mereka bisa mengirimkan kader terbaiknya untuk kembali menjadi pimpinan parpol melalui kemenangan Anas Urbaningrum untuk menjadi ketua umum Partai Demokrat 2010-2015. Banyak orang melihat karir politik Anas mirip dengan Akbar Tanjung. Saya yakin bahwa dukungan orang - orang HMIl-ah yang merupakan modal dasar Anas mulai dia menjadi anggota KPU, menjadi anggota Legislatif hingga saat ini menduduki PD 1. Dengan menjadi pimpinan parpol bukan tidak mungkin suatu hari nanti beliau bisa menduduki RI 1. Ditengah sulitnya organisasi ekstra kampus tersebut merekrut kader namun setidaknya mereka masih bisa berkontribusi untuk menyumbang kader terbaiknya untuk bangsa dan negara. Dengan kemenangan Anas ini mudah-mudahan akan membawa multiflier effect agar mahasiswa tidak enggan bergabung dengan organisasi ekstra kampus seperti HMI, PMKRI, GMKI, GMNI, PMII, IMM, KMHDI, Hima Budhi. Namun harus hati-hati, karena bagi aktivis ekstra kampus biasanya sangat vulnarable dengan lama (bahkan) tidak lulus kuliah. Dengan kata lain pada umumnya lulus tepat pada waktunya :D.

Senin, 17 Mei 2010

Pasrah dan berserah

Bisanya neh, sekali lagi biasanya bila ada sesuatu yang menurut ukuran kita sudah cukup lama (terlalu lama) belum tercapai maka tak jarang dalam hati kita akan berkata saya pasrah saja. Barangkali sudah banyak usaha dan daya yang dia lakukan untuk mencapai target tersebut, namun karena satu dan lain hal belum juga berhasil. Terkadang pasrah ini merupakan kondisi dimana kita sudah menyerah terhadap sesuatu namun kadang kita lupa bahwa ternyata masih ada secuil harapan terhadap yang kita pasrahkan tersebut. Suatu saat pada range waktu sekarang sampai masa yang akan datang, harapan itu akan menjadi kenyataan dan menjadi surprise buat kita.

Kondisi ini berlaku bagi mereka yang mempunyai IPK tinggi. Kasianlah yah yang ipknya rendah. Maksud saya bukan ipk dari kampus, tp ipk dari keyakinanmu yaitu Iman, Pengharapan dan Kasih. Satu- satu nya cara terkahir untuk merealisasikan keinginan kita adalah dengan pengharapan. Sekalipun tidak rasional!

Pasrah itu tidak selamanya identik dengan menyerah. Pasrah itu wujud lain dari kesabaran kita. Seperti kata pecandu kopi hitam, sebelum meminumnya tunggu beberapa saat sampai bubuknya mengendap ke dasar gelas. Jauh lebih enak menikmati kopi yang ampasnya telah mengendap ke dasar gelas. Namun sedikit butuh kesabaran bukan? Ada kalanya target kita tersebut bertingkah seperti minum kopi tadi.

Sudah menjadi preseden di masyarakat bila ada target yang "terlambat" untuk dicapai maka dianggap gagal. Anomali buat mereka yang tiba2 "sukses" dan menjadi kaya raya maka akan mendapatkan banyak pujian, bagimana cara mendapatkannya, ah itu sudah tidak penting. "Janganlah buru - buru menjadi kaya" begitu kata seorang kerabat beberapa waktu lalu.

Ya sepertinya segala sesuatu harus dipasrahkan kepada sang waktu dan berserah kepada pencipta. Yang pasti jawaban atas semuanya itu akan datang, bila tidak sesuai dengan keinginan kita, pastilah yang terbaik yang akan diberikan sebagai gantinya. Toh juga tidak lebih berat untuk optimis daripada pesimis bukan?

  © Blogger template 'Perfection' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP