Sabtu, 06 Desember 2008

Tahun60an, fun

Saat mengurus legalitas dari suatu yayasan, saya banyak mendapat pertanyaan yang kemudian saya coba jawab sendiri.Alhasil, geli rasanya kalau mencoba menebak, apa yang terjadi pada saat yayasan tersebut didirikan dulu, dan saya kaitkan juga dengan berangkat haji pada waktu itu serta bagaimana pada zaman itu juga orang dari Sumatera bisa sampai ke Pulau Jawa ini.


Pada tahun 60an mereka telah berhasil membeli sebidang tanah dengan harga 8 juta rupiah. Pertanyaan yang muncul dibenak saya adalah, kira - kira kalau mereka membayar uang membeli tanah tersebut dengan uang cash saat itu, uangnya nominal berapa yah? Secara pada tahun 60 an Rp.1,00 sudah sangat besar nilainya,satu rupiah sudah bisa membeli seekor anak kuda. Ongkos orang ke Medan saja dari Tarutung kata teman saya pada zaman itu adalah setengah sen. Terus asumsi kami pada zaman itu nominal uang tertinggi adalah uang seribu, kalau sekarang kan seratus ribu. Uang seribu sebanyak 8 juta, hmmm lumayan juga banyaknya yah. Saya berimajinasi lagi, bagaimana kalau memakai uang 500 logam seperti uang 500 sekarang, kalau 8 juta sepertinya udah berapa Kg?Sangat geli sekali...

Kemudian terpikir juga, pada zaman itu orang sudah banyak yang berangkat haji..Dan konon, karena pesawat terbang belum ada, orang yang berangkat haji umumnya menggunakan kapal laut. Kebanyang dunk lamanya mereka diperjalanan. Mungkin waktu yang dibutuhkan PP (pergi pulang) untuk sekerdar naik Haji adalah 6 bulan dan ibadahnya di sana sekitar 1 bulan. Jadi mereka butuh waktu minimal 7 bulan untuk menunaikan salah satu dari 5 Rukun Islam. Wajar saja dulu title Haji itu dianggap sangat terhormat, mendapatkannya saja disamping waktu yang lama, sudah pasti biayanya juga mahal toh?

Lebih gambling lagi saya terpikir tentang orang - orang Batak yang pertama merantau ke P.Jawa. Saat tahun 5o an beberapa putra orang Batak sudah ada yang kuliah di Jakarta, Bandung dst. Saya kemudian berpikir, apa dulu orang Batak dari Sumatrea Utara ke P.Jawa ini jalan kaki yah. Soalnya transportasi darat sepertinya belum ada saat itu. Kalaupun naek kapal laut juga sudah pasti membutuhkan waktu yang sangat lama. Namun karena perjuangan mereka dulu untuk merantau ke Pulau Jawa ini ,maka bneberapa peninggalan/karya mereka bisa saya nikmati sekarang ini. Contohnya adalah UKI, UKM, beberapa RS Kristen, aset - aset Kristen dan masih bayak lagi. Tapi yang sangat disayangkan adalah, kemampuan generasi sekarang untuk menjaga warisan tersebut sangat diragukan, karena kita sering dengar banyaknya pelepasan aset - aset peninggalan orang Batak yang kebanyakan orang Nasrani pada waktu itu. Perjuangan yang sangat Luar biasa..

0 komentar:

  © Blogger template 'Perfection' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP