Rabu, 28 April 2010

Jangan Menyerah!

Kesempatan untuk hidup di dunia ini sudah pasti akan diikuti oleh masalah yang tiada henti. Namun pikiran manusia masih lebih terfokus kepada masalah, sehingga dukacita kelihatannya lebih banyak daripada sukacita. Bila kita mempunyai kesedihan 100, maka sebenarnya kita memiliki kebahagiaan 1000. Hanya saja kita enggan mengakuinya. Kondisi ini yang dalam bahasa rohaninya disebut kurang atau bahkan tidak bersyukur. Sebab selalu mengedepankan kesedihannya.

Meski akan senantiasa diliputi dengan masalah, saya masih terhibur dan percaya dengan ungkapan" tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan".Barangkali beberapa diantara kita masih ingat dengan sms yang dulu2 itu :"Don't ever say :GOD, I have a big problem, but you just say :Hey problem, I have a big God, every things will be ok". Sebesar dan seberat apapun yang namanya masalah pasti bisa diatasi. Asal kita mau menghadapinya dan mengandalkan Tuhan senantiasa.

Tak jarang manusia sudah kalah sebelum bertanding. Kita langsung ciut bila masalah sudah menghampiri kita. Seperti beberapa teman yang baru lulus Ujian Nasional, kebanyakan menjadi bingung karena masalah sudah mengantri di depan. Akan ke mana setelah SMU?? Disuruh sekolah pilot sudah takut duluan karena bahasa Inggrisnya kurang, disuruh sekolah di ITB, gak mau karena takut dengan Matematika, Fisika dll. Kemaren saya melihat saran dari seorang pengamat pendidikan, katanya kesuksesan itu akan bisa diraih dengan melakukan tiga hal yaitu berdoa, bekerja (berusaha) dan berkaca. Mungkin selain ora et labora dalam bahasa Nasrani, berkaca merupakan salah satu guide kita untuk melangkah. Namun dengan seringnya kita berkaca saya pikir yang muncul adalah sisi negatif kita, kita akan lebih mudah menyerah. Dalam benak saya muncul mungkin inilah mengapa sebabnya Tuhan menyuruh kita hanya bekerja dan berdoa. Artinya kita berusaha dan tetap mengandalkan kekuatan dariNya. Masalah bisa atau tidak yang bisa menjawabnya adalah kita dan waktu.

Bagi kita yang sering menyerah sebelum bertanding mungkin ada baiknya melihat kisah dari jarum penunjuk detik pada sebuah jam raksasa yang juga menghiasi salah satu kota besar. Sesaat setelah dipasang sang jarum jam gelisah dan meragukan kemampuannya untuk bergerak setiap detik, ditambah untuk menggerakkan dua orang kolega dekatnya yaitu jarum penunjuk menit dan jarum penunjuk jam. Dengan keraguannya itu tampak kedua sahabatnya jarum penunjuk menit dan jam serta baterai memberi semangat kepada jarum penunjuk detik. Akhirnya ia mulai melangkah detik demi detik, dan tanpa terasa ia sudah bergerak selama puluhan tahun. Ia bisa bermanfaat bagi jutaan orang yang melintas di kota tersebut. ternyata ia bisa. Demikian halnya dengan kita. Sesuatu yang menurut kita tidak bisa, harus penuh keyakinan untuk dicoba. Saya yakin sedikit banyak sudah ada orang yang akan menyemangati kita. Bisa itu keluarga, sahabat, kekasih dan lain-lain. terutama Tuhan yang tanpa kita sadari akan selalu memberi kita semangat seperti Ia setia memberikan hari esok untuk kita lalui.

0 komentar:

  © Blogger template 'Perfection' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP