Jumat, 06 Februari 2009

Sudah Pernah :D

Tulisan ini ditujukan buat teman/abang/kakak/bapak/ibu yang suka mentraktir orang. Ntah kenapa akhir - akhir ini saya jadi hidup hedon. Padahal kalau dihitung - hitung uang kiriman bisa habis hanya dalam seminggu bila pola hidup yang saya jalani seperti anak Bupati/Walikota.

Berhubung melakoni banyak peran akhir - akhir ini jadilah pola hidup saya dan bebrapa teman berubah 180 derajat. Sebenarnya lagi ada yang kami kerjakan. Namun seingat saya, saya mulai mengenal nongkrong di resto,kafe2 atau hotel berbintang sejak 2007 lalu. Bersyukur juga bisa merasakan pengalaman jadi pejabat yang belum punya kantor:p. Terkadang kalau lagi menyantap makanan, maka saya teringat dengan orang tua dan salah seorang teman nyeletuk "Amang2, sonang ni anakmon inong" yang berarti lebih kurang "betapa senangnya anakmu ini bu".

Bandung merupakan kota 3 F (Fashion, Food, Festival(Even Organizor)). Food atau bahasa kerennya kuliner sangat berkembang pesat di kota kembang ini. Dan anehnya setiap tempat memiliki kelebihannya masing - masing. Misal di RM Ampera yang jumlahnya puluhan, pasti mempunyai perbedaan menu yang mereka tawarkan. Berbeda dengan lapo atau RM Padang. Sudah pasti ada saksang/panggang dan gulai atau rendang. Hal inilah yang mungkin membuat orang - orang senang berwisata kuliner di kota Bandung, terutama masyarakat yang berasal dari Jakarta dan sekitarnya.

Saya coba list beberapa tempat makan yang berkesan diatntaranya RM Tulang Jambal (Tulang ikan asin) dekat Heritage masuk ke jalan Ternate, Dago Panyawangan, Riung Sari (Riau), Bale Gazebo dan Sindang Reret (depan Gedung Sate), BMC, Sari Sunda, Gampoeng Aceh(Dago), Nasi Kalong (Riau), Cemar (dekat BRI), Ngopi doeloe dan Cabe Rawit (Teuku Umar), Kafe You (Dekat RS Boromeus),RM bu Kadi (Pasteur), RM di Dago Plaza (lupa namanya),Sawung Galing dan Kafe Halaman (Taman Sari), hotel (Panghegar, Preanger, Holiday In, Horison, Savoi Homan, Yehezkiel, Royal Dago, Patra Jasa Hotel, beberapa hotel kecil sudah lupa namanya). Lapo (sungguh banyak), diantaranya depan Apartemen dekat kampus Maranatha, Natabo Resto, Gundaling, Lapo Siagian, Lapo disepanjang Jl.Sokarno Hatta, Leuwi Panjang, Caringin, Cicaheum,Lissoi (depan RS Hasan Sadikin). Walah dasar orang batak, banyak sekali ternyata Lapo di Bandung ini.

Pernah juga kuliner diluar Bandung yang masih saya ingat adalah di Hotel Selabintana Sukabumi, sebelah Wisma Nusantara dekat Bundaran HI yang merupakan Hotel orang Jepang, Interkontinental Hotel (Jakarta), Wima dept Agama di Surabaya. Kalau pakai biaya sendiri sepertinya tidak akan mungkin bisa menikmati fasilitas ditemapat - tempat diatas:).

0 komentar:

  © Blogger template 'Perfection' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP