Selasa, 05 Mei 2009

Hidup adalah perjalanan

Sejauh mana kita memahami arti kehidupan? Tentu sangat beragam jawabnya. Namun menurut saya hidup adalah sebuah perjalanan. Karena berupa perjalanan, maka sepanjang perjalanan akan banyak menemui hal - hal baru, baik berupa masalah maupun kesenangan yang membuat hati tersenyum. Kira - kita sampai dimana akhir dari perjalanan tersebut? Pertanyaan yang pas untuk membenarkan jawaban hidup sebagai perjalanan. The end of the journey adalah kehidupan kekal atau kematian. Tergantung bagaimana seseorang memanage kehidupan tersebut.

Dalam perjalanan maka kita sudah pasti akan menemui berbagai macam jenis jalanan. Ada jalan yang sangat lurus, bagus, ada juga jalan kecil, berlubang, banyak batu - batu atau bahkan persimpangan yang menimbulakan keraguan. Di jalan juga biasanya ada lampu jalan, ada rambu - rambu yang harus dipatuhi pemakai jalan. Terkadang ada juga jalan buntu sehingga kita butuh bertanya kepada orang lain bila rambu - rambu sudah tidak bisa lagi mengarahkan kita.

Dalam hidup jalan lurus dan lebar itu ibarat kita sedang mendapatkan sukacita, segala pekerjaan kita berhasil. Namun walaupun jalan tersebut lurus seperti jalan tol, kita harus tetap mematuhi rambu - rambu yang ada, berapa kecepatan maksimal yang boleh dan di jalur mana kita harus berjalan. Rambu - rambu tersebut berupa Firman Tuhan yang memberi banyak sekali petunjuk. Tentu di jalan besar kita sangat mudah mendapat lampu penerangan di jalan. Itu adalah sinar kasih Tuhan dan biasanya orang tanpa sadar telah diselamatkan karena kondisi jalan yang terang tadi. Sebaliknya jalan yang kecil, berliku, berlubang dan jalan yang rusak merupakan berbagai bentuk masalah yang akan ditemui dalam perjalanan hidup kita. Namun kondisi terburuk sekalipun tentu akan bisa kita lewati dengan memperlambat kendaraan kita, menggunakan kesabaran dan pengetahuan yang kita miliki dan tetap memperhatikan rambu - rambu Tuhan.

Ada kalanya juga kita harus memilih persimpangan mana yang harus kita ikuti. Bila suatu kelak persimpangan tersebut akan membawa kita ke jalan buntu, jangan segan untuk mundur sejenak dan kembali memilih persimpangan yang benar. Dalam hidup ada kalanya kita juga berhenti dan melangkah mundur untuk kemudian maju lebih jauh lagi. Sesungguhnya tidak ada kegagalan dalam hidup. Yang ada kesuksesan yang tertunda. Asalkan kita mau mundur dan mengalah sejenak. Namun kita tidak mungkin mundur selamanya. Kita tidak bisa kembali menjadi anak - anak lagi. Kita tidak bisa kembali ke titik awal kita berangkat. Kita tidak bisa kembali ke masa lalu. Karena kemaren akan semakin jauh dan besok tidak akan pernah habis.

Itulah hidup. Dalam perjalanan kita akan menemukan banyak orang yang juga membantu kita untuk sampai pada tujuan akhir tadi. Tentu setiap orang ingin akhir perjalanannya adalah kehidupan yang kekal. Oleh sebab itu selalu manfaatkan rambu - rambu yang ada untuk menuntun kita agar tidak salah memilih jalan. Lanjutkan perjalanan hidup anda karena tujuan kita sudah jelas.

0 komentar:

  © Blogger template 'Perfection' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP