Jumat, 30 April 2010

Mencari Jodoh

Ternyata kekayaan tidak serta merta memberi kita kebahagiaan. Atau sebaliknya bila hidup kekurangan akan selalu dilingkupi kesedihan. Yang pasti setiap manusia punya potensi yang sama untuk bermasalah dan sama-sama bejuang keluar dari masalahnya.

Tiba-tiba saya teringat dengan sebuah cerita sebuah keluarga yang kaya raya. Hampir segalanya bisa mereka beli. Mungkin kalau monas dijual pun, mereka sanggup membelinya:D. Masalahnya ternyata ada pada putri sematawayangnya. Sudah cantik, pintar namun sayang belum menemukan jodohnya. Pacar apalagi teman pria pun katanya jumlahnya terbatas.

Karena umur sang gadis sudah semakin tua, ayahnya berinisiatif untuk mebuat sebuah pesta dan mengundang semua laki-laki yang statusnya masih lajang baik status lajang termasuk status lajang di KTP.:p

Si ayah tidak peduli lagi akan status ekonomi, sosial, bisnis, eksekutif,,,,,@@@ops salah. Maksudnya semua lelaki lajang dikampungnya tak luput dari undangannya. Tentu saja respon pemuda yang diundang sangat senang dan antusias.

Tibalah hari H. Dari 50 orang yang diundang, yang hadir malah lebih dari 50. Pesta kemudian diadakan di halaman rumah keluarga kaya ini. Di halaman terdapat sebuah kolam renang yang didalamnya diisi seekor buaya dan di lantai kolam tersebut di buat banyak sekali duri. Para pemuda tampak berdiri di pinggiran kolam renang tersebut. Kemudian pesta dimulai dan semua yang hadir sudah tidak sabar, termasuk sang gadis. Kemudian sang ayah menyampaikan maksud dan tujuan digelarnya pesta malam itu adalah untuk mencari jodoh anak semata wayangnya. Dia berharap dari pemuda yang hadir tersebut akan ada satu orang menantunya. Kemudian sang ayah menjelaskan cara dan syarat agar pemuda tersebut bisa mendampingi putrinya. Belum selesai sang ayah memberikan kata sambutan dan persyaratan tiba-tiba sudah ada pemuda yang nyebur ke kolam renang tersebut dan berenang sangat cepat karena ada buaya di dalam.

Melihat kejadian itu sang ayah dan gadis tersenyum. Dalam hati sang ayah berkata, "ternyata ada juga pemuda yang berani untuk melewati rintangan yang sulit ini. Dia pantas untuk mendampingi putriku". Kemudian sang ayah mendekati pemuda itu. Pemuda tersebut kelihatan masih lelah dan nafasnya satu-satu. Kemudian sang ayah berkata :"kamu hebat anak muda, kamu berani melewati rintangan itu?Sekarang apa permintaanmu akan saya kabulkan. Sekarang apa yang kamu minta?" (tanya si ayah) Pemuda tersebut menjawab (dengan nafas yang maih satu-satu) :"Tolong kalian jujur, siapa yang mendorong saya tadi?"@@@@

0 komentar:

  © Blogger template 'Perfection' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP