Jumat, 26 Maret 2010

Cari untung yang haram

Gak instansi pemerintah, gak swasta perilaku merampok dan menghalalkan segala cara ternyata sama saja. Saya menggunakan nomor indosat (mentari) dan 2 minggu lalu mendapatkan sms dari INDOSAT langsung yang isinya kira2 "Selamat, anda mendapat gratis RBT blabala untuk hari ini GRATIS. Caranya ketik REG spasi ......kirim ke 3433. Gratis" Karena ada kata2 gratis dan pengirimnya adalah Indosat, maka saya langsung percaya. Kebetulan lagu yang ditawarkan gratis tersebut sedang hit sekarang.

Saat itu juga saya ketik aja REG spasi---kirim ke 4 digit tersebut. Dan ternyata sodara-sodara, pulsa saya disedot habis-habisan, sampai bersisa 100 perak. Mereka mengirim (no 4 digit tadi) berita - berita gak penting dan sangat-sangat tidak berguna bagi nusa dan bangsa dengan tarif pulsa sekali menerima sms Rp.2200. Untuk meng-UNREG ternyata kita butuh pulsa juga Rp.2200. Niat hati hendak meng-unreg dengan mengisi pulsa, sms premium itu masuk lagi dan menyedot semua pulsa dengan sekejab.Siallll..

Terpaksa deh selama 2 minggu saya rela tanpa pulsa. Untungnya setelah di Bandung kemudian saya mendatangi CS nya Indosat yang di BEC. Untung saja dengan pelayanan mereka dan dengan banyak info yang mereka berikan kekesalan saya mulai hilang. Untungnya saya bukan termasuk orang yang suka ganti2 nomor HP dan juga ganti2 HP (gak punya duit:p). Akhirnya CS nya berhasil meng-unreg sms premium tadi dan pulsa saya tidak disedot lagi. Nah, hari ini datang lagi sms dari Indosat seperti yang 2 minggu lalu saya terima dan menggiurkan pelanggan untuk mengikuti REG.... karena ada embel - embel gratisnya. Tapi saya tidak mau ditipu lagi karena sudah diingatkan oleh custumer service nya. Jadi katanya walaupun ada tawaran gratis, selama kita disuruh untuk REG.... dan mengirimkannya ke no 4 digit apapun, maka kita otomatis akan ikut sms premium. Semacam sms kuis - kuis begitulah. Dan tidak tanggung-tanggung, sekali menerima sms sebesar Rp.2200. Udah cukup tuh nelp sodara yang di Papua dan menasehatinya supaya tidak ikut perang suku:D

Tapi saya benar-benar heran, mengapa yah pihak provider mau mencari keuntungan dengan cara-cara yang seperti ini. Padahal masih banyak cara untuk meningkatkan penghasilan. Apa karyawannya memang orang-orang yang gak berkualitas? YLKI juga harus memperhatikan kasus seperti ini karena bagi orang awam akan mudah sekali percaya. Jangankan orang awam, saya yang sudah jauh-jauh sekolah ke Bandung saja masih bisa ketipu.:P.Malang nian nasibku ini:((. Bagimana nasib orang lain?:(

Tapi ada lagi nih "korban" salah pencet. Kalau kita telp teman dan si teman tersebut punya nada sambung pribadi (NSP), pasti akan akan ada ocehan kuntilanak "untuk mengaktifkan rbt ini diponsel anda silahkan tekan 5" kemudian terdengar lagu2 gak jelas sebelum siteman tadi mengangkat ponselnya. Kalu kita ikuti dengan menekan tombol 5 artinya kita sudah "membeli" nsp sama seperti nsp orang yang kita telpon dengan tarif setara dengan bakso yang di depan superindo dago:D. Korbannya lumayan banyak dan salah satunya pak pendeta yang satu ini.:P. Benar-benar inovasi yang berantakan dan tidak beretika neh provider2 yang ada.

Krisis Etika Lagi

Proses kehilangan seperti yang di tulis salah satu eks dosen maninov mulai terealisasi satu per satu. Kita kehilangan banyak hal, mulai dari kebudayaan, lahan subur, hutan, kehilangan sumber daya alam yang dirampok orang asing, kehilangan prestasi (olahraga), kehilangan daya saing (takut AFTA dll), kehilangan kejujuran dan kehilangan kemaluan, eh kehilangan rasa malu:D.

Tiga hari lalu saat perjalanan dari Jakarta menuju Bandung saya kebetulan satu bus dengan seorang bapak yang bekerja sebagai PNS di dept PU. Beliau Golongan IV A, namun bersahaja saja. Tidak seperti kasus yang sedang ramai sekarang, golongan IIIA, baru bekerja sebagai PNS kurang dari 10 tahun, "orang batak pulak", namun memiliki harta melimpah ruah. Bayangkan saja si bapak tersebut masih naik angkutan umum dari Jkt. Dia sudah berkarir sejak tahun 1979, berasal dari perguruan tinggi negeri dari Semarang, yang menurut saya harusnya sekarang sudah tinggal menikmati harta kekayaan. Namun sungguh bertolak belakang dengan yang ada dipikiran saya, kondisi ekonomi beliau tidak seperti pegawai pada umumnya yang "mengabdi" di dept PU, dept keuangan, pegawai beacukai, kepolisian, kejaksaan dll yang katanya banyak yang wah. Sudah lama jadi PNS, golongan empat A, namun tidak memiliki kekayaan duniawi yang melimpah. Masih menggunakan layanan publik dan tampak sangat bersahaja benaran, bukan di buat-buat.

Terlepas dari pengalihan isu yang dicurigai banyak pihak, kasus GT yang sedang ramai sekarang merupakan salah satu bukti bahwa bangsa ini sudah kehilangan rasa malu. Bayangkan penghasilan pegawai negeri sipil golongan IIIA hanya sekitar 1,8 juta (maksimal 5 juta) namun mempunyai harta lebih dari seorang bandar judi togel. Dengan tetap menjunjung asas praduga tak bersalah yang diagung-agungkan itu, secara logika hal ini sangat sulit diterima. Sebab bila berasal dari warisan orang tua, yang namanya orang Batak di kampung sana, walaupun dia memiliki tanah seluas 1/4 danau toba dan ribuan ekor kerbau tetap saja tidak sebanding dengan harta kekayaan pns yang satu ini. Kalau dia menang togel dengan mengandalkan prediksi si cocomeo dan kebetulan menang setiap pemutaran (5 x 54(minggu) x 10(tahun) =2700 kali menang togel x rata2 1 juta masih juga kurang dan jauh dibawah harta kekayaannya sekarang. Soalnya sekarang dunia pertogelan muncul lagi sepeninggal Olo panggabean yang terkenal itu:p. Tapi jangan diikuti ya judi yang sau ini. Walau ada hubungannya dengan statistika :D

Si bapak yang bersama saya tersebut bercerita kalau di setiap instansi pemerintah atau pun swasta sebenarnya sudah diiisi banyak orang yang tidak benar, yang pikirannya hanya memperkaya diri sendiri. "Yang korupsi dan menyogok sebenarnya sama - sama koruptor", papar beliau. Pihak swasta banyak yang memberikan uang pelicin dan oknum (sangat banyak) instansi pemerintah banyak menawarkan berbagai macam proyek kepada swasta. Jadi proses ini sudah sistematis dan butuh waktu yang lama untuk memulikannya. Bayangkan setiap 2 bulan bos nya si bapak ini bisa ganti mobil, walau hanya warnanya saja yang diganti namun dengan mobil merk yang sama. Proses perampokan uang negara yang paling marak adalah setelah reformasi, artinya 11 tahun belakangan.

Mengapa peristiwa ini berulang dan semakin meluas? Ini akibat dari lemahnya aturan dan hukum yang diterapkan di negara ini. Bahkan saat itu kami (saya dan sibapak) sepakat jauh lebih baik menjadi seorang teroris daripada menjadi koruptor. Kalau bisa dua-duanya tidak ada sih:P. Sebab sebenarnya kedua kejahatan ini sama - sama pelecehan agama. Lihat saja yang korupsi apapun agamanya namun dia sebenarnya telah melakukan kejahatan agama. Membuat malu suku dan budayanya yang otomatis juga memalukan bangsa Indonesia sendiri. Jadi sangat wajar banyak rakyat yang marah dengan ulah oknum seperti ini.

Ada satu cerita dari sibapak yang lebih membuat kita miris. Saat itu rumahnya dimasuki maling. Kebetulan maling dan barang yang dicuri berhasil ditangkap dan pihak RT bersama masyarakat sepakat menyerahkan kepada polisi (polsek setempat). Seperti biasa barang bukti tidak bisa langsung dibawa pulang pemiliknya. Setelah beberapa waktu, saat korban akan mengambil barang bukti, polisi malah meminta uang tebusan 200 ribu dan ternyata sodara-sodara, malingnya sudah dibebaskan. Benar-benar sudah hancur negara ini. Si Bapak tadi mau bayar asal ada tanda terima/kwitansi, namun pak polisinya tidak mau. Akhirnya dengan sedikit ancaman warga kepada pak polisi yang terhormat tadi, maka barang bukti berhasil diminta tanpa uang tebusan. "Begitu mudah bisnis undang-undang dan peraturan di negara ini" terang si bapak tadi. "Lihat saja polisi lalu lintas. Tidak pakai helm 20 ribu, melanggar lalin 50 ribu, pencuri 800 ribu, pembunuh pun bisa dibebaskan dengan uang". lanjut si bapak tersebut. Wah, kayaknya entrepreneur jenis apa ini yah???:D

Sebenarnya kita dirampok sama bangsa sendiri dengan melibatkan bangsa lain. Lihat saja sumber daya alam kita yang di keruk sebanyak - banyaknya oleh perusahaan asing terutama sektor migas. Perusahaan sekelas Petronas saja sudah mampu untuk mensponsori laga seri Formula one (F1) yang terkenal itu. Liga Super Indonesia saja sanggup disponsori oleh Djarum Super. Harusnya BUMN kita lebih dari situ. Dimana peran BUMN kita? Apakah hanya untuk melaporkan kerugian setiap tahun? Dari zaman kemerdekaan rakyat sudah bayar biaya beban PLN, mau sampai kapan rakyat membayar biaya beban? Kok masih rugi, kok setiap waktu hendak dinaikkan tarifnya (rencana naik bulan Juli). Seandainya saja 1 atau 2 BUMN yang ada mau mensponsori ajang olahraga, mungkin prestasi Indonesia akan lebih baik di dunia internasional. Atau berikan bantuan beasiswa bagi pelajar dan mahasiswa. Ciptakan diplomat - diplomat handal. Sudah pasti akan jauh lebih bermanfaat.

Banyak masyarakat kita yang sudah kehilangan rasa malu-nya. Korupsi seolah sudah biasa. Solusi untuk permasalahan sekarang mungkin akan panjang baru bisa ditemukan. Namun tawaran perbaikan karakter untuk generasi muda sudah mulai dilaksanakan walaupun harus dibuktikan 20 sampai 30 tahun lagi. Tentu setelah generasi muda sekarang menjadi penerus di setipa instansi pemerintah dan BUMN. Peran dunia pendidikan, keluarga dan agama sangat diperlukan untuk mengubah krisis etika yang merasuki setiap bangsa ini. Undang2 dan peraturan diatas kertas memang sudah sangat bagus, namun tidak akan mudah direalisasikan dilapangan dengan etika pejabat publik kita yang masih dibawah garis kemiskinan.

Mudah-mudahan masih ada pejabat publik yang mau jujur, perwira yang jujur dan siap untuk melawan kejahatan korupsi, sehingga setiap kita tidak serta-merta mengenaralisir instansi pemerintah tidak baik seperti yang banyak terjadi akhir - akhir ini.

Kamis, 25 Maret 2010

UN & NU

Dua event besar sedang dilaksanakan pada minggu ini. UN dan NU. Ujian Nasional bagi pelajar (SMU, SMK, MA) dan Muktamar Nahdlatul Ulama semacam proses regenerasi kepengurusan.
Kebetulan inisial kedua event ini sama yaitu UN...NU dan diikuti oleh semua daerah di Indonesia. Banyak juga yang berdoa untuk kedua event ini. Namun sebenarnya sangat jauh berbeda.
  • NU lahir pada tahun 1926, bahkan sebelum sumpah pemuda/i 1928 digelar dan proklamasi dikumandangkan tahun 1945. Terkait kemerdekaan jadi ingat salah satu joke. Mengapa Burung Garuda dilambangkan punya sayap 17 dan ekor 8 yang menunjukkan tanggal kemerdekaan kita?? Sebab kalau merdekanya tanggal 2 bulan 1 maka lambangnya bukan garuda melainkan capung.:D
  • Yang satu dibuka presiden (NU) yang lain ditinjau wapres (UN).
  • UN sudah lebih dulu berakhir (22-24 maret) sedangkan muktamar NU masih berlangsung.
  • NU melaksanakan muktamar yang ke 32, kayaknya UN baru tahun ke 5(lupa) sebelumnya ebtanas, UAN dan ntar mungkin berubah lagi..:p
Semoga kedua agenda ini berjalan dengan baik dan menghasilkan sesuatu yang baik bagi bangsa ini.

Senin, 22 Maret 2010

Doa yang tidak alami.

Doa itu adalah nafas hidup orang nasrani (katanya). Sama seperti bernafas hendaklah doa selalu kita panjatkan kepada Tuhan. Artinya bila kita berhenti berdoa, maka sama halnya dengan berhenti bernafas.

Doa masih merupakan satu-satunya sarana komunikasi kita kepada Tuhan. Doa belum tergantikan dengan teknologi ciptaan akal manusia seperti melalui email, telepon genggam dan sebagainya. Oleh karena itu intensitas dan kualitas doa kita kepada Tuhan tidak bergantung pada sinyal, listrik dan perangkat-perangkat komunikasi seperti kita berkomunikasi kepada Tuhan. Cukup dengan mengambil waktu dan fokus pada Tuhan kita sudah bisa berkomunikasi (doa) kepadaNya.

Namun sifat dan kebiasaan yang kita lakukan justru berdoa bila sedang dalam kesusahan, pencobaan dan penderitaan. Bila ada sesuatu yang urgen. Ini merupakan doa yang tidak alami. Ada saat dimana kita sebenarnta sudah "mati" dengan cara berdoa yang tidak alami ini. Sama seperti berhenti bernafas bila sedang dalam keadaan senang. Tentu tidak bisa bukan? Susah dan senang kita pasti bernafas secara alami. Saya melihat banyak fenomena yang berdoa secara tidak alami. Banyak orang berlomba-lomba berdoa karena akan ujian nasional seperti saat ini, berdoa ketika ada keperluan. Bila tidak punya kepentingan maka putuslah komunikasi kita kepada Tuhan.

Dalam 1 Samuel 12:23 dikatakan tidak berdoa berdosa."Mengenai aku, jauhlah dari padaku untuk berdosa kepada Tuhan dengan berhenti mendoakan kamu; aku akan mengajarkan kepadamu jalan yang baik dan lurus". Dengan adanya nats ini maka sudah seharusnya intensitas komunikasi doa kita lebih ditingkatkan lagi dan dilakukan secara alami layaknya kita bernafas.

Minggu, 21 Maret 2010

dari web nya DPR RI

Wah, tanpa sengaja aq temukan profil Pramono Anung. Beberapa "kelebihan" beliau:

  1. Baru lulus langsung menjadi direktur. Bahkan direktur di dua perusahaan sekaligus. Waw, hebat dan luar biasa. Kalau jaman sekarang ada gak yah baru lulus dari ITB langsung jd direktur?? Mungkin kalau ada sudah pasti meneruskan usaha ortunya.
  2. Pernah menjadi ketua umum HMT ITB. Seperti disamping dari tahun 1955-1986, sementara beliau masuk ITB tahun 1982 dan setau saya masa kepengurusan HMT dan himpunan2 lain di ITB cuma 1 tahun. Wah gak benar neh admin yang ngurusin webnya DPR RI.
  3. Namun satu kelebihan pak Pram ini. Beliau sekjen PDIP pertama dari non nasrani(katolik/protestan). Biasanya sekjen PDIP dari kalangan nasrani. Ini semacam preseden(kebiasaan) atau konvensi tidak tertulis tutur beberapa pengurus DPP PDIP beberapa waktu lalu pada kami. Seingatku pak Pram mengalahkan politisi hebat dan berpengalaman yaitu Alex Litaay. Kita lihat deh siapa sekjen berikutnya setelah kongres PDIP beberapa saat lagi.
  4. Kita tunggulah karya-karya pak Pram untuk bangsa Indonesia selanjutnya..:)

Detik kalah cepat

Salah satu pimpinan DPP Partai Golkar Burhanuddin Napitupulu (Pak Burnap) yang juga ketua komisi II DPR RI 2009-2014 meninggal dunia hari ini jam 15.00 wib di RS Pertamina usai bermain golf.
Untuk berita ini saya membandingkan kecepatan posting berita antara VIVAnews dan detik.com. Ternyata detik kalah cepat dibandingkan dengan vivanews. Detik ketinggalan 25 menit dari vivanews yang memposting berita tersebut pada pukul 17.45 WIB.

Namun detik selalu menang pada komentar2 pembacanya. Ayo detik, lebih cepat lagi dalam setiap pemberitaan:p

Ragam bahasa daerah

Bangsa Indonesia terdiri dari ribuan bahasa, namun sudah bisa dipersatukan dengan bahasa Indonesia yang akarnya berasal dari bahasa Melayu. Karena lama hidup di Sumatra (Riau) saya memperhatikan bahasa-bahasa disekitar kami. Mulai dari bahasa orang Aceh sampai Jambi hanya bahasa Batak(Fluent) dan bahasa Minang (Very Good) yang aku tahu.Yang lain mah seper dua puluh - seper duapuluh :D

Maksud saya adalah dari ribuan bahasa tersebut, mengapa orang - orang Indonesia hanya bisa menguasai bahasa yang sangat minim? Padahal letak geografisnya ada yang saling berdekatan dan sering mendengar perbincangan dengan bahasa daerah. Mungkin rata-rata orang Indonesia hanya menguasai paling banyak 5 bahasa daerah yang ada di Indonesia. Padahal jumlahnya seingat saya ada lebih dari 5000 ragam bahasa dan dialek di nusantara (sialnya, referensi gak ada di wiki). Namun ada yang bilang 726 ragam bahasa. It's okay. Jumlah tersebut masih lumayan besar sementara presentasi dari penguasaan individu Indonesia terhadap bahasa - bahasa daerah tersebut sangat minim. Hanya 0,01 %. Ini bagi mereka yang menguasai paling sedikit 10 bahasa daerah yang ada. Namun banyak juga teman saya, sudah logatnya batak, eh sok gak tau pulak lagi bahasa batak katanya. hahahhaha.:P. Artinya mereka tidak menguasai satu pun bahasa daerah dari ribuan bahasa daerah yang ada tersebut.

Saya sendiri bisa mengklaim menguasai 5 bahasa, bahasa batak (toba), padang, melayu, betawi n bahasa tubuh :D. Bahasa betawi itu rekomendasi teman."Kok bisa aq menguasai bahasa Betawi???" tanyaku." Ya bisalah, kan cuma ncang, ncing, nyak, babe, lu, gw, trus kalau mau ngomong ntar tinggak diakhiri dengan logat/dialek 'e cth: mau kemane?, ape lu dst..." jawab sang teman :P.Bagaimana dengan teman-teman yang lain??

Setelah saya renungkan, mungkin karena terlalu cintanya kita dengan bahasa leluhur dan juga dengan bahasa Indonesia, sehingga sedikit "melupakan" bahasa tetangga kita. Ya semogalah bahasa-bahasa daerah yang ada tetap bisa terjaga kelestariannya dan generasi muda dari suku- suku tersebut tidak enggan dan malu untuk menggunakan bahasa leluhurnya minimal antar sesama mereka.

Krisis Etika!!

Kayaknya konsep pendidikan karakter yang sedang dilaksanakan di pendidikan formal di Indonesia harus lebih ditingkatkan lagi. Materi karakter bagi anak didik ini sangat penting dan menjadi modal yang sangat berharga bagi bangsa ini. Jika karakter anak-anak bangsa telah terwujud, maka peningkatan kompetensi disegala bidang akan lebih mudah untuk dilakukan.

Sebagai generasi penerus (sudah tidak muda, tapi belum tua:p) saya sedih melihat generasi muda sekarang. Saya memperhatikan etika teman-teman yang kira-kira umurnya 25 tahun kebawah sangat krisis etika, baik etika komunikasi maupun perilaku (attitude). Sedihnya lagi karena mereka-mereka (muda2han oknum) merupakan orang-orang berpendidikan dan punya kesempatan mengenyam pendidikan di perguruan tinggi. Celakanya lagi mereka (oknum) orang-orang nasrani.:(. Kekecewaan dan kesedihan saya eksponensial.

Boleh dibilang masih relatif seumuran dengan saya, namun bila dibandingkan dengan skill komunikasinya mungkin setara dengan anak2 sma yang mau UN besok (anak sma yang mengebu-gebu, suka merengek dll). Saya sedang memperhatikan statistik perilaku beberapa orang yang memiliki etika komunikasi yang dibawah garis kemiskinan. Kesimpulan sementara bahwa umur yang saya sebut diatas tadi banyak yang mengalami krisis etika. Parameternya sederhana. Saya hanya memperhatikan bagimana seseorang berkomunikasi secara tak langsung namun formal. Contohnya dengan sms. Saat ini sms sudah diakui menjadi alat komunikasi formal seperti surat. Namun ada baiknya bila kita berkirim sms memperhatikan isi dan kata - kata yang digunakan. Misal bila kita meminta sesuatu dari orang lain yang kebetulan umurnya sedikit lebih tua diatas kita. Mari dimulai dengan kata - kata salam, "selamat pagi, siang, malam ...." atau "shalom" kek. Jangan langsung to the point dengan nada perintah. Saat saya menerima sms seperti ini sudah pasti tidak akan saya respon. Walau pun isis sms nya minta no HP si ***... (send). Ada lagi jenis sms yang diikuti dengan deadline waktu dan sifatnya memaksa sekali, padahal bukan sesuatu yang urgen. Misal," Aku minta besok harus sudah....." Apa tidak bisa membuatnya lebih halus "aku minta tolong ya, kalau bisa besok bisa selesai..". Ada juga sms yang sengaja atau tidak sengaja diikuti dengan ancaman dll. Kesimpulan sementara saya gaya komunikasi oknum2 tersebut sangat kacau dan dilakukan beberapa orang.

Saya menulis uneg-uneg ini karena beberapa tahun lalu saya banyak sekali pengalaman dengan proses lobi melobi mulai dari orang yang usianya 70 tahun sampai anak - anak. Dan saat itu kepentingannya lebih berat di saya. Contohnya saat kita mengurus KTP sama pak RT, yang lebih mementingkan KTP tersebut kan kita, bukan pak RTnya. Begitu kira-kira kepentingan saya saat itu. Saat saya menggunakan komunikasi yang tidak baik seperti itu sudah pasti tidak direspon oleh orang lain. Siapapun dia. Sebaiknya gunakan teknik melobi yang elegan. saat berkomunikasi tak langsung seperti dengan telpon atau sms. Bila face to face mungkin ceritanya akan beda.

Pendidikan karakter bukan hanya disekolah, tetapi di rumah (keluarga) dan juga di rumah ibadah. Rumah ibadah juga memiliki tanggung jawab terhadap segala krisis etika ataupun krisis karakter di masyarakat. Dengan peningkatan karakter tiap - tiap orang maka akan menjamin kemajuan bangsa ini kelak.

You lose your wealth, you lose nothing
;You lose your health, you lose something; You lose your character, you lose everything.
dr artikelnya Prof I Dewa Gede Raka

Rabu, 10 Maret 2010

Lupa pada Tuhan

Terkadang kita menganggap lupa adalah hal yang biasa. Banyak penelitian mengatakan daya ingat manusia akan menurun seiring dengan bertambahnya usia. Dengan kata lain kalau sudah lanjut ya kita akan mudah lupa alias pikun. Sebagian mengatakan bahwa lupa/pikun bisa diklasifikasikan pada nama penyakit. Meski termasuk dalam kategori penyakit, sering kita mengabaikan perihal lupa ini.

Tuhan memberikan kita memori untuk mengingat setiap peristiwa yang kita alami mulai dari lahir. Kapasitas otak kita dirancang sedemikian canggihnya untuk menyimpan setiap aktivitas kita pada masa lalu. Namun rupanya, daya ingat setiap orang berbeda. Pada umumnya hanya peristiwa - peristiwa penting yang bisa diingat oleh sebagian besar manusia. Bisa peristiwa paling membahagiakan atau mungkin peristiwa paling menyedihkan yang mudah kita ingat. Peristiwa yang sedikit agak penting kita lupa-lupa ingat (berkumandang lagu kuburan):p

Ternyata lupa ini bisa membawa dampak yang kurang baik. Bila lupa pada peristiwa-peristiwa yang sudah kita lewati, maka implikasinya tidak terlalu negatif. Namun ada 2 masalah besar terkait lupa ini. Yang pertama adalah bila kita lupa diri. Saking parahnya, manusia bisa lupa pada dirinya sendiri. Akibatnya yang paling akut adalah kita menjadi gila. Lupa diri bentuk lain adalah kesombongan. Hal ini terjadi bila seseorang merasa lebih dari orang lain. Misalnya bila kita pintar mendadak, atau kaya mendadak maka tak jarang kita menjadi lupa diri.

Yang kedua adalah bila kita lupa pada Tuhan. Tua, muda, kaya, miskin, susah, senang, sadar atau tidak sadar sering lupa pada Tuhan. Kita lupa berdoa, kita lupa bersyukur atau mungkin kita lupa beribadah ke rumahNya. Melupakan Tuhan bisa berakibat fatal. Manusia akan semakin jauh dari Tuhan atau bahkan Tuhan pun akan melupakan kita. Sama hal nya bila intensitas komunikasi kita kepada seseorang sangat minim atau bila kita sudah lama sekali tidak menghubungi teman kita, maka akan menyebabkan teman tadi bisa saja melupakan kita. Demikian hal nya bila melupakan Tuhan, maka sangat menungkinkan jika Tuhan juga akan melupakan kita. Bila kita berhenti berdoa, maka saat itu juga kita sedang melupakan Tuhan.

Jumat, 05 Maret 2010

Mengurangi Penyesalan

Siapa yang sering terlambat datang bila janjian dengan seseorang? Bila anda adalah salah satunya, berarti anda sama dengan "si penyesalan". Penyesalan merupakan "something" yang selalu datang terlambat. Dan anehnya meski selalu datang terlambat, ia akan senantiasa hadir dan membuat kita kian jengkel.

Penyesalan akan datang saat sesuatu sudah berlangsung di masa lalu. Bila penyesalan itu muncul akibat kesalahan orang lain, maka kita sangat mudah menyalahkan orang tersebut. Namun bila penyesalan datang akibat kesalahan kita, maka akan "melahirkan" seandainya.

Untuk kasus yang pertama hampir setiap hari Minggu saya alami. Ceritanya saat pergi ke Gereja, biasanya saya pergi bersama teman. Namun selalu si teman ini sedikit lama, walau sejam sebelumnya sudah diingatkan supaya siap2 ke Gereja. Alhasil, saat sampai di gereja sangat jarang tepat waktu. Ibadah sudah dimulai "sedikit" saat kami tiba. Kasus ini dengan cepat menghadirkan penyesalan. Dan kita tentu mudah untuk mencari terdakwa untuk kasus ini. Kita akan menyalahkan teman tadi, dan tak jarang kemacetan, supir angkot dan banyaknya lampu merah yang dilalui bisa menambah daftar tersangka dan kadang2 divonis menjadi terdakwa juga untuk kasus terlambat ibadah tadi.

Bagaimana kalau penyesalan itu hadir karena diri kita sendiri? Saya pikir semua orang akan lebih senang menyalahkan orang lain dari pada menyalahkan diri sendiri. Sebenarnya sangat banyak hal yang menyebabkan penyesalan hadir akibat kesalahan diri sendiri. Misalkan, saat nilai kita kurang bagus, maka saat nilai diumumkan akan muncul penyesalan. Untuk kasus ini kita tidak serta merta menyalahkan diri sendiri. Hanya sedikit yang mau mengakui kesalahan dirinya peribadi. Untuk kasus ini yang terjadi adalah berandai -andai. Seandainya saya belajar modul II praktikum kuliah ini, pasti saya bisa menjawab ujian tadi dan mendapat nilai A. Seandainya saya membuat contekan, seandainya soal ujiannya mirip dengan tahun lalu....dst.. Akan banyak istilah seandainya.

Namun, bisakah kita menghindar dari penyesalan? Saya pikir kita harus mulai dengan mengurangi kehadiran "si penyesalan" tadi. Caranya adalah kita harus ekstra hati-hati dalam setiap tindakan. Kita harus sadar betul kalau masa lalu itu tidak bisa diubah. Masa depan yang baik akan kita raih dengan tindakan kita sekarang. Ya sekarang. Jadi kalau ada sebuah kegiatan yang hasilnya untuk hari esok, maka sebaiknya lakukan hari ini dengan sebaik mungkin, seoptimal mungkin sehingga esok kita akan mendapatkan hasil yang maksimal.

Sama halnya agar -seandainya begini...seandainya begitu....seandainya...seandainya.....dst- tidak hadir dipikiran kita, maka ada semboyan bijak dari Miyamoto Musashi yang berasal dari HutaBallon, eh dari Jepang:P. Dia memiliki semboyan "Aku takkan melakukan perbuatan yang akan kusesali". Dengan berpedoman dengan semboyan ini, maka dalam berbuat apapun kita akan berhati - hati. Semboyan yang sangat baik untuk diaplikasikan. terutama bagi saya yang selalu didatangi oleh penyesalan.:D


Bank PEN C ent U RY

Ruhut Sitompul & Gayus feat Rossa

Kamis, 04 Maret 2010

Kerjaan Siapa Yah??

  © Blogger template 'Perfection' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP