Minggu, 25 April 2010

Hunian Masa Depan

Salah satu masalah manusia sekarang adalah susahnya mendapatkan hunian layak, terutama bagi mereka yang tinggal di kota-kota padat seperti Jakarta. Lahan untuk tempat tinggal hampir tidak ada, sekalipun seseorang mempunyai banyak uang untuk membeli. Ya, sepertinya lahan kosong sudah habis untuk kota-kota besar. Bumi seolah mengecil dan kalah luas dengan laju penambahan penduduk yang kuadratik eksponensial.

Kemudian manusia putar otak untuk menemukan solusi permasalahan ini. Setelah daerah-daerah pinggiran kota ludes untuk perumahan, maka ditemukan solusi lain seperti pembuatan rumah susun, apartemen menjulang dan tak tanggung- tanggung kuburan manusia pun rela digusur hanya untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal manusia yang masih hidup. Hal ini yang terjadi pada pertengahan april ini. Pemerintah mencoba menggusur makam di Priuk yang sudah lama yang tujuannya sebenarnya untuk "kediaman" orang hidup.

Lantas, bagaimana nasib isi kuburan tersebut? Dimana pula nanti seseorang akan dimakamkan bila sudah meninggal, terutama di daerah perkotaan? Ternyata beberapa suku di Indonesia sudah menemukan solusi dari permasalahan ini. Hanya kadang kita kurang peka dan banyak kaum dari suku tersebut mulai meninggalkan kebiasaan mereka. Mungkin karena bertentangan dengan agama atau hal lain, saya tidak akan membahasnya. Misalnya dari suku Batak, dikenal dengan membuat tugu/tambak, yaitu menyatukan tulang belulang dari keluarga yang sudah meninggal pada sebuah kuburan baru. Itulah sebabnya di Toba sana kita sangat mudah menemukan kuburan-kuburan yang indah, yang sebenarnya bukan dihuni satu orang almarhum, tetapi satu keturunan. Tapi bagi beberapa orang hal ini dianggap salah, karena banyak generasi muda batak yang selama hidupnya enggan untuk menetap dan berkarya di tanah Batak. Ini katanya akibat lagunya Pulo Samosir punya si Nahum Situmorang yang terkenal itu. Kata lagu itu "anggo bangkeku disi tanomonmu, disi udeanku, Samosir do.."(Kalau mayatku, disitu dikuburkan, di Samosirlah makamku" Jadi hanya mayat2 orang Bataklah yang akan dikirimkan ke Toba sana:P.

Suku lain yang punya solusi ini adalah warga Bali dengan upacara Ngabennya. Mayat orang yang sudah mati akan dibakar dan debunya akan di buang ke laut lepas. Tentu hal ini tidak membutuhkan lahan untuk kuburan. Suku yang lain lagi adalah suku Toraja. Dimana mayat-mayat orang yang sudah mati di masukkan ke dalam peti dan "disangkotkan" ke tebing - tebing atau bukit - bukit atau ke dalam gua yang jarang digunakan orang yang masih hidup sebagai domisili atau tempat tinggal.

Konsep apartemen menurut saya lebih tepat untuk menguburkan mayat - mayat, khususnya diperkotaan. Sebab konsep apartemen bagi orang hidup sangat tidak cocok. Sangat jarang interaksi antar penghuni apartemen yang satu dengan yang lain. Jadi seperti orang mati saja sudah tidak ada sosialisasi, interaksi dan saling sapa. Selain itu harga apartemen juga lebih terjangkau bila dibandingkan harga tanah dan pajaknya, meski yang kita butuhkan hanya 1x2 m. Apatemen akan murah, karena satpam barangkali hanya butuh sedikit, atau jangan-jangan gak ada yg mau jd satpam bila isi apartement tersebut kuburan. Bila apatrtemen menjadi kuburan, akan sangat banyak lahan kosong yang tadinya lokasi pemakaman bisa diganti menjadi tempat hunian baru manusia. Atau mungkin masih ada solusi yang belum terpikirkan?

3 komentar:

sun_head_rin 28 April 2010 pukul 15.47  

boleh jg tuh bang...ntar ada apartmen kuburan ya....satu apartemen isinya cuman kuburan ya....hahahha

desmon 28 April 2010 pukul 18.02  

Iya, walau isinya org hidup, apartement kuliat seperti kuburan saja :P.Ya, semogalah ntar ada pengusaha property yg mau berinovasi membuat apartement utk kuburan.:D. Kayaknya blm ada tuh di dunia, bisa2 dapat guiness record, apartemet 88 lantai khusus buat kuburan.

Anonim 12 Mei 2010 pukul 08.39  

kalo untuk kremasi, khususnya untuk umat kristen, tergantung apakah yang bersangkutan menganut doktrin "soul-sleep" atau "ruang tunggu".

Yang ruang tunggu, tidak akan keberatan dikremasi.

Tapi yang "soul-sleep", saya rasa mereka menginginkan dikubur secara normal :P

  © Blogger template 'Perfection' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP