Senin, 09 Februari 2009

Kebijaksanaan

Renungan ibadah minggu kemaren sebagai pelita kehidupan buat kita semua. Dikisahkan dalam Mat 20 :1-9 tentang seorang pengusaha kebun anggur yang mencari pekerja - pekerjanya. Pagi2 benar ia keluar dan mencari orang - orang untuk bekerja di kebun anggurnya. Setelah sepakat dengan upah sedinar sehari mereka akhirnya mulai bekerja. Pada pukul 9 pagi saat tuan pemilik kebun anggur keluar rumah ia menemukan orang yang tidak mempunyai pekerjaan dan menawarkan untuk bekerja di kebun anggur miliknya. Kemudian pada siang harinya sang pemilik kebun anggur berjalan - jalan lagi ke pasar dan menemukan lebih banyak orang menganggur dan menawarkan untuk bekerja di kebun anggurnya. Pukul 3 dan 5 sore ia kembali mendapai orang - orang yang tidak bekerja di jalanan dan kembali menawarkan untuk bekerja di kebun anggurnya dan mereka pun menerimanya dengan senang hati.

Ketika hari sudah malam, tuan tersebut berkata kepada mandurnya untuk memanggil pekerja - pekerjanya dan membayar upahnya sesuai dengan kesepakatan mereka. Kemudian mereka mulai memanggil. Maka datanglah mereka yang bekerja kira - kira pukul lima dan mereka menerima upah masing - masing satu dinar. Kemudian datanglah mereka yang bekerja terdahulu dengan harapan akan menerima upah lebih, sebab mendengar bahwa yang bekerja sejak pukul lima saja memperoleh upah satu dinar. Setelah mereka menerima upah, akhirnya mereka bersungut - sungut dan komplain kepada tuannya karena mereka merasa tidak adil diupah dengan orang yang bekerja hanya 1 jam. Sang tuan hanya menjawab :"kita sudah sepakat sedinar sehari dan saya berhak menggunakan milikku sesuka hati. Atau iri hatikah kamu bila aku murah hati?". Kemudian mereka akhirnya menerima upah sesuai dengan kesepakatan awal.

Kisah lain adalah ketika seorang guru mencoba menjelaskan tentang karnivora yaitu hewan pemakan daging. Tidak puas dengan hanya memberikan teori sang guru mencoba mempraktekkanya dengan membawa sepotong daging dan seekor kucing didepan murid - muridnya. Kemudian ia meletakkan daging tersebut dekat dengan kucing itu seraya berharap agar kucing tersebut memakan dagng yang ada didepannya. Namun ternyata sang kucing tidak memakan daging itu, kucingnya hanya diam. Sang guru mulai bingung dan merasa malu didepan murid - muridnya karena apa yang dikatakannya tidak sesuai dengan faktanya. Dasar guru ia mencari cara agar terhindar dari rasa malu. Kemudian ia berkata kepada murid - muridnya : "Anak anak inilah yang dinamakan malu - malu kucing".???@@@@

Apakah kedua hal tersebut dikatakan kebijaksanaan? Ilustrasi pertama merupakan tindakan yang bijaksana walau terkesan ada ketidakadilan didalamnya. Namun ilustrasi kedua merupakan pengalihan permasalahan sehingga terkesan guru yang bijaksana. Kebijaksanaan itu mengandung keadilan, tegas dan penuh kasih sayang. Biasanya orang yang bijaksana kita identikkan dengan pemimpin kita, apakah dia seorang presiden, ketua kelas dan sebagainya. Kebijaksanaan juga sering dipahami sebagai bagian memberi kepuasan kepada lebih banyak orang. Namun dari ilustrasi pertama tadi kita bisa lihat dengan kebijaksanaan pemilik kebun anggur ada kelompok yang kurang puas. Ini dari sisi si pekerja atau mungkin sekilas kita juga menganggapnya demikian.

Kita cenderung tidak memandang dari sisi si tuan tersebut yang telah rela merekrut banyak pengangguran untuk bekerja. Dalam hal ini Dia tidak merugikan pekerja - pekerjanya karena pada awalnya mereka telah sepakat dengan gaji satu dinar sehari. Kebijaksanaan harus dilatih dalam setiap individu. Dan Raja Salomo saat meminta sesuatu kepada Tuhan ia tidak meminta kekayaan dan kekuasaaan, namun ia meminta Hikmat dan Kebijaksanaan dari Tuhan. Sebaiknya kita juga meminta kebijaksanaan kepada Tuhan agar bisa membantu orang - orang disekitar kita.

0 komentar:

  © Blogger template 'Perfection' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP