Long Weekend
Dari tanggal 6 Desember kemaren hingga hari ini tanggal 8 Desember merupakan liburan akhir minggu yang panjang. Banyak orang mengisi nya dengan liburan atau sekedar hanya untuk beristirahat di rumah untuk mengembalikan stamina dan semangatnya untuk bekerja.
Orang - orang Indonesia khususnya Jakarta biasanya akan datang ke Bandung, implikasinya Bandung menjadi macet, lalu lintasnya tidak karuan. Memang benar dengan banyaknya orang yang mengisi liburnya di kota kembang ini maka, pendapatan asli daerah (PAD) kota Bandung akan meningkat.
Yang mau saya katakan adalah bahwa masyarakat sekarang ini sangat membutuhkan yang namanya liburan/jalan-jalan. Seingat saya dulu, liburan itu biasanya diambil pada masa libur panjang sekolah atau libur Natal/Lebaran dan akhir tahun. Tetapi sekarang, dimana ada long weekend pastilah banyak orang yang akan berlibur ke daerah lain. Mungkin hal ini terjadi karena didukung dengan fasilitas tol yang membuat jarak dari satu kota ke kota lainnya bisa ditempuh dalam waktu yang lebih singkat bila dibandingkan pada zaman dulu. Seingat saya lagi, liburan itu masuk dalam klasifikasi kebutuhan tersier, jika kebutuhan primer dan sekunder telah bisa kita penuhi, maka tak ada salahnya kita coba memenuhi kebutuhan tersier tesebut.
Namun sekarang masyarakat tidak bisa lagi membedakan antara kebutuhan primer, sekunder dan tersier. Semua dianggap menjadi kebutuhan primer. Sarapan di Singapura pun jadi kebutuhan primer. Alhasil, tanpa sadar orang - orang berada pun telah mendapat subsidi dari pemerintah. Sama halnya dengan liburan weekend yang digunakan orang untuk berkunjung ke kota Bandung pun telah menjadi kebutuhan primer bagi orang Jakarta dan sekitarnya. Sebab setiap ada weekend 3 hari Bandung pasti menjadi penuh sesak.
Marilah kita coba hidup lebih teratur, tidak semua kebutuhan itu menjadi suatu kebutuhan pokok. Sebaiknya, kita juga peka terhadap kondisi sekitar yang mungkin masih banyak saudara - saudara kita yang kehidupan ekonominya belum mampu. :)
Orang - orang Indonesia khususnya Jakarta biasanya akan datang ke Bandung, implikasinya Bandung menjadi macet, lalu lintasnya tidak karuan. Memang benar dengan banyaknya orang yang mengisi liburnya di kota kembang ini maka, pendapatan asli daerah (PAD) kota Bandung akan meningkat.
Yang mau saya katakan adalah bahwa masyarakat sekarang ini sangat membutuhkan yang namanya liburan/jalan-jalan. Seingat saya dulu, liburan itu biasanya diambil pada masa libur panjang sekolah atau libur Natal/Lebaran dan akhir tahun. Tetapi sekarang, dimana ada long weekend pastilah banyak orang yang akan berlibur ke daerah lain. Mungkin hal ini terjadi karena didukung dengan fasilitas tol yang membuat jarak dari satu kota ke kota lainnya bisa ditempuh dalam waktu yang lebih singkat bila dibandingkan pada zaman dulu. Seingat saya lagi, liburan itu masuk dalam klasifikasi kebutuhan tersier, jika kebutuhan primer dan sekunder telah bisa kita penuhi, maka tak ada salahnya kita coba memenuhi kebutuhan tersier tesebut.
Namun sekarang masyarakat tidak bisa lagi membedakan antara kebutuhan primer, sekunder dan tersier. Semua dianggap menjadi kebutuhan primer. Sarapan di Singapura pun jadi kebutuhan primer. Alhasil, tanpa sadar orang - orang berada pun telah mendapat subsidi dari pemerintah. Sama halnya dengan liburan weekend yang digunakan orang untuk berkunjung ke kota Bandung pun telah menjadi kebutuhan primer bagi orang Jakarta dan sekitarnya. Sebab setiap ada weekend 3 hari Bandung pasti menjadi penuh sesak.
Marilah kita coba hidup lebih teratur, tidak semua kebutuhan itu menjadi suatu kebutuhan pokok. Sebaiknya, kita juga peka terhadap kondisi sekitar yang mungkin masih banyak saudara - saudara kita yang kehidupan ekonominya belum mampu. :)
0 komentar:
Posting Komentar