Selasa, 28 April 2009

Peevish Maker

Terkadang ada orang yang membuat kebahagian berubah menjadi kekesalan dalam waktu singkat. Orang tersebut telah merampas kebahagiaan saya dan menimbulkan kekesalan. Saya jadi bingung, mengapa hidup kita bisa diganggu oleh orang lain.

Sekarang saya menemukan peevish maker. Pembuat sebel. Dan ternyata bukan hanya saya, ada beberapa teman yang bisa berlipat - lipat mukanya ketika bertemu dengan makhluk itu. Namun saya tidak tahu, apakah dia sadar kalau dia sering membuat orang sebel. Dia merampas kesenanganku. huh...

Dugem di Chaves Hypersquare


Hari yang sangat buat pusing dan sekaligus menyenangkan. hahaha..

Senin, 27 April 2009

Tersenyum

Senyum merupakan ekspresi kebahagiaan yang mudah dilihat. Namun tidak selamanya senyum itu menandakah kita sedang bahagia. Ada kalanya senyum adalah cara seseorang untuk menyembunyikan kesedihannya. Ya, senyum merupakan senjata ampuh untuk menyembunyikan kesedihan.

Ketika hendak berfoto orang akan berusaha untuk tersenyum supaya hasil fotonya lebih bagus dan enak dipandang mata. Tentu kita akan malas melihat gambar orang cemberut, apalagi melihat foto diri sendiri dalam keadaan tidak tersenyum. Senyum bukanlah hiasan wajah semata. Senyum yang tulus berasal dari dalam hati, sebuah ungkapan isi hati dan bukan hiasan wajah seperti yang kita lakukan saat hendak berfoto.

Jauhilah kepura - puraan karena Tuhan tidak menyukainya. Tapi biarkanlah ekspresi wajah kita menggambarkan kondisi hati kita yang sebenarnya, apakah sedang gembira, marah, sedih dan lain - lain. Saya melihat banyak orang menunjukkan eksprsi wajah yang bahagia, namun berbeda dengan kondisi hatinya. Dan tanpa sadar saya juga mungkin sering melakukan hal ini. Kita menjadi orang yang tidak jujur, padahal kejujuran hal yang paling disenangi Tuhan daripada kepura - praan atau kemunafikan.

Mari sekali lagi kita tersenyum dengan tulus, sehingga orang yang melihat senyuman kita juga akan merasakan kebahagiaan yang sedang kita rasakan saat itu.

Kerinduan Mikha

Mikha merupakan salah seorang nabi bangasa Israel yang merindukan Allah kembali menggembalakan bangsa itu.

Perjalanan sejarah dari suatu bangsa merupakan hal yang sangat penting dan cenderung diabaikan oleh generasi sekarang. Nats kotbah minggu kemaren termabil dari Mikha 7:14-20. Disana Mikha berharap agar Tuhan kembali mau menggembalakan bangsa Israel yang pada zaman itu sangat kacau. Dia mempelajari sejarah ketika Tuhan mengeluarkan bangsa Israel dari tanah Mesir. Saat berada di padang gurun selama 40 tahun bangsa itu tetap bisa makan, punya pakaian dan hidup damai dan sejahtera. Padahal kita tahu saat itu belum ada pertanian modern, belum ada pabrik tekstil dst. Namun karena Tuhan yang menggembalakan, maka kehidupan bagsa Israel saat itu terjamin. Kondisi yang sangat berbeda pada zaman Mikha dimana bangsa itu hidup serba kekurangan. Sehingga Mikha berseru kepada Tuhan supaya Tuhan kembali menggembalakan bangsanya dengan tongkatNya.

Sama halnya dengan hidup kita. Kita dianjurkan untuk berseru kepada Tuhan dan meminta Tuhan untuk menggembalakan kita dengan tongkatNya. Tongkat disini diartikan dengan firmanNya. Dengan demikian kehidupan kita akan dijamin oleh Tuhan. Namun hal yang harus dilakukan adalah bagaimana menjaga kontinuitas hubungan pribadi kita dengan Tuhan. Salah satu caranya adalah dengan doa. Doa merupakan jembatan yang menghubungkan kita dengan Tuhan. Dengan doa, Hizkia pernah berhasil meyakinkan Tuhan agar Tuhan membatalkan kematian Hizkia. Saat itu Tuhan mengutus seseorang kepada Raja Hizkia dan mengatakan "Hai Raja Hizkia, siapkanlah upacara kematianmu?" Tentu bila hal ini ditujukan kepada kita, maka reaksi kita kepada kita adalah marah dan tidak percaya. Namun singkat cerita Raja Hizkia berseru kepada Tuhan melalui doanya dan meyakinkan Tuhan sehingga Tuhan memberi kesempatan kepada Hizkia untuk hidup 15 tahun lagi. Tuhan akhirnya memberi kehidupan tambahan walau Hizkia saat itu sudah sakit. Tuhan memberikan hidup tersebut karena Hizkia semasa hidupnya sudah melakukan hal - hal baik. Sehingga dalam doanya kepada Tuhan ia berkata "Tuhan selama ini saya sudah melakukan hal baik, a, b, c, d, e dan banyak lagi" Mohon pertimbangkan kembali keputusanmMu?

Kita juga bisa bertindak seperti raja Hizkia bila dalam hidup kita sudah berbuat sesuai dengan "tongkat Tuhan" , sesuai dengan Firman. Oleh sebab itu merupakan nats yang sangat baik supaya kita kembali meminta Tuhan untuk menggembalakan hidup dan kehidupan kita.


Jatuh bangun bangun

Kehidupan ini merupakan misteri yang hanya bisa dijawab oleh waktu. Sehingga hal yang paling bisa dilakukan adalah bagaimana mengendalikan waktu yang kita miliki. Kita sama - sama diberikan waktu 24 jam sehari, namun adakalanya teman kita kelihatan lebih baik dan berhasil daripada kita.

Selain itu hal penting lainnya adalah bagaimana perjuangan hidup yang kita lakukan. Apakah kita seorang petarung sejati?Atau gampang menyerah terhadap rintangan yang sudah pasti ada didepan. Kita sering mendengar istilah jatuh bangun. Setelah mengalami jatuh bangun akhirnya pengusaha itu menjadi lebih kuat dan bisa lebih mudah menghadapi rintangan yang ada dalam usahanya. Atau akhirnya si Cecep berhasil mendapatkan si Irma setelah jatuh bangun. Saat kita jatuh atau sedang dalam masalah, kita harus cepat - cepat bangkit melawan masalah tadi.

Jatuh bangun jatuh lagi bangun lagi dst akan membuat kita cepat jenuh dan cenderung menjadi orang yang biasa - biasa saja. Jatuh jatuh bangun, kemudian jatuh jatuh jatuh bangun bangun, juga mengakibatkan kita orang yang gagal. Yang baik adalah harus lebih banyak bangunnya. Jadi jatuh bangun bangun, jatuh bangun bangun bangun. Semoga tidak membingungkan:p

Hati vs Pikiran

Hati dan pikiran merupakan hal penting yang mengontrol emosi manusia. Tentu saja setiap orang menginginkan perasaan bahagia atau sukacita. Kondisi sukacita ini akan tercapai pada saat kondisi hati dan pikirannya sinkron. Artinya apa yang ada di pikiran disetujui oleh hati dan juga sebaliknya. Hati dan pikiran akan berkoalisi menciptakan rasa gembira pada diri seseorang.

Sebaliknya bila hati dan pikiran kita tidak sejalan, berbeda pendapat atau bahkan saling tidak sinkron, maka respon bagi perasaan seseorang adalah kesedihan atau dukacita. Tanpa sadar kita sangat sering "mengadu domba" antara pikiran dan hati kita. Ini yang menyebabkan kecenderungan kita untuk bersedih jauh lebih besar daripada untuk gembira. Pikiran akan menilai sesuatu secara absolut atau nyata, sedangkan hati akan menilai secara abstrak. Apa yang kita lihat bisanya akan diproses oleh pikiran kita untuk kemudian dipertimbangkan oleh hati sehingga menghasilkan rasa gembira atau rasa sedih. Tergantung kesepakatan keduanya.

Dalam hal ini saya hanya ingin memaparkan kecenderungan kita untuk bersedih tadi. Ada beberapa hal yang menyebabkan orang bersedih atau berduka.
  • Pertama adalah adanya rasa tidak percaya atau pengingkaran.Pertanyaan yang muncul seperti : "Dia gak mungkin seperti itu?"(misal orang yang kita kasihi selingkuh) atau pertanyaan lain "Anda pasti salah./Aku tidak sakit. Ada pengingkaran atas apa yang kita pikirkan.
  • Kedua adalah marah. Mengapa ini terjadi?/Ini gak adil?/Apa salah saya?.Bila sudah dihinggapi kemarahan, maka otomatis kita akan bersedih.
  • Ketiga adalah situasi tawar menawar. Aku akan berubah jika dia memaafkan aku. Kita memberi persyaratan kepada pihak lain. Jika persyaratan kita terpenuhi maka kita bisa membatalkan kesedihan tadi. Namun hal ini lumayan sulit, karena kondisi gembira atau sedih kita dikontrol pihak lain.
  • Keempat adalah depresi. Ungkapan yang sering kita utarakan seperti "aku sangat sedih". Atau "saya lagi stres". Kesedihan akibat depresi ini hal yang paling sering dan umum pada setiap individu.
Cara mengatasi kesedihan tersebut adalah dengan mau menerima situasi dan kompromikan hati dan pikiran kita. Lawanlah kesedihanmu supaya rasa gembira akan muncul setiap saat.

Kamis, 23 April 2009

Sepakat untuk Tidak Sepakat

Kesepakatan biasanya persetujuan yang dilakukan dua individu atau dua kelompok atau lebih untuk suatu maksud tertentu. Kesepakatan ada dalam demokrasi berupa MOU (memorandum of understanding). Kesepakatan pada dasarnya adalah suatu hal yang baik, karena di dalamnya terkandung perdamaian, walaupun dengan berbagai persyaratan yang biasanya dituangkan dalam MOU.

Masa menjelang pemilu presiden ini sangat banyak parpol yang akan membuat kesepakatan bersama. Mereka seolah "berdamai" untuk merebut kakuasaan eksekutif setelah sebelumnya sama - sama bertarung untuk merebut kekuasaan legislatif. Inilah perdamaian antar manusia, ada batasan - batasan, ada persyaratan yang harus dipatuhi oleh masing - masing pihak. Kesepakatan yang pernah terjadi seperti kesepakatan antara GAM dengan pemerintah RI, kesepakatan caleg dengankonstituen bila terpilih, kesepakatan antara suami dan istri yang bercerai. Semua mempunyai persyaratan yang harus dipatuhi, ada batasan tertentu.

Perdamaian hasil sintesa manusia tadi berbeda dengan kesepakatan antara Tuhan dengan manusia. Tuhan memberikan kebebanan penuh kepada manusia. Inilah perdamaian yang sesungguhnya. Bahkan walau manusia yang sudah melanggar kesepakatan kepada Tuhan, tapi Tuhan sendiri yang datang untuk rekonsiliasi dengan manusia melalui kehadiran AnakNya. Perdamaian yang sungguh abadi.

Hari ini kita mendengar bahwa manuver partai politik sangat kencang. Berbagai lobi2 politik yang diharapkan bermuara pada kesepakatan banyak dilakukan. Tentu dengan berbagai persyaratan yang disetujui masing - masing pihak. Satu hal yang menarik, partai pengusung pemerintah tahun 2004-2009 akhirnya sepakat untuk tidak sepakat. Mereka akhirnya mengambil jalan masing - masing untuk merebut kekuasaan legislatif.

Dari etimologinya "sepakat untuk tidak sepakat" bisa diartikan bahwa ada masalah diantara kedua penguasa sekarang. Sehingga mereka sepakat untuk masalah tersebut untuk dibawa ke arena pertarungan pilpres. Ada persyaratan yang sudah dilanggar oleh salah satu pihak atau mungkin keduanya. Inilah dunia politik, terkadang mereka sepakat untuk berpisah, sama halnya dengan perceraian suami istri, ada kesepakatan untuk tidak sepakat lagi. Penyebabnya adalah perubahan visi, tidak ada lagi cita - cita bersama atau mungkin karena ada kepentingan kelompok yang lebih diutamakan. Muda - mudahan kedepan yang muncul adalah sepakat untuk sepakat, bukan sepakat untuk tidak sepakat.

Sabtu, 18 April 2009

Memori atau Kenangan

Mana yang lebih sering kita ingat, memori yang baik tau memori yang buruk?? Pada dasarnya setiap kenangan yang baik maupun yang buruk akan selalu bisa kita ingat dan renngkan kembali. Kenangan itu secara tegas telah terukir dan berbekas pada tumpukan pikiran kita. Pada masa tua ia akan muncul sebagai suatu kenangan yang bisa membuat kita gembira atau bahkan bersedih, tergantung dari memori tadi. Jika kenangan tersebut baik maka bisa membuat kita bahagia dan ingin kembali masuk ke zaman itu. Bila berupa kenangan buruk, kita akan bersedih dan juga ingin masuk ke zaman saat kejadian tersebut terjadi dan bila masih mungkin kita akan mengubahnya.

Semua peristiwa - peristiwa kehidupan kita akan direkam, disimpan dan diabadikan dalam otak kita dan sewaktu - waktu bisa dimunculkan kembali. Proses ini masih berupa misteri.

Kita tahu bahwa memori dapat berupa hal - hal baik yang mendatangkan sukacita bagi masa tua kita bila kita mengenang dan mengingat - ingat kembali akan peristiwa menyenangkan tersebut. Oleh sebab itu pada masa tua mari kita ukir segala prestasi yang akan menyukakan hati pada masa tua nanti. Kita buat peristiwa indah pada masa ini untuk direkam, disimpan dan diputar kembali berupa kenangan manis dan indah yang membuat hati penuh damai dan sukacita.

Kenangan atau memori bisa juga menjadi suatu kutuk dan dukacita bila kita melakukan hal yang tidak baik pada masa lalu. Kenangan buruk ini akan selalu datang menghantui kita dan membuat kita tidak nyaman. Bagaimana cara menghapus kenangan buruk ini? Tentu hal ini tidak bisa dilakukan oleh diri kita sendiri. Namun Tuhan menawarkan diri untuk menjadi penghapus yang terbaik untuk menghapus peristiwa - peristiwa kelam kita pada masa lalu. Dia juga rela mengubah peristiwa masa lalu tersebut menjadi suatu pelajaran yang indah dengan syarat kita berserah penuh kepadaNya.

Namun lebih indah lagi bial sjak dini kita sadar untuk menciptakan peristiwa - peristiwa indah yang nantinya menjadi bagian dari kenangan indah yang menyukakan hati pada masa tua kita. Akan banyak cerita dan kisah - kisah indah yang bisa kita wariskan kepada generasi penerus dengan perbuatan baik pada masa sekarang.

Penurut

Sejak kecil kita selalu diajarkan orang tua untuk menjadi penurut. Penurut disini berarti meng-iya-kan perkataan dan perintah dari orang tua tersebut. Sang anak juga mau menuruti segala nasehat dari orang tuanya, meskipun sesekali ada yang dilanggar. Dan nasehat orang tua yang diberikan kepada anaknya merupakan nasehat yang baik, yang sesuai dengan nilai maupun norma - norma kehidupan.

Sang anak, idealnya tinggal bersama orang tuanya hingga berumur 17 tahun. Atau sama dengan ketika anak tersebut tamat dari SMU. Selama 17 tahun itu pulalah orang tua bisa membuat anaknya menjadi penurut paling tidak kepada orang tua. Sungguh waktu yang sangat cukup banyak membuat sang anak menjadi anak yang penurut.

Lepas dari orang tua, sang anak tadi akan memasuki dunia yang baru, lingkungan yang membuatnya berubah karakter. Bahkan dalam waktu singkat akan ada orang yang bisa mengubah perilaku si anak tadi menjadi penurut kepadanya, dan berontak kepada orang tuanya. Biasanya kelompok - kelompok tersebut berupa aliran - aliran kepercayaan. Namun sungguh mereka sangat hebat bisa membuat orang beritu loyal dan militan saat telah bergabung untuk melakukan tujuan tertentu.

Saya melihat fenomena ini pada seseorang. Dia mempunyai militansi dan loyalitas yang sangat luar biasa, bahkan sampai - sampai rela meninggalkan orang tuanya. Saya jadi merenung apakah masih kurang waktu selama belasan tahun untuk membuat sianak tetap menjadi anak yang penurut kepada orang tuanya. Alangkah lebih indahnya bila ada orang yang menciptakan orang - orang loyal dan militan kepada bangsa ini. Bila kita liat TNI yang katanya paling militan terhadap bangsa, ternyata masih jauh kadar loyalitas dan militansi daripada kader sebuah kelompok - kelompok fundamentalis. Mereka benar - benar bisa mencuci otak sehingga menjadi pribadi yang baru.

Barangkali dasar dari iman ataupun karakter si anak saat masih bersama orang tuanya belum terbangun dengan baik, sehingga pikirannya masih labil dan masih bisa dipengaruhi oleh orang lain.

Jumat, 17 April 2009

Menjaga hati

Tubuh manusia merupakan bait Tuhan. Bagian yang paling penting, yang merupakan altar bait tersebut adalah hati. Hal ini yang menyebabkan kita wajib menjaga hati. Cara menjaga hati ini gampang - gampang sulit. Namun lebih ke arah gampang karna gampangnya dua kali trus sulitnya diakhir.hehehe..becanda

Ada cara tersendiri untuk menjaga hati ini. Menjaga disini bukan berarti supaya tidak hilang atau diambil orang, namun agar kondisi hati kita senantiasa dipenuhi dengan rasa sukacita dan damai sejahtera.

Namun hati ini terkadang bisa dimiliki oleh orang lain. Yaa, bila kita memiliki seorang pendamping. Di Somalia namanya kekasih, di negri ini namanya pacar. Ahh, hal ini udah biasa. Tapi bagaimana bila hati ini dimiliki oleh sahabat? Bolehkah? Terlebih bila hati kita diserahkan menjadi milik Tuhan. Pasti sukacita dan damai tadi selalu tinggal dalam hati. Dengan demikian tindakan dan perilaku kita akan mencerminkan kebaikan. Setiap perbuatan akan mendatangkan kebaikan dan berkat bagi orang lain.
Inilah dampak dari menjaga hati yang konon ukurannya sangat kecil. Hati merupakan harta yang sangat berharga, yang sebaiknya kita jagab selalu. Karena hati merupakan pusat pengendali setiap keputusan dalam hidup ini. Tentu saja setelah hati berkoordinasi dengan organ2 tubuh yang lain.

Rabu, 15 April 2009

Kambing Yang Lain

Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia. —1 Yohanes 2:2

The Scapegoat (Kambing Hitam), novel karya Daphne du Maurier, menceritakan tentang dua orang pria yang terheran-heran dengan kemiripan penampilan fisik mereka. Mereka meluangkan suatu malam bersama, tetapi pria pertama melarikan diri setelah mencuri identitas pria kedua dan membiarkan pria kedua ini menjalani kehidupan pria pertama yang penuh dengan masalah. Pria kedua ini akhirnya menjadi kambing hitam.

Istilah ini datang dari Hari Raya Pendamaian, sebuah perayaan bangsa Ibrani (yang sekarang dikenal sebagai Yom Kippur) yang menggunakan dua ekor kambing. Imam agung akan mengorbankan seekor kambing dan secara simbolis meletakkan dosa umat di atas kepala kambing yang satunya lagi—si kambing hitam—sebelum kambing itu dilepas ke padang gurun untuk membawa pergi beban dosa itu (Im. 16:7-10).

Namun saat Yesus datang, Dia menjadi kambing hitam itu bagi kita. Dia memberikan diri-Nya "satu kali untuk selama-lamanya" sebagai korban untuk membayar dosa "seluruh dunia" (1 Yoh. 2:2; Ibr.7:27). Kambing yang pertama telah dikorbankan sebagai penebus dosa bagi umat Allah dan menjadi lambang dari pengorbanan Yesus di kayu salib. Kambing yang kedua adalah representasi dari Yesus, yang sama sekali tidak berdosa, yang menerima dan menghapuskan segala dosa dan kesalahan kita.

Tidak ada seorang pun dari kita yang tidak berdosa, tetapi Bapa telah "menimpakan" pada Yesus "kejahatan kita sekalian" (Yes. 53:6). Allah memandang mereka yang mengikut Yesus sebagai orang-orang yang tidak bersalah, karena Yesus menanggung semua tuduhan yang seharusnya kita tanggung. —CHK

Yesus Juruselamat kita, meninggalkan surga,
Datang ke dunia sebagai Hamba yang penuh kasih;
Dia menanggalkan semua kemuliaan-Nya saat datang,
Memberikan nyawa-Nya, menanggung segala kesalahan kita. —Hess


Doa mengalahkan Dosa

Kotbah minggu, hari Paskah 2009 adalah tentang ajaran dasar Tuhan Yesus kepada murid - muridnya include kepada kita sekalian. Sebelumnya saya mengucapkan selamat Paskah kepada kita yang merayakannya.

Pesan Paskah yang sederhana namun merupakan hal yang subsansi untuk dilaksanakan. Disana dikatakan roh orang Nasrani adalah doa. jadi tanpa doa sebenarnya kita sudah kehilangan roh. Disebutkan juga bahwa ketika kita banyak - banyak berdoa maka akan menurunkan intensitas kita untuk melakukan dosa. Karena roh kita akan menjaga kita untuk tidak berdoasa. Begitu juga sebaliknya, bila intensitas kita melakukan dosa sangat tinggi, maka bisa juga menghentikan kita untuk rajin berdoa.

Oleh sebab itu maukah kita dikalahkan dosa? Padahal kita sudah tahu, bahwa kematian Kristus sudah mengalahkan dosa. Dengan demikian tidak ada alasan lagi buat manusia untuk berdosa. Dan doa adalah salah satu cara yang super ampuh untuk mengalahkan dosa tadi. God Bless!

TINJAUAN EKONOMI YKKM

YKKM (Yayasan Kristen untuk Kesejahteraan Mahasiswa), sebagai sebuah badan yang melakukan usaha mulia untuk kesejahteraan mahasiswa, harus dapat hidup sehat secara ekonomi agar pelayanannya dapat lestari. Karena itu perlu dipahami prinsip - prinsip dasar tentang ekonomi badan usaha yang seperti ini.

Menurut tujuan maupun bentuknya yang berupa Yayasan, YKKM termasuk sebuah badan nirlaba. Badan seperti ini, baik secara legal maupun ekonomi, mempunyai karakteristik "non-distribution constrain". Artinya, badan ini dapat menciptakan laba namun tidak dapat membagikan laba tersebut kepada pemiliknya atau pemegang sahamnya, karena badan ini tidak memiliki pemilik atau "pemiliknya" adalah "publik".

Karakteristik yang kedua adalah penyelenggara badan ini lebih dimotivasi oleh idealisme atau tujuan idealistis dibandingkan dengan penyelenggara badan usaha biasa. Motiv ini mendasari keberhasilan usaha untuk mendapatkan bantuan keuangan berbasis kebutuhan untuk hal - hal yang konkrit dan besar biayanya.

Karakteristik yang ketiga terletak pada sumber pendapatan atau revenue-nya. Atas dasar ini ada tiga macam badan nirlaba :
(1). "Nirlaba donative", yang mengandalkan derma (charity) sebagai pelayanan berdasarkan tujuan idiologis, seperti Gereja dan lembaga peribadatan lainnya.
(2). "Nirlaba komersial" , yang menjual produk atau jasa dengan harga tertentu seperti rumah sakit, panti manula dll.
(3). "Nirlaba donative - komersial", yang merupakan campuran antara nirlaba donative dan nirlaba komersial. Karakteristik pendapatan seperti ini terdapat pada perguruan tingi (spt.ITB) dan lembaga - lembaga pendidikan pada umumnya. Sebagian pendapatan diperoleh dari penjualan jasa pendidikan (tuition and fees), sebagian dari sumbangan amal, penghasilan dari dana abadi, hibah dan dana dari pemerintah.

Bagi YKKM yang harus konsisten pada idealismenya, namun jga harus dapat hidup dan tumbuh dalam dunia nyata, dimana pendidikan akan menjadi bidang pelayanan utamanya, pilihan terbaik adalah bentuk badan nirlaba donative-komersial. Karena itu, prinsip - prinsip ekonomi pendidikan tinggi (Higher Education Economics) perlu dipahami dan dipelajari aplikasinya bagi pengembangan YKKM. Disini untuk saat ini akan dikemukaan beberapa karakteristik yang penting secara garis besar.

Pertama, dengan kedua macam sumber pendapatan diatas, badan nirlaba donative-komersial tidak perlu mengenakan harga yang sama dengan jumlah baya produksi jasanya. Dengan adanya pendapatan dari donasi dll, badan ini dapat memberi subsidi kepada pelangannya. Karakteristik ini tidak terdapat pada badan usaha yang biasa yang tunduk pada hukum ekonomi yang umum.

Kedua, untuk badan - badan yang berupa badan pendidikan, tingginya mutu pendidikan tergantung pada besarnya subsidi yang diberikan kepada pesertanya. Mutu akan meningkatkan reputasi dan kepercayaan masyarakat, sehingga bersama subsidi yang besar, akan menarik jumlah peminat yang besar dan memungkinkan selektivitas masukan yang tinggi.

Ketiga, lembaga pendidikan, memiliki masukan (input) teknologi yang khusus berupa kecerdasan dan bakat para pesertanya. Siswa /Mahasiswa yang bermutu akan memungkinkan terjadinya proses saling belajar sehingga meningkatkan efektivitas pendidikan.

Dari ketiga karakteristik diatas, perlu disusun strategi usaha untuk menjaga keterpaduan antara kebijakan finansial dan mutu didalam kerangka idealisme YKKM. Kaitan yang erat antara tingginya mutu pendidikan dan besarnya subsidi kepada peserta mengharuskan YKKM memiliki sistem usaha pendanaan yang kuat disamping sistem pendidikan yang unggul. Dalam hal ini perlu dikembangkan berbagai keitraan, baik dalam usaha pendanaan maupun peningkatan standar mutu pendidikan.

Ditulis pada tanggal 8 April 2009
oleh Bapak Prof.Dr. Ir. Sularso
(Salah satu anggota Dewan Pembina YKKM Bandung)

Sabtu, 04 April 2009

Menang Tanpa Merasa Mengalahkan orang lain

Sistem pemilu saat ini di claim sebagai sistem pemilhan umum yang paling kompetitif. Setiap orang dengan kreatifitasnya masing - masing melakukan kampanye kepada masyarakat untuk menarik perhatian konstituen. Namun sekreatif apapun mereka yang bertarung, keputusan tetap berada di tangan rakyat.

Hal yang masih sering dijumpai saat kampanye adalah menjelekkan kinerja orang lain. Misal bila ia seorang caleg baru, mereka dengan mudah mengatakan bahwa caleg sebelumnya tidak pernah memperhatikan kepentingan masyarakat. Mulai dari pilkada hingga pemilu legislatif yang akan dilaksanakan beberapa hari lagi, saya sering melihat incumbent sering dijelek - jelekkan kinerjanya. Saya rasa ini krang fair, bukan juga karena saya mendukung incumbent. Namun hal ini bisa menjadi preseden buruk buat bangsa ini. Dengan mudah kita menyalahkan pemerintahan sebelumnya. Bisa saja memang karena dosa pemerintah beberapa periode lalu, sehingga keterpurukan masih ada di era sekarang.

Sebaliknya incumbent sering juga mengatakan bahwa calon yang baru belum tau apa - apa, mereka tidak punya pengalaman dan belum teruji. Sistem serang seperti ini tentunya akan menjadi contoh buruk di masyarakat. Sebab masyarakat akan cenderung meniru perilaku para pemimpinnya.

Dalam bersaing hendaknya para caleg maupun parpol harus lebih bijaksana. Musuh bersama (public endemy) harus dicari. Public Endemy pada bangsa ini masih sama dari jaman penjajahan dulu, seperti membenrantas kemiskinan, kebodohan dan ketertinggalan lainnya. Jadi berlombalah untuk memberikan visi dan misi mana yang lebih cepat untuk menurunkan dampak dari public endemy tadi. Caleg lain harus dipandang sebagi partner yang memicu kreatifitas kita untuk mencari solusi yang lebih baik lagi. Dengan demikian ketika pemilu usai tidak ada yang merasa dikalahkan. Kita juga menang tanpa merasa mengalahkan orang lain, sehingga jangan enggan menggunakan program orang lain yang kebetulan belum dipercaya rakyat.

Dengan demikian public endemy akan lebih mudah dikalahkan dan kesejahteraan yang merupakan muara dari semua janji - janji politik stiap parpol dan caleg akan terwujud dengan cepat dan lebih baik. Mari kita menang tanpa mengalahkan orang lain.

Rabu, 01 April 2009

Jadilah kehendakMU bukan kehendakku!

Dalam doa Bapa Kami yang diajarkan Yesus, kita menyebutkan "Jadilah kehendakMu". Dalam Yeremia 29:11 juga Tuhan mengatakan bahwa ia mengetahui rancangan apa yang baik buat manusia. Jadi antara manusia dan Allah sudah deal, bahwa yang menentukan rancangan buat manusia adalah Tuhan dan manusia harus menerima kehendak dan keinginan Tuhan bagi hidupnya. Manusia memang diberikan kebebasan untuk merencanakan sesuatu, namun yang berhak menentukan rencana tersebut adalah Tuhan.

Banyak manusia mengaku pelayan Tuhan. Kepada sesama manusia kita mengaku akan melayani Tuhan. Namun pada akhirnya mereka tidak berbuat sebagai pelayan, namun sebagai majikan. Di kota - kota besar biasanya setiap rumah tangga memiliki pembantu. Apa yang diinginkan oleh majikan dari pembantunya? Jika pembantu itu orang yang waras, tentu ia akan berusaha seoptimal mungkin memenuhi keinginan sang majikan. Demikian kita sebagai pelayan Tuhan, kita harus berusaha memenuhi kehendak dan keinginan Tuhan. Sangat sering kita melayani, namun sesuai dengan kehendak kita. Contohnya kita sering kompromi terhadap dosa. Kita melakukan pembenaran jika tidak beribadah pada hari minggu karena berbagai macam kesibukan. Tentu dalam hal ini kita telah berperan ganda, yakni sebagai majikan dan juga pelayan. Coba analogikan dirumah yang mempunyai pembantu tadi. Bila pembantu tersebut juga berperan sebagai majikan, bagaimana perasaan kita?.

Menjadi pelayan Tuhan sangat sederhana, kita hanya melakukan dua buah tugas yaitu menjauhi larangan-Nya dan melaksanakan perintah-Nya. Hubungan Tuhan dengan manusia sebagai pelayannya bukan seperti hubungan majikan dengan pembantu yang hanya berupa transaksi sosial biasa. Hubungan Tuhan dengan manusia sungguh sangat mulia. Tuhan bahkan akan selalu memafkan kita bila membuat kesalahan, dia juga bersedia menanggung kesalahan yang kita buat dengan mati di kayu salib. Dia juga berjanji memberikan hidup yang kekal. Yang harus kita penuhi adalah kehendak Tuhan, bukan kehendak kita pribadi. Sebab Tuhanlah yang berperan sebagai pemilik rumah.

Pelayanan kitta kepada Tuhan sebenarnya bukan hubungan transaksi akan keselamatan yang dia berikan, namun merupakan ucapan syukur dan terimakasih buat keselamatan dan hidup yang kekal yang akan diberikan-Nya kepada manusia yang percaya kepada-Nya.

Restoran Gratis

Ada sebuah restoran yang sangat unik. Mereka menggratiskan pelanggan yang makan disana asalkan beregama Nasrani. Dengan demikian banyak orang dari berbagai lapisan ekonomi yang makan disana.

Tiba - tiba, datanglah sekelompok pemuda makan di restoran tersebut. Mereka makan sangat banyak sekali, karena ada tulisan gratis buat orang Kristen. Namun, setelah selesai makan mereka harus membayar. Kemudian mereka bertanya pada pihak restoran, bukankah makan disini gratis buat orang Kristen? Mereka memberikan KTP nya untuk meyakinkan.

Pihak restoran tetap meminta bayaran."Anda tidak berdoa ketika hendak makan tadi, jadi kami menganggap anda bukan orang Nasrani" kata pemilik restoran.

Hal ini sangat sering kita alami. Terutama kaum muda Kristen yang makan di rumah makan umum. Kita cenderung enggan untuk menunjukkan identitas Kekristenan kita. Dengan demikian kita juga telah menyangkal Kristus. Ketika makan sendiri, kita mungkin bisa menundukkan kepala untuk berdoa sejenak. Namun bila makan bersama teman lebih dari 2 orang dan semuanya orang Nasrani, kita harus berdoa, dan dipimpin oleh seseorang. Hal ini harus dibiasakan, dimanapun berusahalah menjadi garam dan terang, menjadi contoh buat orang lain. Bukan sekedar untuk menunjukkan identitas saja. Rasa syukur diberi kesempatan untuk makan harus disampaikan lewat doa. Lebih bagus lagi ketika terjadi persekutuan saat kita makan dengan melakukan doa bersama.

  © Blogger template 'Perfection' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP