Kamis, 06 Agustus 2009

Meskipun tak ada emas yang bisa kuberikan,
Dan kasih saja mungkin tidak cukup,
Doaku setiap hari adalah selama aku hidup—
"Tuhan, jadikanku berarti bagi para sahabatku." —Sherman

Suatu kalimat yang mulia yang sangat menyentuh hati. Berteman ataupun bersahabat baru memiliki makna apabila keduanya merasakan manfaat. Namuns ering kali kita hanya menuntut manfaat dari teman atau sahabat kita tersebut. Kita berharap orang lain yang aktif terhadap kita.
Padahal akan lebih indah bila kita yang terlebih dahulu aktif memberikan suatu manfaat bagi orang lain. Sama seperti doa Sherman diatas, dia berharap agar ia menjadi berarti bagi sahabatnya. Dengan demikian yang namanya tuntutan atau pamrih akan hilang dengan sendirinya. Dengan berharap agar orang lain yang terlebih dahulu memberi manfaat bagi kita, ini sudah membebani si teman tadi. Yang terjadi adalah beban orang untuk memberi sesuatu yang berharga bagi kita.

Kekuatan ada pada pikiran

Banyak hal yang tidak bisa diselesaikan dengan mengandalkan fisik atau otot. Hampir semua pekerjaan di dunia ini diselesaikan dengan kekuatan fisik. Dari petani hingga tukang bangunan, ahli ekonomi/akuntansi, model dan profesi lainnya biasanya mengandalkan tubuh jasmaninya. Mereka bekerja dengan kekuatannya. Namun entah mengapa kekuatan tubuh manusia itu ada batasnya, terkadang kekuatan itu berkurang hingga titik terendah, dan uniknya kita bisa kembali menaikkan kekuatan tadi dengan beristirahat, rekreasi dan alternatif lainnya.

Namun pernahkan kita berpikir bahwa pikiran kita merupakan aset yang sangat powerfull. Kekuatan manusia itu baru akan optimal bila melibatkan pikirannya. Sadar atau tidak sadar kita terkadang tidak menggunakan potensi pikiran tersebut untuk menuntaskan suatu pekerjaan. Pekerjaan akan lebih mudah bial menggunakan kekuatan pikiran. Bukan berarti kita mengakal-akali orang lain supaya melakukan tugas kita. Namun dengan pikiran kita akan lebih fokus dengan pekerjaan kita.Oleh sebab itu maka pekerjaan atau masalah yang ada akan selesai dengan baik.

Rabu, 05 Agustus 2009

Berjuang untuk semangat dan semangat untuk berjuang

Dalam hidup ini, berjuang dan semangat adalah dua komponen penting yang senantiasa berusaha dimiliki oleh manusia. Bulan Agustus merupakan bulan yang selalu menonjolkan tema - tema perjuangan dan semangat. Konon para pejuang kita memiliki semangat yang membara, sehingga perjuangan mereka sungguh luar biasa. Dengan semangat dan perjuangan yang ada mereka bisa memberikan hadiah kemerdekaan bagi bangsa Indonesia yang sudah kita nikmati sekrang ini.

Saat ini, jiwa pejuang dan semangat yang dimiliki oleh generasi muda sungguh memprihatinkan. Hampir tidak memiliki semangat. Sehingga dibutuhkan perjuangan yang kuat untuk mendapatkan semangat tadi. Jadi kita cenderung berjuang untuk mendapatkan semangat dan kadang hal ini pun tidak berhasil. Semangat menjadi hal yang sangat berharga bila digunakan untuk berjuang. Berjuang untuk memerangi kebodohan, keterbelakangan, kemiskinan dan ketertinggalan bangsa ini. Berjuang untuk memperbaiki akhlak dan moral masyarakat yang kian hari kian terdegradasi oleh arus instanisasi global. Berjuang untuk memerangi segala bentuk plagiat dan "mencuri" ide orang lain.

Dengan modal semangat apapun bisa dilakukan dengan baik. Namun saat ini mari kita coba berjuang untuk bersemangat kembali, sehingga dengan semangat yang akan kita capi bisa digunakan untuk berjuang demi kemajuan bangsa Indonesia. Selamat menyambut hari kemerdekaan Indonesia yang ke 64 tahun. Mari semangat untuk berjuang!

  © Blogger template 'Perfection' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP