Jumat, 25 Juni 2010

Gagal itu biasa

Saya pernah menganjurkan untuk merayakan kegagalan. Kegagalan itu adalah "buah" dari aktivitas manusia. Namun "buah" yang dimaksud disini adalah buah yang kurang baik. Barangkali karena terlalu lama kemarau, jarang dipupuk maka hasilnya menjadi buah yang masam, kecil dan tidak enak. Sedangkan buah dari aktivitas yang paling diingini manusia adalah keberhasilan atau kesuksesan. Ya kegagalan dan kesuksesan sama-sama hasil dari aktivitas manusia.

Namun satu hal yang perlu diperhatikan adalah, jangan pernah berhenti beraktivitas hanya karena takut gagal. Gagal itu biasa. Yang luar biasa adalah semakin sering gagal dan kita tetap beraktifitas/berkarya, maka dengan sendirinya kita semakin dekat dengan kesuksesan. Memang sangat sulit untuk menerima kegagalan. Bila seseorang gagal lulus di perguruan tinggi favorit padahal sebelumnya ia adalah siswa yang selalu juara saat SMU, maka orang-orang sekitarnya akan memandang remeh dan mencemooh kegagalan tersebut. Kejadian seperti ini sangat sering menghantui pikiran manusia yang akhirnya membuat kita berhenti mencoba. Berhenti berkarya.

Saat kita bisa membuang prasangka buruk tadi maka dengan sendirinya akan menimbulkan jiwa militansi dalam diri. Seperti para misionaris zaman dahulu, mereka sangat sering ditolak, namun mereka berani mencoba lagi, lagi dan lagi. Mereka walaupun gagal, namun tanpa sadar jiwa militansinya sudah tumbuh. Kesetiaan untuk terus mencoba sudah menjadi salah satu prinsip hidupnya dan hal ini yang kemudian mendekatkan kita kepada keberhasilan. Kegagalan memang selalu datang lebih cepat daripada keberhasilan, namun walaupun sedikit terlambat kesuksesan itu pasti akan kita raih. Jadikanlah kegagalan itu menjadi sebuah hal yang biasa sebagai bagian kecil untuk menuju kesuksesan kita.

0 komentar:

  © Blogger template 'Perfection' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP