Kamis, 25 Desember 2008

Damai Natal

ADA dua jenis damai. Damai yang diberikan dunia dan damai yang diberikan Yesus Kristus.Yesus berkata,”Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.” (Yohanes 14:27).

Apa itu damai yang diberikan oleh dunia dan apa pula damai yang diberikan Yesus Kristus? Damai yang diberikan oleh dunia adalah damai tanpa keadilan. Damai yang diberikan dunia adalah peace through strength (damai melalui kekuatan militer),yang dilakukan kaisar Roma (zaman Yesus) dengan menciptakan ”pax Romana”, yang sekarang ditiru oleh negara adikuasa Amerika Serikat untuk menciptakan ”pax Americana”melalui kekuatan militer.

Damai yang diberikan oleh dunia adalah damai yang palsu,seperti terdapat di dunia fantasi atau tempat-tempat hiburan. Damai yang diberikan dunia adalah damai satu malam seperti yang diberikan oleh narkoba dan obat-obat penenang. Damai yang diberikan oleh dunia hanya ada di mulut, tetapi tidak ada di hati.

Sama seperti perkataan Yeremia, ”Mereka mengobati luka umatKu dengan memandangnya ringan,katanya: Damai sejahtera! Damai sejahtera!,tetapi tidak ada damai sejahtera.”(Yeremia 6:14). Lalu,apa itu damai yang diberikan Kristus? Nabi Zakaria bernubuat,bahwa Mesias (Yesus Kristus) akan datang,dan Dia akan memerintah dengan adil dan jaya.

Dia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai (tanpa kekerasan), dan Mesias akan memberitakan damai sejahtera kepada bangsa-bangsa.(Zakaria 9:9). Janji ini diberikan kepada bangsa Israel yang baru pulang dari pembuangan Babel,di mana selama 70 tahun bangsa itu tidak pernah merasakan damai dan tidak mengalami apa artinya kebebasan.

Hari demi hari, bulan demi bulan, dan tahun demi tahun mereka lalui penuh dengan ancaman, pelecehan, ketakutan, penghinaan dan segala macam kekerasan. Sekarang Tuhan membebaskan mereka dari orde penjajahan, orde kekerasan,orde opresi,dan orde otoritarianisme ke sebuah zaman baru yang disebut era reformasi.

Orde reformasi ini menjanjikan bahwa Yerusalem akan dipulihkan, dibaharui, dan akan diberikan rasa aman yang sesungguhnya, di mana anak-anak laki-laki dan perempuan (yang tidak sanggup membela diri itu) bebas bermain di pinggir jalan tanpa rasa takut kepada penculik; kakek-kakek dan neneknenek bebas duduk di pinggirpinggir jalan tanpa rasa takut adanya demonstrasi.

Damai yang membebaskan ialah damai yang mesti dirasakan seluruh warga masyarakat di mana tidak ada kekerasan, tidak ada konflik sosial bernuansa agama,tidak ada konflik etnis, tidak ada perang, tidak ada krisis ekonomi seperti sekarang,dst. Damai Kristus yang membebaskan ialah kondisi yang terdapat jaminan keamanan dalam negeri, sehingga negaranegara tetangga tidak memberlakukan travel band (seperti kita alami sekarang) yang membuat industri pariwisata terpukul.

Damai yang membebaskan ialah kondisi di mana masyarakat bebas dari ancaman bom dan bom bunuh diri serta ancaman teror dan terorisme. Selain menjanjikan rasa aman dan kebebasan yang sungguh-sungguh (bukan setengah-setengah), zaman baru (era reformasi) yang diberikan Tuhan itu juga menjanjikan kepada bangsa yang baru dipulihkan itu kemakmuran, di mana pohon anggur akan memberi buahnya dan tanah akan memberi hasilnya, dan langit akan memberi air embunnya (Zakaria 8:12).

Damai yang diberikan Allah dalam Yesus Kristus adalah damai yang menghidupkan, yaitu tersedia sembako dengan harga murah dan stabil, bebas dari spekulan. Damai Kristus yang menghidupkan adalah kondisi lapangan kerja tersedia dan pengangguran tidak ada (seperti 40 juta orang di negeri ini).

Damai yang menghidupkan ialah kondisi adanya jaminan kesehatan, jaminan hari tua, jaminan pendidikan, fakir miskin, dan orang cacat ditanggungjawabi oleh negara. Damai yang menghidupkan adalah kondisi negara dan bangsa yang menjamin masuknya para investor untuk menciptakan lapangan kerja, tidak terjadi capital flightyang mematikan perekonomian,dst.

Tuhan Allah menjanjikan semuanya itu kepada bangsanya (termasuk bangsa Indonesia tercinta), tetapi dengan satu syarat. Inilah syarat itu: ”Inilah hal-hal yang harus kamu lakukan: Berkatalah benar seorang kepada yang lain dan laksanakanlah hukum yang benar, yang mendatangkan damai di pintu-pintu gerbangmu.”(Zakaria 8:16).

Di sini ada dua tugas dan tanggung jawab manusia. Pertama, berkata benar seorang kepada yang lain.Tidak boleh berdusta dan menipu. Tidak ada dusta di antara kita. Kita tidak dilarang berpolitik, tetapi yang dilarang adalah berbicara ”peol-otik” (bengkok sedikit). Kata-kata kita harus bisa dipercaya dan dipegang.Ucapan kita harus sesuai dengan tindakan. Lidah mengucap, kaki tertancap.

Kampanye pemilu boleh mengemukakan program, tetapi tidak boleh mengumbar janji mulukmuluk yang tidak mungkin direalisasikan. Yang paling dibenci Tuhan adalah lidah dusta,lidah tak bertulang,dan panjang lidah. Kedua, laksanakanlah hukumyangbenar. Tuhanituadil. Dia membenci hukum rimba (yang kuat menelan yang lemah).

Tuhan memberikan hukum-hukumnya kepada manusia supaya tercipta rasa keadilan masyarakat, yang merupakan prasyarat terciptanya kedamaian. Karena tidak ada damai tanpa keadilan. Ini sama dengan kata-kata pemazmur: ”Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudar diam bersama dengan rukun!

Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya.Seperti embun Gunung Hermon yang turun ke atas gununggunung Sion.Sebab ke sanalah Tuhan memerintahkan berkat, kehidupan untuk selamalamanya.( Mazmur 133:1-3).

Artinya ini: sebuah bangsa, masyarakat, dan keluarga yang hidup rukun, harmonis, damai, rekonsiliasi, utuh dan bersatu adalah seperti minyak wangi (parfum) yang dituangkan ke kepala seorang imam yang sedang diurapi,yang aromanya merambat ke sekitarnya, harum,wangi,semerbak, dan disukai orang lain.

Bangsa, masyarakat yang diam bersama rukun juga diibaratkan seperti embun gunung Hermon yang membasahi bumi dan memberikan kesuburan dan kemakmuran. Bangsa yang damai, rukun, tidak ada konflik sosial, tidak ada teror,rasa aman terjamin akan menjadi alamat berkat Tuhan. Karena apa?

Karena para turis mancanegara akan datang tanpa rasa takut,para investor tidak ragu-ragu menanam modal yang akan menggerakkan sektor riil dan membuka industri-industri besar yang pada gilirannya menciptakan kemakmuran, menciptakan lapangan kerja dan menambah devisa.

Tuhan menjanjikan kepada bangsa-bangsa di dunia kedamaian, kebebasan, dan kemakmuran (kehidupan) apabila bangsa itu mampu memberdayakan hukum dan menegakkan keadilan demi terciptanya rasa aman dan damai sejahtera sehingga saudara-saudara,warga bangsa, dananak-anaknegeridapat diam bersama dengan rukun. Karena itu kita terpanggil dan bertanggung jawab di negeri ini untuk menaati hukum dan menegakkan keadilan.

Marilah kita ikut serta memberantas virus-virus yang menggerogoti bangsa ini seperti korupsi, money politics, hukum rimba, menghalalkan segala cara demi mencapai tujuan,dst. Mari kita mulai dari diri kita sendiri.Kita harus cerdik (cerdas) seperti ular (tetapi jangan menjadi ular) supaya dipakai dan terpakai, dan supaya tidak dimarginalkan; jujur seperti merpati (tetapi jangan jadi merpati) supaya dipercaya dan diikuti orang.

Taburlah keadilan,tuailah kedamaian. Taburlah kedamaian, tuailah kebebasan dan kehidupan.Yesus Kristus adalah Raja Damai (King of Peace). Damai Kristus membebaskan dan menghidupkan. Selamat Hari Natal.(*)

RICHARD M DAULAY
SEKRETARIS UMUM PGI

0 komentar:

  © Blogger template 'Perfection' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP