Rabu, 14 Januari 2009

Pikiran vs Perasaan

Ketika menonton TV One tadi malam saya sempat memperhatikan hal yang menarik, yaitu cara menjawab pertanyaan yang baik. Sebenarnya kita juga diharuskan tidak hanya menjawab pertanyaan dengan baik, tetapi bagaimana memberi pertanyaan dengan baik.

Ketika kita ditanyai tentang pendapat oleh orang, maka umumnya kita menjawab dengan dua hal, yaitu dengan jawaban "saya pikir... " atau "saya rasa.... ". Jawaban yang mana yang sebaiknya kita pakai. Dari orang psikologi menyarankan agar kita menggunakan jawaban dengan saya pikir. Jawaban ini mengacu kepada right and wrong. Logika kita dipakai untuk menjawab pertanyaan tersebut.Dan biasanya jawaban ini lebih ilmiah dan bisa diterima banyak orang. Jika kita menjawab dengan jawaban "saya rasa", masih ada ketidakpastian disini, kita lebih menggunakan hati. Karena jawaban saya rasa ini menunnjukkan antara true or false. Sebab dalam hal ini kita menggunakan hati, dan bisa saja subjektivitas kita muncul ketika akan menjawab suatu pertanyaan.

Sama halnya penggunaan kata baik dan benar. Gunakanlah kata benar, sebab yang benar sudah pasti baik, sedangkan yang baik belum tentu benar. Misalnya, bersekolah itu tujuannya agar bisa memperoleh pekerjaan. Hal ini baik, tetapi tidak sepenuhnya benar. Karena jika tujuannya hanya ingin bekerja, kita tidak akan berkembang, terlalu sempit tujuannya. Padahal masih ada tujuan lain, seperti memperluas wawasan, menambah teman dan sebagainya. Atau contoh lain, seseorang mencontek ketika ujian agar nilainya bagus. Tujuannya sangat baik supaya mendapat nilai bagus, tetapi hal ini tidak benar karena mencontek. Jadi sesuatu yang Baik belum tentu Benar, tetapi sesuatu yang benar sudah pasti Baik. Hmm...ilmu yang sangat baik ini:p

0 komentar:

  © Blogger template 'Perfection' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP