Kamis, 01 April 2010

Wisata ke rumah sakit??

Berkali-kali saya menolak kalau ke rumah sakit juga bisa berwisata. Namun penjelasan pak Aman, salah satu pejabat di disbudpar kota Bandung membuat saya menyerah kemaren. Apalagi setelah beliau memaparkan dengan jelas dan padat, singkat dan dibumbui humor membuat saya mengerti tentang klasifikasi wisata ke rumah sakit.

Ya, kegiatan kemaren lumayan efektif. Setelah kami bertemu seorang abang yang kebetulan menjadi dosen di NHI, kami diarahkan untuk ke dinas kebudayaan dan pariwisata kota Bandung. Semua dalam rangka penyusunan sebuah buku pariwisata yang saat ini sudah sekitar 80 %. Bandung merupakan salah satu potensi wisata urban setelah Batam. Makluk apa sih wisata urban?? Lebih jelasnya dapat dilihat disini.

Karena seorang teman saya ingin membuat sebuah buku yang katanya terinspirasi dari Andri Wongsolah, Reinald Kasali, Andreas Harefa dll, maka sampailah saya kembali ke gedung disbudpar kota Bandung yang di jalan Ahmad Yani. setelah polsek, sebelum pomp bensin atau istilah kerennya SPBU:P. Tahun 2009 lalu saya juga berhubungan dengan disbudpar ini karena saat itu ikut dalam sebuah even organizer untuk melaksanakan pemilihan putri Indonesia wilayah Jabar. Lumayanlah buat nambah satu atau dua teman..:D

Namun sekarang saya kembali ke disbudpar dalam rangka penyelesaian buku panduan pariwisata Bandung. Satu hal yang membuat saya kaget adalah kalau di Bandung ada penginapan Rp.10.000. Iya sepuluh ribu rupiah saja. Masih mahal sih, ketimbang di Jogja masih ada penginapan seharga tiga ribu rupiah. Padahal setau saya, penginapan termurah selama ini adalah Wisma Navigator yang di dago thihouse, masuk gang dari depan Sheraton persis, yaitu 60 ribu rupiah saja dan dengan fasilitas ribuan buku rohani.

Kembali ke topik wisata ke rmah sakit yang sebelumnya tidak saya terima. Maksudnya adalah karena fasilitas kesehatan di suatu tempat yang sangat unik, high tech, accessable, dan tidak membutuhkan waktu jangkau yang panjang maka layak dijadikan potensi wisata. Seperti hal nya Singapura yang berawal dari banyaknya fasilitas medic yang modern membuat banyak orang-orang Indonesia yang berobat ke sana. Bila neneknya sakit, maka tidak menutup kemungkinan keluarga besarnya akan ikut menghantar sang nenek berobat. Kalau sedikit kaya mungkin pak RT dan pak RW juga bisa -bisa diajakin..hahaha..:P. Kira - kira begitulah gambaran sehingga ada wisata ke rumah sakit. Walau yang sakit satu orang, namun saat sanak sodara ikut menemaninya berobat maka yang sehat-sehat tadi akan berkeliaran disekitar rumah sakit dan sepanjang jalan yang sedang mereka lewati.

Kedua adalah seperti adanya promo check up gratis dari RS tertentu. Katanya tahun lalu program ini dilaksanakan dan berhasil mengahdirkan wisatawan yang lumayan banyak. RS Immanuel bekerjasama dengan pemkot Bandung membuat promo check up ke dareah-daerah sekitar Bandung selama 1 minggu seperti Tasik, Garut dll. Alhasil datanglah ratusan mendekati ribuan orang ke Bandung dan sembari check up, mereka juga berwisata di Bandung. Maka hiduplah tukang bakso, siomay, sopir angkot dll. Untungnya ke rumah sakit apa? Ya adalah pasien yang kemudian harus membeli obat atau ke tahap penyembuhan lanjutan. Disamping itu mereka sudah membuat program CSR nya. Nah, kalau Singapura dan Malaysia bisa, kenapa di Indonesia gak bisa? Harusnya bisa dong? Makanya sekarang disbudpar Bandung banyak membuat program sejenis dan ternyata berhasil sehingga meningkatkan perputaran uang di kota Bandung saja setiap tahun mencapai 70 T. Padahal kata si bapak kota-kota lain rata-rata perputaran uangnya hanya 12-20 T saja. Jadi bagi yang mau menjadi pengusaha, maka sudah tidak salah lagi kalau anda memilih Bandung. Sedangkan kota lain yang lumayan prospek seperti Jakarta, Surabaya, Batam.


1 komentar:

Unknown 10 Oktober 2016 pukul 09.46  

Salam,
Terima kasih sudah membuat artikel yang sangat bagus.

Jika berminat untuk menginap di Wisma Navigator di Jl Dago Pojok no 36, sila kontak 081380637062 (WA/SMS/Telegram).

  © Blogger template 'Perfection' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP