Selasa, 27 Juli 2010

Urusan Birokrasi selalu ribet

Saat ini saya kembali berurusan dengan birokrasi yang katanya sudah banyak di reformasi. Niat bangsa ini untuk berubah terutama di kalangan birokrat sepertinya hanya sebatas perkataan saja. Sebab fakta sesungguhnya tidak ada reformasi di bidang birokrasi pemerintahan, yang ada adalah perubahan cara mereka "mempersulit" masyarakat dengan cara yang lebih halus. Jadi kembali mau tidak mau masyarakat harus kembali melanggar aturan yang ada atau bahkan melanggar prinsip dirinya untuk mengurus segala sesuatu dengan baik.

Selain tidak ada reformasi birokrasi, etos kerja para PNS2 itu juga sangat tidak profesional. Padahal proses rekrutmen mereka di klaim sebagi proses yang terbaik. Namun hasilnya adalah abdi negara itu tidak lebih dari seorang jalanan yang tidak punya profesional dalam mengemban tugasnya. Boro-boro di desa, PNS sekelas di ibukota di instansi pusat pun dengan mudah ditemukan orang yang sangat tidak profesional. Sebagai contoh, sekitar 2 minggu lalu saya ditugaskan untuk mengurus sesuatu di kantor pemerintahan di Jakarta. Hal yang saya butuhkan sebenarnya sepele dan hanya butuh waktu 2 menit bagi si PNS untuk melakukannya. Saya dijanjikan pimpinan PNS tersebut untuk mendapatkan soft copy dari sebuah file untuk kelancaran program departemen mereka. Saat saya temui staftnya dia janji akan mengirimkan besok harinya karena ada yang harus diedit dahulu. Namun tugas segampang ini pun tidak kunjung dia kerjakan hingga detik ini anda membaca tulisan ini. Kita lapor ke atasannya merupakan hal yang sia-sia sebab atasan di PNS tidak bisa memecat atau menghukum anak buahnya. Paling hanya peringatan biasa dan hal inilah yang membuat kualitas pelayanan abdi negara tidak akan pernah profesional. Ini kasus yang kesekian kali saya temui dan di sebaran kantor pemerintahan yang lumayan banyak.

Hal lain adalah seperti pengurusan surat-surat. Misal seperti mengurus KTP. Setelah mengisi formulir dan melengkapi semua persyaratan yang diminta maka ada saja hal lain yang membuat pemohon tersebut berpikir lagi dan menambah bebannya. Biasanya bila kita sudah berhasil melengkapi semua persyaratan yang diminta dan harusnya sudah bisa diproses maka petugas pemerintahan itu biasanya memberikan opsi mau lama atau mau secepatnya dengan tarif yang mereka sulap entah dari mana datangnya. Sebagai pemohon tentu kita butuh pengurusan tersebut cepat selesai. Bila kebetulan idealisme si pemohon sangat hebat dan dia memilih opsi proses yang lama, biasanya tetap akan kecewa juga. Bagaimana tidak setiap mengecek progres pengurusan surat2 yang dia butuhkan maka si petugas biasanya menyuruh kita datang lagi besok hingga kantor pemerintahan tersebut sering kita kunjungi seperti kita seolah-olah berkantor disana. Akhirnya banyak waktu terbuang, ongkos habis dan lain sebaginya.

Bila hal semacam ini dilaporkan ke atasannya atau pihak berwajib maka sama saja kita menambah pekerjaan yang tidak penting, karena sudah pasti sia-sia. Proses birokrasi di Indonesia ini hanya berupa rencana yang seolah-olah sangat bagus, namun tidak tau kapan prakteknya akan sama dengan planning dan harapan kita semua. Sebaiknya bagi orang-orang yang berencana menjadi PNS atau pelayan masyarakat tolong diperbaiki dan dijaga dulu hati, moral dan karakternya agar tidak menjadi PNS yang tidak profesional. Jangan mau dipengaruhi oleh sistem, namun perkuatlah prinsip yang ada dalam diri dengan cara tekun beragama dan berTuhan sesuai dengan keyakinan masing-masing. Bila demikian maka masyarakat akan optimis terhadap rencana perubahan dan reformasi di segala aspek pemerintahan yang kita cintai ini.

0 komentar:

  © Blogger template 'Perfection' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP