Jumat, 30 Januari 2009

Tidak ada usaha yang gagal

Intensitas saya bertemu orang dengan berbagai latar belakang pekerjaan, umur, pendidikan akan semakin banyak. Hal ini akan menambah panjang daftar my precious experiencies. Walau sedikit melelahkan namun banyak pelajaran hidup yang bisa didapatkan dari banyak orang yang kami temui, meskipun ada juga sikap orang - orang yang menjengkelkan. Barangkali inilah dinamikanya. Saya coba analogikan ketika Tuhan Yesus "berkampanye" menawarkan keselamatan kepada umat manusia. Hampir semua orang menolak, hanya orang yang beriman dan percayalah yang bisa melihat indahnya tawaran Tuhan tersebut. Dalam hal ini saya coba analogikan bahwa tidak sedikit juga orang yang menolah Yesus ketika Dia melakukan pengembaraan bersama murid - muridNya untuk menawarkan keselamatan.

Sama halnya ketika kami melakukan hal yang sama, bedanya kami tidak menawarkan keselamatan, namun hanya bersifat silaturahmi dan perkenalan diri serta mengutarakan maksud dan tujuan hidup kedepan. Banyak orang yang harus ditemui dari satu tempat ke tempat yang lain, dari satu rumah rumah yang lain. Sungguh suatu pengalaman berharga dan menarik melihat berbagai karakter orang - orang. Dan banyak sekali pelajaran yang bisa diambil dari kegiatan ini.

Pertama yang saya lihat adalah ketika sosialisasi orang untuk masuk menjadi caleg, umumnya orang yang kita minta dukungannya selalu bertanya dan berharap agar ketika sudah berhasil supaya jangan melupakan mereka. Banyak sekali yang mengharapkan hal seperti ini, terlalu banyak timbal balik yang harus dilakukan. Padahal belum tentu berhasil. Namun satu hal yang saya rasa sangat bijaksana adalah ketika orang yang kita minta dukungan berkata seperti ini :"Ketika sudah berhasil nanti, tolong jaga nama baik pribadi, keluarga terlebih kesukuan dan agama kita". Ini merupakan salah satu pelajaran berharga yang saya dapatkan ketika orang - orang berharap agar jangan melupakan mereka- mereka yang sudah mendukung seblumnya. Ketika orang - orang berharap agar menjaga nama baik kaumnya, maka kelak orang - orang yang duduk sebagai pelayan masyarakan baik di eksekutif, legislatif maupun yudikatif akan bersih dari KKN.

Pelajaran kedua adalah kita semakin disadarkan kalau kita bukanlah siapa - siapa. Jujur pada awalnya saya merasa sangat senang dipuji orang sebagai .... dan membuat saya merasa sangat hebat. Ini memang sifat manusiawi kita yang sangat suka terhadap pujian. Padahal masih banyak orang lain yang lebih sukses, namun ia tetap rendah hati. Mereka tidak sombong dengan apa yang mereka sudah dapatkan. Padahal saya melihat kesuksesan mereka luar biasa. Semakin banyak bertemu orang maka kita semakin tidak ada apa - apanya. Kita akan semakin tertekan ke posisi kebawah. Dan ini sangat bagus untuk mengurangi tingkat kesombongan. Sebab banyak sekali orang diluar sana yang sudah berhasil namun tetap rendah hati, mau bergaul dengan semua orang baik yang kaya, miskin dan sebagainya.

Hal ketiga mungkin akan menambah panjang daftar phone book HP saya dan juga jaringan kita, sebab hal ini merupakan hal yang penting juga. Ada petuah yang mengharuskan kita untuk berteman dengan sebanyak - banyaknya orang dan jangan menciptakan musuh satu orang pun. Berteman dengan ribuan orang masih belum cukup, tetapi bermusuhan dengan satu orang saja itu sudah kebanyakan.

Terakhir adalah sebenarnya semua yang kita usahakan tidak ada yang gagal. Semuanya berhasil. Hal ini saya simpulkan dari buku the failure of success (kegagalan yang sukses). Contohnya adalah walaupun kita gagal tidak dapat kursi, maka sebenarnya kita sudah menang. Ada hasil yang didapat yaitu kita sudah menambah kenalan dan teman. Bedanya jika tujuan utama berhasil, maka kemenangannya double. Tujuan utama berhasil dan kita mendapat kenalan banyak. Sungguh menyenangkan bukan? Namun bilapun tujuan utama belum berhasil, paling tidak kita sudah menjadi pemenang juga dengan mempunyai banyak sahabat - sahabat baru dan pengalaman - pengalaman berharga.

0 komentar:

  © Blogger template 'Perfection' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP