Rabu, 26 Mei 2010

Krisis pemimpin berkarakter

Saat ini sangat sulit mencari pemimpin. Pemerintah sekalipun mengaku bahwa menemukan pemimpin untuk beberapa pos strategis pemerintahan butuh kerja keras. Bentuk Tim ini Tim itu belum tentu juga mendapatkan pemimpin yang sesuai kriteria. Lihat saja upaya pemerintah sekarang untuk mencari pimpinan KPK, mencari gubernur BI, kepala BKF dan banyak pos lainnya yang tidak serta merta diisi pasca "ditinggalkan" pejabat lama. Saya pikir tidak hanya di pemerintahan, banyak instansi, organisasi, LSM/NGO mengalami kesulitan sejenis dalam mencari pemimpin mereka. Kalau sekedar pucuk pimpinan mungkin masih mudah ditemukan.
Mungkin ini juga penyebab beberapa dari kita yang agak kesulitan mencari pendamping :D

Mungkinkah hal ini terjadi pada masa depan?

Barangkali saat ini Indonesia memang sedang krisis kepemimpinan. Dari 200 juta lebih penduduk hanya sedikit yang punya integritas dan komitmen untuk memimpin, dan dari sedikit itu sangat jarang yang mau muncul kepermukaan. Pada masa mendatang sangat mustahil kita bisa menemukan pemimpin kita bila sistem saat ini tidak dibenahi. Lihat saja berapa banyak partai yang pemimpinnya tidak "diregenerasi". Sebenarnya bukan tidak mau atau karena post power syndrom, namun karena pemimpin itu tidak ada atau tidak ditemukan.

APA SEBAB?

Proses pemiskinan karakter. Dengan kata lain penerapan budaya INSTAN hingga ke bentuk - bentuk dasar kehidupan. Hal ini terjadi 12 tahun belakangan atau pasca reformasi. Banyak nilai - nilai luhur bangsa yang sudah luntur (seperti semangat memberi, keuletan, kejujuran, sopan santun) dan pudarnya minat terhadap kebutuhan spiritual. Kita mengaku beragama, tetapi tidak ber-Tuhan. Banyak orang kehilangan jati dirinya, sehingga manusia hanya dinilai dari kulit luarnya saja seperti materi, prestasi akademis, gelar, pangkat, jabatan dan kekuasaan. Hal ini yang melahirkan generasi manja dan cengeng. Tidak lulus ujian bunuh diri, atau demo. Tidak dapat kerja di Indonesia pergi jadi TKI atau jadi wanita panggilan atau nyaleg (syukur-syukur jadi anggota Dewan :p). Dipukul ortu dikit ngadu ke komnas anak. Pokoknya manja dan cengeng.

Apakah masih ada solusinya?

Bila kita tidak mau kesulitan mencari pemimpin seperti yang dirasakan pemerintah saat ini, maka kembali ke beberapa prinsip dasar pendidikan yang diterapkan pada masa orde baru dulu. Kita harus akui beberapa peninggalan Soeharto sangat baik untuk dilanjutkan. Lihat saja program KB, Puskesmas, Porgam P4, pendidikan dasar 9 tahun dan lain-lain. Namun saat ini doktrin yang ada di masyarakat adalah segala kebijakan orba jelek dan harus dibuang. Terapkan nilai-nilai Pancasila disekolah. Perkuat kegiatan - kegiatan sosial dan keagamaan. Tanam dan pelihara budaya kasih dalam keluarga. Saya menemukan seorang bapak yang tega mengantarkan putrinya untuk menjadi peminta-minta di lampu merah dan di warteg2 setiap dia hendak pergi mengojek. Dia lakukan setiap pagi dan sore harinya dijemput. TERLALU!.
Barangkali kita pernah dengar pelatihan-pelatihan motivasi atau karakter seperti Mario Teguh, Rheinald Khazali, Andrias Harefa, Andri Wongso dan lain sebaginya. Hal ini tidak berpengaruh besar bila audiencenya sudah dewasa. Yang ada hanya peluang bisnis semata. Berbeda bila kita menanamkan karakter sejak usia dini pada anak-anak, pasti akan menimbulkan efek yang luar biasa bila kelak dia menjadi dewasa. Jadi bagi orang tua atau calon orang tua, jadilah motivator dalam keluarga. Prosesnya memang panjang dan berat, namun bila dilakukan sedikit-demi sedikit pasti bisa.

Satu hal lagi yang penting, mari kita samakan persepsi kesuksesan. Redifine arti kesuksesan. Arti sebuah KESUKSESAN itu bersifat SANGAT PERSONAL (berbeda antara orang yang satu dengan yang lainnya), jangan semuanya disamaratakan dengan ukuran kekayaan, prestasi akademis, kekuasaan dan kehormatan, punya suami/istri yang cakep dll. Dengan demikian akan muncul orang yang berani menonjolkan keSEJATIAN-DIRInya. Tidak dibuat-buat dan seolah-olah menjadi orang lain.

Nb :yang paling bertanggung jawab adalah orang tua, guru dan pemuka agama.:)

terlalu setia

Yang aku butuhkan saat ini cuma satu.
Aku cuma butuh pengertianmu.
Rasanya selama ini aku sudah menebar kebaikan.
Sabarlah bila sepertinya aku belum menuainya.
Tak kupungkiri, sebagian memang sudah aku dapatkan.
Saat panas aku tidak kepanasan, dan saat dingin aku diberi kehangatan.
Bila aku bersamanya aku tampak gagah dan megah.
Aku butuh pengertianmu.
Biarkan aku tetap bersamanya.
"JaHim & JackLap itb"

Minggu, 23 Mei 2010

Kuatnya kaderisasi HMI

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) merupakan salah satu organisasi ekstra kampus sejak adanya NKK/BKK sekitar tahun 1980an. Normalisasi kehidupan kampus/badan koordinasi kampus dikeluarkan oleh SK Mendikbud Daud Jusuf. Hal ini bertujuan untuk melemahkan intervensi "mahasiswa" baik kepada rektorat ataupun kepada pemerintah. Katanya dulu mahasiswa sangat mungkin untk menjatuhkan rektor. Sekarang bisa gak yah??

Organisasi yang menamakan kelompok Cipayung yaitu HMI, PMKRI, PMII, GMKI, GMNI, IMM, KMHDI, HimaBudhi, HMI merupakan salah satu orgnaisasi yang paling produktif untuk menciptakan kader-kader baru. Sistem kaderisasi HMI sudah memiliki sistem yang jelas. Mulai dari diterima menjadi anggota, pengurus komisariat, pengurus cabang, badko hingga ke pengurus pusat memiliki design yang sangat baik. Dukungan dari senior kepada junior dalam HMI sangat banyak, tidak memandang asal cabang. Hirearki kaderisasinya sangat implementatif.

Pasca ber-HMI kader2 tersebut akhirnya mendarat menjadi pemimpin baik di organisasi porfesional, LSM, pemerintahan maupun NGO (non-goverment organization). Kalau celetuk Taufik Kiemas beberapa waktu lalu, baru kader GMNI yang pernah menjadi Presiden(Mega), sedangkan HMI baru menjadi Wapres (JK). Gusdur memang dekat dengan PMII, namun yang pernah di PB PMII adalah adiknya Gus Solah. Dari GMKI dulu sempat menjadi Wakil Perdana Mentri yaitu Johannes Leimena. Namun sudah sangat banyak tokoh-tokoh negri ini yang pernah menjadi anggota gerakan organisasi ekstra kampus tersebut. Kontribusi dari kader2 gerakan2 tersebut sudah sangat banyak, seperti konsep Puskesmas dari dr.J.Leimena dan lain sebagainya

Sekali lagi HMI membuktikan bahwa mereka bisa mengirimkan kader terbaiknya untuk kembali menjadi pimpinan parpol melalui kemenangan Anas Urbaningrum untuk menjadi ketua umum Partai Demokrat 2010-2015. Banyak orang melihat karir politik Anas mirip dengan Akbar Tanjung. Saya yakin bahwa dukungan orang - orang HMIl-ah yang merupakan modal dasar Anas mulai dia menjadi anggota KPU, menjadi anggota Legislatif hingga saat ini menduduki PD 1. Dengan menjadi pimpinan parpol bukan tidak mungkin suatu hari nanti beliau bisa menduduki RI 1. Ditengah sulitnya organisasi ekstra kampus tersebut merekrut kader namun setidaknya mereka masih bisa berkontribusi untuk menyumbang kader terbaiknya untuk bangsa dan negara. Dengan kemenangan Anas ini mudah-mudahan akan membawa multiflier effect agar mahasiswa tidak enggan bergabung dengan organisasi ekstra kampus seperti HMI, PMKRI, GMKI, GMNI, PMII, IMM, KMHDI, Hima Budhi. Namun harus hati-hati, karena bagi aktivis ekstra kampus biasanya sangat vulnarable dengan lama (bahkan) tidak lulus kuliah. Dengan kata lain pada umumnya lulus tepat pada waktunya :D.

Senin, 17 Mei 2010

Pasrah dan berserah

Bisanya neh, sekali lagi biasanya bila ada sesuatu yang menurut ukuran kita sudah cukup lama (terlalu lama) belum tercapai maka tak jarang dalam hati kita akan berkata saya pasrah saja. Barangkali sudah banyak usaha dan daya yang dia lakukan untuk mencapai target tersebut, namun karena satu dan lain hal belum juga berhasil. Terkadang pasrah ini merupakan kondisi dimana kita sudah menyerah terhadap sesuatu namun kadang kita lupa bahwa ternyata masih ada secuil harapan terhadap yang kita pasrahkan tersebut. Suatu saat pada range waktu sekarang sampai masa yang akan datang, harapan itu akan menjadi kenyataan dan menjadi surprise buat kita.

Kondisi ini berlaku bagi mereka yang mempunyai IPK tinggi. Kasianlah yah yang ipknya rendah. Maksud saya bukan ipk dari kampus, tp ipk dari keyakinanmu yaitu Iman, Pengharapan dan Kasih. Satu- satu nya cara terkahir untuk merealisasikan keinginan kita adalah dengan pengharapan. Sekalipun tidak rasional!

Pasrah itu tidak selamanya identik dengan menyerah. Pasrah itu wujud lain dari kesabaran kita. Seperti kata pecandu kopi hitam, sebelum meminumnya tunggu beberapa saat sampai bubuknya mengendap ke dasar gelas. Jauh lebih enak menikmati kopi yang ampasnya telah mengendap ke dasar gelas. Namun sedikit butuh kesabaran bukan? Ada kalanya target kita tersebut bertingkah seperti minum kopi tadi.

Sudah menjadi preseden di masyarakat bila ada target yang "terlambat" untuk dicapai maka dianggap gagal. Anomali buat mereka yang tiba2 "sukses" dan menjadi kaya raya maka akan mendapatkan banyak pujian, bagimana cara mendapatkannya, ah itu sudah tidak penting. "Janganlah buru - buru menjadi kaya" begitu kata seorang kerabat beberapa waktu lalu.

Ya sepertinya segala sesuatu harus dipasrahkan kepada sang waktu dan berserah kepada pencipta. Yang pasti jawaban atas semuanya itu akan datang, bila tidak sesuai dengan keinginan kita, pastilah yang terbaik yang akan diberikan sebagai gantinya. Toh juga tidak lebih berat untuk optimis daripada pesimis bukan?

Minggu, 16 Mei 2010

Kisah Sang Bocah dan Sahabatnya

Ada seorang bocah kelas 4 SD di suatu daerah di Milaor Camarine Sur (Filipina) yang setiap hari mengambil rute melintasi daerah tanah berbatuan dan menyeberangi jalan raya yang berbahaya dimana banyak kendaraan yang melaju kencang dan tidak beraturan.

Setiap kali berhasil menyeberangi jalan raya tersebut, bocah ini mampir sebentar ke Gereja setiap pagi hanya untuk menyapa Tuhan. Tindakannya selama ini diamati oleh seorang Pendeta yang merasa terharu menjumpai sikap bocah yang lugu dan beriman tersebut.

"Bagaimana kabarmu Andy? Apakah kamu akan ke sekolah?"
"Ya, Bapa Pendeta!" balas Andy dengan senyumnya yang menyentuh hati Pendeta tersebut.

Dia begitu memperhatikan keselamatan Andy sehingga suatu hari dia berkata kepada bocah tersebut, "Jangan menyeberang jalan raya sendirian, setiap kali pulang sekolah kamu boleh mampir ke Gereja dan saya akan menemani kamu ke seberang jalan. Jadi dengan cara tersebut saya bisa memastikan kamu pulang ke rumah dengan selamat."

"Terima kasih, Bapa Pendeta."
"Kenapa kamu tidak pulang sekarang? Apakah kamu tinggal di Gereja setelah´pulang sekolah?"
"Aku hanya ingin menyapa kepada Tuhan .. sahabatku."

Dan Pendeta itu segera meninggalkan Andy untuk melewatkan waktunya didepan´altar berbicara sendiri, tapi kemudian Pendeta tersebut bersembunyi dibalik altar untuk mendengarkan apa yang dibicarakan Andy kepada Bapa di Surga.

"Engkau tahu Tuhan, ujian matematikaku hari ini sangat buruk, tetapi aku tidak mencontek walaupun temanku melakukannya. Aku makan satu kue dan minum airku. Ayahku mengalami musim paceklik dan yang bisa kumakan hanyalah kue ini. Terima kasih buat kue ini Tuhan! Aku tadi melihat anak kucing malang yang kelaparan dan aku memberikan kueku yang terakhir buatnya. Lucunya, aku nggak begitu lapar. Lihat, ini selopku yang terakhir. Aku mungkin harus berjalan tanpa sepatu minggu depan. Engkau tahu ini sepatu ini akan rusak, tapi tidak apa-apa, paling tidak aku tetap dapat pergi ke sekolah. Orang-orang berbicara bahwa kami akan mengalami musim panen yang susah bulan ini, bahkan beberapa temanku sudah berhenti sekolah. Tolong Bantu mereka supaya bisa sekolah lagi, tolong Tuhan! Oh ya, Engkau tahu Ibu memukulku lagi. Ini memang menyakitkan, tapi aku tahu sakit ini akan hilang, paling tidak aku masih punya seorang Ibu, Tuhan. Engkau mau lihat lukaku? Aku tahu Engkau mampu menyembuhkannya, disini .. disini .. aku rasa Engkau tahu yang ini khan ......?? Tolong jangan marahi Ibuku ya ..??? dia hanya sedang lelah dan kuatir akan kebutuhan makanan dan biaya sekolahku .. Itulah mengapa dia memukul kami. Oh Tuhan. aku rasa aku sedang jatuh cinta saat ini. Ada seorang gadis yang cantik dikelasku, namanya Anita ... menurut Engkau apakah dia akan menyukaiku? Bagaimanapun juga paling tidak aku tahu Engkau tetap menyukaiku karena aku tidak usah menjadi siapapun hanya untuk menyenangkanMu. Engkau adalah sahabatku. Hei .. ulang tahunMu tinggal dua hari lagi, apakah Engkau gembira? Tunggu saja sampai Engkau lihat, aku punya hadiah untukMu tapi ini kejutan bagiMu. Aku berharap Engkau akan menyukainya. Ooops aku harus pergi sekarang."

Kemudian Andy segera berdiri dan memanggil Pendeta itu, "Bapa Pendeta....Bapa Pendeta..aku sudah selesai bicara dengan sahabatku, anda bisa menemaniku menyeberang jalan sekarang!"

Kegiatan tersebut berlangsung setiap hari, Andy tidak pernah absen sekalipun. Pendeta Agaton berbagi cerita ini kepada jemaat di Gerejanya setiap hari Minggu karena dia belum pernah melihat suatu iman dan kepercayaan yang murni kepada Tuhan .. suatu pandangan positif dalam situasi yang negatif.

Pada hari Natal, Pendeta Agaton jatuh sakit sehingga dia tidak bisa memimpin gereja dan dirawat di rumah sakit. Gereja diserahkan pengelolaannya kepada 4 wanita tua yang tidak pernah tersenyum dan selalu menyalahkan segala sesuatu yang orang lain perbuat. Mereka juga sering mengutuki orang yang menyinggung mereka.

Mereka sedang berlutut, ketika Andy tiba dari pesta natal di sekolahnya, dan menyapa "Halo Tuhan..Aku ...'

"Kurang ajar kamu bocah! Tidakkah kamu lihat kami sedang berdoa??!!! Keluar.!!!"
Andy begitu terkejut, "Dimana Bapa Pendeta Agaton? Dia seharusnya membantuku menyeberangi jalan raya. Dia selalu menyuruhku mampir lewat pintu belakang Gereja. Tidak hanya itu, aku juga harus menyapa Tuhan Yesus ini hari ulang tahunNya, aku punya hadiah untukNya ...."

Ketika Andy mau mengambil hadiah tersebut dari dalam bajunya, seorang dari keempat wanita itu menarik kerahnya dan mendorongnya keluar Gereja. Sambil membuat tanda salib ia berkata "Keluarlah bocah ..kamu akan mendapatkannya !!!"

Oleh karena itu Andy tidak punya pilihan lain kecuali sendirian menyeberangi jalan raya yang berbahaya tersebut didepan Gereja.
Dia mulai menyeberang ketika tiba-tiba sebuah bus datang melaju dengan kencang disitu ada tikungan yang tidak terlihat pandangan. Andy melindungi hadiah tersebut didalam saku bajunya, sehingga dia tidak melihat datangnya bus tersebut. Waktunya hanya sedikit untuk menghindar dan Andy tewas seketika. Orang-orang disekitarnya berlarian dan mengelilingi tubuh bocah malang tersebut yang sudah tak bernyawa.

Tiba-tiba, entah muncul darimana ada seorang pria berjubah putih dengan wajah yang halus dan lembut namun penuh dengan air mata datang dan memeluk tubuh bocah malang tersebut. Dia menangis.

Orang-orang penasaran dengan dirinya dan bertanya, "Maaf Tuan.apakah anda keluarga bocah malang ini? Apakah anda mengenalnya ?"

Pria tersebut dengan hati yang berduka karena penderitaan yang begitu dalam segera berdiri dan berkata, "Dia adalah sahabatku." Hanya itulah yang dia katakan. Dia mengambil bungkusan hadiah dari dalam baju bocah malang tersebut dan menaruhnya didadanya. Dia lalu berdiri dan membawa pergi tubuh bocah malang tersebut dan keduanya kemudian menghilang. Kerumunan orang tersebut semakin penasaran... Di malam Natal, Pendeta Agaton menerima berita yang sungguh mengejutkan. Dia berkunjung ke rumah Andy untuk memastikan pria misterius berjubah putih tersebut. Pendeta itu bertemu dan bercakap-cakap dengan kedua orang tua Andy.

"Bagaimana anda mengetahui putera anda meninggal?"
"Seorang pria berjubah putih yang membawanya kemari." ucap ibu Andy terisak.
"Apa katanya ?"
Ayah Andy berkata ,"Dia tidak mengucapkan sepatah katapun. Dia sangat berduka. Kami tidak mengenalnya namun dia terlihat sangat kesepian atas meninggalnya Andy sepertinya Dia begitu mengenal Andy dengan baik. Tapi ada suatu kedamaian yang sulit untuk dijelaskan mengenai Dirinya. Dia menyerahkan anak kami dan tersenyum lembut. Dia menyibakkan rambut Andy darinya dan memberikan kecupan di keningnya kemudian Dia membisikkan sesuatu ...

"Apa yang dia katakan?"

"Dia berkata kepada puteraku.." Ujar sang Ayah
"Terima kasih buat kadonya. Aku akan segera berjumpa denganmu. Engkau akan bersamaku."

Dan sang Ayah melanjutkan, "Anda tahu kemudian. semuanya itu terasa begitu indah.. aku menangis tetapi tidak tahu mengapa bisa demikian. Yang aku tahu aku menangis karena bahagia. Aku tidak dapat menjelaskannya Bapa Pendeta, tetapi ketika Dia meninggalkan kami ada suatu kedamaian yang memenuhi hati kami, aku merasakan kasihnya yang begitu dalam di hatiku. Aku tidak dapat melukiskan sukacita didalam hatiku. Aku tahu puteraku sudah berada di Surga sekarang. Tapi tolong katakan padaku, Bapa Pendeta. Siapakah Pria ini yang selalu bicara dengan puteraku setiap hari di Gerejamu? Anda seharusnya mengetahui karena anda selalu berada disana setiap hari, kecuali pada waktu puteraku meninggal."

Pendeta Agaton tiba-tiba merasa air matanya menetes dipipinya, dengan lutut gemetar dia berbisik, "Dia tidak berbicara dengan siapa-siapa. kecuali dengan Tuhan."

Lagu Rohani Indonesia Batak

Bagi anda yang sedang dalam sukacita, dalam pergumulan bahkan yang sedang sedih, bagi anak-anak Tuhan yang masih mau mendekat pada pencipta, ada sebuah lagu yang membantu untuk meneguhkan iman percaya kepada Tuhan. Sekalian belajar bahasa batak baik dalam menulis, membaca dan mengucapkannya dalam bahasa Batak. Semoga menjadi berkat juga. Bisa di ambil disini untuk koleksi PC/laptop anda.

Lagu Marlojong Au tu Ho (kuberlari padaMu Tuhan) By Julita Manik ft Julius Sitanggang

Sai mauas rohangku tu Ho o Jesus
Songon ursa malungun tu mualMu
Songoni ma siholhu tu ho Debatangku
Andigan ma boi tatapanku Ho Tuhan

Reff:
Marlojong au tu Ho hulului Tuhan, Naeang huida bohiMi
Sai mauas au tu Ho, mabaor di ngolungki
Marlojong au tu Ho, hupaima Tuhan, sai hupaima ho Tuhan
Holan Ho, sai ho do Gogoku, pos do rohangku raphon Ho Jesus

Hatiku haus akan Mu oh Tuhanku
S'perti rusa yang rindukan sungaiMu
Demikian jiwaku rindukanMu Tuhanku
Bilakah kudapat memandangMu Yesus

Reff :
Kuberlari padaMu, kucari Tuhan kucari wajahMu
Kuhaus akan dirimu, puaskan dahagaku
Kuberlari padaMu, kuharap Tuhan, kuharap diriMu
Hanya Kau kekuatanku, ku aman bersamamu Yesus

Semoga kasih dan sukacita senantiasa bersama kita:)

Jumat, 14 Mei 2010

Lagu Rohani Batak Indonesia

Lagu Rohani Engkau Mendengar by Dewi Guna Nababan.

Dung Hubege i soara nai
Patar ni janjiMi
Ditogu do au di dalan ki
tung so na lilu be au
dipatudu Ho, haulionMi
sombu arsangki, sangap marmulia
jala taruli au

Reff:
Ai di bege Ho, bagas Rohangki
Au Parroha na gale
di palomos Ho parungkilanki
Gok asi Roham oh Tuhan di Ngolungki

Bagaikan pedang yang tajam, Firman Mu ya Tuhan
Takkan ku lepas selamanya kuikat dipinggangku
T'lah kulihat oo, perbuatanMu ajaib
rencanMu indah dalam kehidupanku ooooo

Reff:
Engkau mendengar seruan hati yang hancur di hadapanMu
Engkau menakar air mataku yang haus akan kasihMu
Biar langit goncang dan bumi berlalu,
namun setiamu selamanya..

Lagu ini sangat pantas dan recomended untuk di download sodara2..:P. Terutama yang bahasa bataknya setengah-setengah. :P. Buat yang blm bisa bahasa batak, kan ada bahasa Indonesia juga. Yang mau silahkan saja download disini. Semoga menjadi berkat ya :)
Mauliate (Terimakasih)

Kamis, 13 Mei 2010

Wangsit

Keadaan dirimu merupakan pemberian Allah kepadamu;
apa yang kamu lakukan dengan dirimu merupakan
pemberianmu kepada Allah.

Peribahasa dari Denmark
Selamat memperingati Hari Kenaikan Isa Almasih, Kamis 13 Mei 2010.
Kasih dan Damai Sejahtera bagi kita semua.

Rabu, 12 Mei 2010

Pintu Perguruan Tinggi mulai di buka

Akhir-akhir ini merupakan saat "regenerasi" di instansi pendidikan mulai dari TK hingga PT. Akan terjadi pergantian pelajar/mahasiswa untuk menduduki jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Seiiring dengan kondisi ini banyak orang tua kita yang mulai kebingungan. Meminjam istilah "perkeretaapian" parahyangan kemaren, katanya tinggkat "okupansi" stress akan meningkat, terutama bagi orang tua yang akan menyekolahkan anaknya ke perguruan tinggi. Semoga pihak rumah sakit "jiwa" tidak mengharapkan kondisi ini untuk meningkatkan jumlah pendapatannya.:D

Kita semua sepakat kalau biaya pendidikan itu mahal. Namun apakah layak setiap tahun biaya tersebut harus dinaikkan? Perihal menaikkan biaya kuliah seperti sudah menjadi trend di seluruh perguruan tinggi di negeri ini setiap tahunnya. Kalau menaikkan biaya tersebut secara berkala, misal 3 tahun sekali atau 5 tahun sekali mungkin masih bisa dimaklumi. Karena dalam rentang waktu tersebut pasti ada perubahan-perubahan yang mendongkrak kenaikan biaya operasional pendidikan. Namun kalau setiap tahun sepertinya tidak masuk akal. Bila bensin kita ibaratkan sebagai salah satu faktor pendukung operasional pendidikan, tentu selama harga bensin tahun kemaren dengan tahun ini sama harusnya tidak membuat kenaikan biaya pendidikan. Toh biaya operasionalnya masih sama. Namun di negara ini sepertinya terlalu "seenaknya" saja.

Tidak hanya biaya kuliahnya saja, variasi calon mahasiswa untuk masuk ke sebuah perguruan tinggi juga beraneka ragam. Terlalu banyak pintu, yang sebenarnya hanya replika dari pungutan liar illegal namun seolah-olah "dilegalkan". Dengan alasan otonomi kampus, kembali merugikan masyarakat yang kurang mampu. Banyak sudah perlawanan dari masyarakat bahkan mahasiswa sendiri, namun aspirasi dan protes tersebut menguap begitu saja. Tidak ada ruang untuk protes. Dengan alasan a-z, pemerintah seolah melegalkan permintaan perguruan tinggi tersebut. Maka lahirlah jalur - jalur a-z pula yang dimulai sekitar tahun 2002 yang lalu. Akhirnya jatah masuk perguruan tinggi bagi mereka yang kurang mampu menjadi berkurang. Padahal sebelum tahun 2002 cuma ada satu jalur dan sistem ini sangat fair dan menguntungkan semua pihak. Dulu cuma ada "mahasiswa undangan" bagi mereka yang berprestasi dan ikut jalur UMPTN. Akhirnya kualitas mahasiswanya lebih bisa dipertanggungjawabkan karena seleksinya hanya satu kali. Bila gagal dia diberi kesempatan tahun berikutnya dan dua tahun berikutnya.

Pasca dibatalkannya UU BHMN, ada sedikit harapan yang akan mengembalikan sistem pendidikan ke jaman Soeharto dulu. Ada seorang Menteri saat ini berkata, fobia masyarakat dan pejabat terhadap Soeharto sangat berlebihan. Jadi semua kebijakan di jaman orde baru walaupun itu sudah benar selalu saja dianggap tidak benar. Misalnya program KB, sistem pendidikan dan sebagainya sudah sangat baik dan tinggal meneruskan saja. Namun seperti kita lihat, semua program tersebut diganti dan malah makin kacau. Maka sebagai pengganti UU BHMN akan dibuat perpu yang mudah-mudahan akan memperbaiki sistem pendidikan yang ada sekarang. Seperti berita kompas hari ini setiap Perguruan Tinggi Negeri wajab menyediakan 60% kursinya melalui seleksi Nasional dan 20% untuk mahasiswa yang kurang mampu. Sebenarnya masih tanggung, harusnya 100 % harus melalui jalur seleksi nasional. Tapi tidak masalah, sementara kebijakan ini dulu yang dilaksanakan dan pemerintah harus berani tegas minimal untuk tahun depan. Sebab untuk tahun ini mana mungkin kebijakan ini bisa direlaisasikan. Sebab beberapa PTN sudah melakukan seleksi lokal beberapakali sejak bulan Februari dulu. Mungkin mahasiswa PTN favorit sudah mempunyai puluhan persen mahasiswa dari pintu-pintu seleksi yang sudah dibuka di mana-mana.

Dengan diterapkannya kebijakan "baru" stok lama ini diharapkan akan membawa perbaikan bidang pendidikan Indonesia, tidak hanya perbaikan sistem, namun dengan sistem satu pintu nantinya juga dipercaya akan lebih meningkatkan kualitas generasi bangsa ini. Selain itu persaingannya juga akan lebih ketat dan PTN sendiri akan lebih puas dengan input yang mereka dapatkan dari seleksi satu pintu. Kalau orang kaya dan pintar itu sudah wajar, namun bila orang pintar dan kebetulan kurang mampu, ini merupakan suatu hal yang luar biasa dan banyak anak Indonesia berada dalam kelompok ini. Jadi jangan sampai kesempatan mereka untuk mendapatkan pendidikan setinggi-tingginya terhalang hanya karena banyaknya pintu-pintu masuk tersebut.

  © Blogger template 'Perfection' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP