Selasa, 25 November 2008

Tersesat di Jalan yang Lurus

Tersesat di jalan yang lurus!!! Hmm...Suatu hal yang aneh. Karena biasanya orang tersesat pada jalan2 yang berliku, banyak pengkolan, persimpangan dan tikungan. Bila kita coba maknai lebih dalam lagi, ternyata ungkapan ini relevan bagi banyak orang. Apalagi jalan yang lurus yang di maksud adalah di jalan TOL (bebas hambatan, tdk ada Traffic Light). Lebih tidak masuk akal lagi bukan, di jalan lurus selurus jalan tol, kita masih tersesat????

Seperti yang saya katakan tadi, hal ini bisa terjadi pada semua orang, terlebih saya:(
Hal ini terjadi karena kita salah memaknai arti hidup, pencarian akan pencipta kita ataupun kurang percaya diri untuk mengambil keputusan.

Kebanyakan orang memaknai hidup hanya untuk bekerja, agar ia bisa memenuhi segala kebutuhannya. Akhirnya ada orang yang hampir seluruh waktunya digunakan untuk mencari nafkah (lembur habis-habisan, over time di weekend dsb) akibatnya ia jarang ketemu dengan kerabat, keluarganya dsb. Dia akan merasa dijauhi dan jauh dari orang-orang terdekatnya.Bahkan, seperti tidak kenal dengan keluarganya sendiri. Walau pembenaran selalu ada dengan mengatakan "kan, sekarang banyak tools yang bisa digunakan untk komunikasi". Namun tetap saja ketemuan langsung akan lebih mendekatkan kita satu sama lain daripada dengan telp, video conference, YM dsb.

Tersesat berikutnya adalah karena salah dalam pencarian penciptanya. Tidak salah bila kita terus mencari siapa sih pencipta kita! Bahkan ini sudah menjadi kewajiban kita. Caranya berbagai macam, misal dengan pelayanan, ibadah, ucapan syukur dsb. Orang Nasrani kebanyakan masih salah dalam interpretasi pelayanan. Sebagian lebih cenderung mencari Tuhan karena "seolah - olah" mengejar sebuah recognation yaitu Keselamatan dari Yesus. Tentu hal ini sangat salah. Keselamatan itu adalah Anugrah terbesar dari si KAWAN (Tuhan, red). Jadi keselamatan itu bukan seperti suatu barang atau jasa yang bisa kita dapatkan dengan melayani. Keselamatan adalah suatu anugrah, yang sudah PASTI kita terima asalkan kita percaya akan Juru Selamat. Hal - hal seperti melayani, ibadah dll hanyalah merupakan ungkapan rasa syukur kita atas anugrah tersebut. Jadi saudaraku, berhentilah melayani, mengucap syukur, beribadah atau apapun bentuknya jika motivasi kita untuk mendapatkan rewardness berupa salvation tadi. Karena akan banyak "penjahat" yang kemudian seolah - olah bertobat dengan melayani disuatu jemaat agar dia dapat keselamatan. Tetapi, tingkatkanlah melayani, mengucap syukur, beribadahlah jika kita hendak berteima kasih atas Anugrah tadi. Perlu diingat, SEBESAR apapun usaha manusia di dunia ini, manusia TIDAK akan pernah mendapatkan keselamatan tersebut. Mendapatkannya hanya dengan PERCAYA. Its so simple. Tidak seperti orang mengejar gelar akademik. Misal, supaya jadi profesor atau guru besar, maka seseorang dengan kerja keras dan usahanya akan membuat beberapa research/penelitian, publish beberapa paper sesuai dengan persyaratan agar orang tersebut mendapatkan gelar akademisnya.

Kurang percaya diri dalam mengambil keputusan. Hal ini menjadi tersesat saya yang paling susah mencari jalan keluarnya. hmm, mungkin orang lain juga merasakan hal yang sama seperti saya. Kadang - kadang untuk mengambil suatu keputusan, terlalu banyak hal - hal yang harus dipertimbangkan. Namun dasar dari pertimbangannya kebanyakan dari masa lalu. Saya terlarut dengan penyesalan atas apa yang sudah pernah saya lalui. Padahal, yang harus menjadi pertimbangan adalah masa depan. Kebanyakan orang (including me) berusaha memperbaiki kesalahan masa lalunya. kita selalu berusaha keras untuk mengubah masa lalu dan memperbaiki kesalahan masa lalu bukan??? Misal, dulu kita tidak mendapat juara kelas, hanya karena ketiduran saat besok ada ujian. Hal ini terus menghantui pemikiran kita, dan membuat diri kita seolah - olah bisa memperbaikinya dengan cara tidak ketiduran pada masa itu. Masa lalu tidak bisa diubah. Titik. Sebesar dan sekeras apapun usaha kita hari ini, ia akan tetap menjadi bagian dari masa lalu kita. Yang harus kita lakukan adalah mengubah masa depan dengan tindakan kita di masa sekarang. Jika ingin kaya, ya berbuatlah sekarang dengan hal -hal apa yang kemudian bisa membuat kita menjadi kaya di masa yang akan datang. Pemaparan yang agak panjang:p.

Satu hal : Easy to say, hard to do, but in JESUS nothing is Impossible.

0 komentar:

  © Blogger template 'Perfection' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP