Kamis, 21 Januari 2010

Dunia "keartisan"

Kemaren saya diajak rapat lagi sama senior. Setelah libur akhir tahun, baru kmrn kami bisa bertemu dan berbincang - bincang. Hal utama yang menjadi topik pembicaraan adalah program dan rencana apa yang akan dilaksanakan semester I tahun 2010 ini. Batas akhirnya Juli nanti. Sebenarnya sederhana, suatu organisasi baik perusahaan, yayasan, PT, CV, firma, BUMN profit atau non profit pasti akan membuat master plan (blue print) yang disusun berdasarkan evaluasi tahun sebelumnya. Setelah itu tinggal mengikuti blueprint tersebut.

Namun yang menjadi kendala adalah sumber daya manusia yang akan melaksanakan segala rencana program tersebut. SDM nya banyak, namun yang mau bekerja 2 sampai 3 orang. Dari segi konsep dan teori, semua sudah terasa sempurna, namun konsep yang sempurna tersebut tidak akan berhasil bila ekskutornya terbatas atau bahkan tidak ada. Disini keraguan saya mulai muncul kepermukaan. Ya inilah dunia keartisan. Dimana saat segala sesuatunya (hal teknis) telah usai, maka orang akan berebut untuk tampil diatas panggung. Fenomena yang banyak saya temui dikalangan nasrani, mulai dari kota kecil sampai ibu kota.

Saya coba cari sisi positifnya. Sangat sulit dicari. Walau pada akhirnya saya temukan bahwa kepercayaan itu masih diberikan kepadaku. Sebenarnya efek negatif tadi muncul saat kita tidak percaya diri. Saya bersyukur kalau masih ada orang yang percaya bahwa saya bisa diandalkan, saya bisa melakukan sesuatu. Celakanya saya belum bisa meyakinkan diri ini akan tugas tersebut. Ada rasa trauma kalau kejadiannya akan sama seperti hari-hari kemarin. Namun saya akan coba jalani sementara saya masih berdomisili di Bdg ini. Saya sudah memutuskan untuk keluar dari dunia "keartisan" ini dan mencoba mencari dunia yang lain.

0 komentar:

  © Blogger template 'Perfection' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP