Kamis, 28 Januari 2010

Memanfaatkan waktu

Time is like a river. You cannot touch the same water twice, because the flow that have passed will never pass again. Enjoy every moment of life. Ya, waktu tidak bisa diulang, di rewind atau apapun namanya.

Mengapa Tuhan memberikan waktu detik demi detik? Ia tidak memberi waktu dalam nominal/orde besar sekaligus, namun detik demi detik. Alasannya sederhana, agar kita bisa mengoptimalkan waktu tersebut. Manusia cenderung "boros" dalam hal waktu. Kita baru sadar kalau sudah sakit, sedang buru-buru dan kalau sudah tidak muda lagi. Misal bila ada orang yang sakit dan divonis dokter bahwa hidupnya hanya 3 bulan lagi. Atau ia bisa bertahan hidup lebih dari 3 bulan bila mengikuti anjuran sang dokter. Maka si pasien tadi pasti akan mengikuti semua saran sang dokter, misal tidak boleh makan ini, harus tidur jam segini dan sebagainya. Padahal hanya supaya mendapat tambahan waktu hidup untuk beberapa saat. Berbeda saat Tuhan memberi kita berkat, misal uang 100 juta. Tentu uang 100 juta ini bisa kita tabung dan saat kita butuh, maka dengan mudah kita bisa menggunakan uang tersebut.

Sampai kapan pun manusia tidak akan pernah bisa menghabiskan waktu. Sering kita mendengar ada istilah menghabiskan waktu (wasting time). Justru waktulah yang akan menghabiskan manusia. Kita semua diberi waktu yang sama setiap hari. Tidak ada manusia yang sehari diberi Tuhan lebih dari 24 jam. Namun sering kita melihat bahwa orang lain jauh lebih sukses daripada kita. Jadi waktu merupakan salah satu parameter penting. Waktu yang melimpah ini harus bisa kita manfaatkan dalam wisata kita di dunia ini. Ya, kita hidup di dunia hanya sesaat, seperti berwisata. Oleh sebab itu mari kita optimalkan kesempatan yang diberi Tuhan ini sebaik - baiknya.

1 komentar:

Anonim 14 Februari 2010 pukul 06.12  

filosofi yang unik. Waktu yang menghabiskan manusia :P

  © Blogger template 'Perfection' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP