Rabu, 04 Maret 2009

Otak dan Watak

Setiap orang pasti ingin menjadi orang pintar. Karena orang pintar biasanya disukai banyak orang. Pintar yang saya maksud disini adalah orang yang sering mendapat prestasi belajar di sekolah, bisa mengerjakan soal - soal eksakta dengan mudah dan biasanya mudah diterima di sekolah favorit dan berkelas. Untuk menjadi pintar bisanya orang tua mengupayakan banyak hal, supaya anak mereka menjadi orang pintar. Segala jenis les bahkan privat mafiki akan diberikan kepada anak - anaknya. Dengan demikian perkembangan otak sianak menjadi berkembang dan sang anak menjadi orang pintar dan berprestasi. Mengembangkan kemampuan otak merupakan hal yang paling lumrah dilakukan orang tua terhadap anaknya.

Namun sangat jarang orang tua yang ingin mengembangkan kemampuan watak sang anak. Sehingga meskipun otak si anak sangat briliant, namun tidak diiringi dengan perkembangan watak sang anak. Otak kiri merupakan bagian otak yang lebih mudah untuk diasah, namun memiliki keterbatasan hanya pada logika berpikir. Sedangkan otak kanan relatif sulit diasah, namun bilah sudah terasah, maka akan sangat membantu perkembangan karakter dan perasaan sang anak. Otak kanan cenderung berfokus pada perasaan, kreativitas dan sering melibatkan hati dalam eksekusi suatu tindakan.

Idealnya kedua hal ini (otak dan watak) harus sama - sama dikembangkan supaya tercipta manusia yang pintar dan memiliki karakter yang baik. Kita sangat dikejutkan oleh kejadian di NTU Singapore. Seorang mahasiswa Indonesia tiba-tiba bertindak brutal dengan menyerang seorang profesor. Mahasiswa tersebut dikenal sebagai sosok yang sangat pintar, namun bisa melakukan tindakan yang kurang baik. Ia tidak bisa mengontrol emosinya, karena karakternya tidak serta - merta terbangun ketika kemampuan otaknya dibangun. Demikian juga dengan kejadian - kejadian lain. Banyak pelajar, bahkan mahasiswa sering terlibat tawuran dan perkelahian. Ini juga diakibatkan watak pelajar dan mahasiswa Indonesia pada umumnya tidak berkembang. Sehingga dunia pendidikan kita diisi oleh orang yang hanya pintar dalam pelajaran, namun tidak bisa menghadapi ralita sosial.

Sebaiknya kita harus mengembangkan otak dan watak secara seimbang dan bersamaan, dan bila perlu watak harus jauh lebih dikembangkan daripada otak. Karena yang terpenting dalam kehidupan real adalah karakter sebagai buah dari watak seseorang daripada kompetensi yang merupakan buah dari kemampuan otak. Kasih sayang orang tua merupakan cara yang sangat handal untuk mengembangkan watak sang anak. Namun terkadang orang tua menganalogikan kasih sayangnya kepada sang anak dengan memberikan berbagai kemudahan hidup seperti mobil, uang berlebihan dan lain sebaginya. Yang terpenting adalah kasih sayang dan komunikasi dua arah yang kontinu kepada sang anak.

0 komentar:

  © Blogger template 'Perfection' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP