Semangat Baru
Siang ini merupakan hari libur terakhir. Setelah 2 minggu lebih liburan maka Senin lusa sudah masuk hari sekolah, dan hari kerja. Beberapa teman yang liburan Natal dan akhir tahun di luar Bandung sudah pada kembali ke Bandung. Begitu juga teman yang liburan di Bandung, malam ini akan pulang ke Jakarta dan sekitarnya.
Namun siang kemaren kami sempat bertemu dan mengobrol satu sama lain dengan beribu macam topik. Sampai - sampai tidak makan siang dengan nasi, hanya makanan berat seperti mie yamin dan cemilan2. Wah, untung maag saya tidak kambuh. Ternyata dengan asyiknya share dan curhat menjadikan suasana seperti baru selesai makan terus. Ditambah lagi dengan hadirnya salah satu senior dari makasar yang sekarang sedang tugas melayani di GPIB Sion Jakarta. Beliau banyak memberi wawasan - wawasan baru. Salah satunya, dikalangan ulama, pendeta atau rohaniawan sekarang - sekarang ini banyak yang terjun ke dunia politik. Namun, mereka tidak kuat, artinya basic rohaniawannya pada umumnya tergerus oleh derasnya godaan dunia tersebut. Beliau bilang ketika kaum rohaniawan sudah dapat kursi maka ia akan lupa ayatnya. Ya, kadang - kadang begitulah rohaniawan kita. Tidak memiiki pondasi yang kuat. Wajar saja masyarakat akhirnya salah dalam interpretasi agamanya.
Namun satu hal yang menarik dengan diskusi dengan teman - teman saya tadi adalah, bahwa tiap - tiap kami sepertinya memiliki semangat baru di tahun 2009 ini. Ada yang berencana mempertahankan status mahasiswanya, supaya bisa "menjual" di pesta demokrasi nanti. Tidak masalah sih, asalkan ketika menentukan pilihan tersebut, jangan setengah hati. Harus serius dan mengerjakan segala sesuatu dengan tuntas. Semoga dengan semangat baru tersebut, apa yang dicita - citakan pada tahun ini semua bisa terwujud. Tentu dengan tetap mengharapkan dan mengandalkan campur tangan dari padaNya.
Namun siang kemaren kami sempat bertemu dan mengobrol satu sama lain dengan beribu macam topik. Sampai - sampai tidak makan siang dengan nasi, hanya makanan berat seperti mie yamin dan cemilan2. Wah, untung maag saya tidak kambuh. Ternyata dengan asyiknya share dan curhat menjadikan suasana seperti baru selesai makan terus. Ditambah lagi dengan hadirnya salah satu senior dari makasar yang sekarang sedang tugas melayani di GPIB Sion Jakarta. Beliau banyak memberi wawasan - wawasan baru. Salah satunya, dikalangan ulama, pendeta atau rohaniawan sekarang - sekarang ini banyak yang terjun ke dunia politik. Namun, mereka tidak kuat, artinya basic rohaniawannya pada umumnya tergerus oleh derasnya godaan dunia tersebut. Beliau bilang ketika kaum rohaniawan sudah dapat kursi maka ia akan lupa ayatnya. Ya, kadang - kadang begitulah rohaniawan kita. Tidak memiiki pondasi yang kuat. Wajar saja masyarakat akhirnya salah dalam interpretasi agamanya.
Namun satu hal yang menarik dengan diskusi dengan teman - teman saya tadi adalah, bahwa tiap - tiap kami sepertinya memiliki semangat baru di tahun 2009 ini. Ada yang berencana mempertahankan status mahasiswanya, supaya bisa "menjual" di pesta demokrasi nanti. Tidak masalah sih, asalkan ketika menentukan pilihan tersebut, jangan setengah hati. Harus serius dan mengerjakan segala sesuatu dengan tuntas. Semoga dengan semangat baru tersebut, apa yang dicita - citakan pada tahun ini semua bisa terwujud. Tentu dengan tetap mengharapkan dan mengandalkan campur tangan dari padaNya.
0 komentar:
Posting Komentar