Jumat, 25 September 2009

Berkarya bukan bekerja

Banyak orang setelah selesai sekolah bingung untuk melanjutkan hidup. Yang tertanam dipikirannya adalah bagaimana mendapat pekerjaan. Padahal di Indonesia lapangan pekerjaan jauh lebih kecil daripada jumlah tenaga kerja yang tersedia. Sehingga jumlah pengangguran menjadi banyak.

Tulisan dikompas kemarin dengan judul Penganggur Bergelar yang ditulis oleh Satryo Soemantri, Guru Besar Tayohashi University of Technology mengatakan bahwa jumlah penganggur yang bergelar sarjana sudah mencapai 600.000 orang lebih. Industri tidak bisa diharapkan untuk menyerap jutaan penganggur di Indonesia.

Joke yang sering saya dengar saat masa - masa kampanye dulu adalah bahwa tujuan orang beramai - ramai menjadi caleg adalah untuk mencari pekerjaan sebagai anggota legislatif. Sungguh suatu kondisi yang sangat menyedihkan.

Tapi tidak sedikit juga orang yang mau berjuang dan berusaha, serta tanpa sadar sudah memberikan solusi untuk mengatasi pengangguran tadi. Mereka mau berkarya dengan menggunakan kreatifitas dan kemampuan yang dimiliki. Judul besarnya adalah dengan berwiraswasta atau entrepreneur. Hal ini jauh lebih mulia daripada sekedar bergantung pada industri - industri yang ada. Saat istilah berkarya sudah tertanam dipikiran kita, maka niat yang hanya ingin mendapatkan pekerjaan akan sedikit tereliminasi. Bukan berarti mereka yang berkarya merupakan orang - orang yang tidak lulus seleksi bekerja ataupun test psikologi. Mari kita tanamkan prinsip untuk berkarya sehingga akan terjadi multiflier effect yang membuat orang beramai - ramai menjadi entrepreneur. Dengan demikian akan tercipta banyak lapangan kerja baru.

0 komentar:

  © Blogger template 'Perfection' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP