Kamis, 18 Desember 2008

Menghukum dan mendidik

Akhir - akhir ini kita sering melihat "kekerasan" yang dilakukan guru kepada murid di sekolahnya. Sungguh ironis, karena fungsi dari sekolah adalah tempat pendidikan yaitu tempat seseorang menuntut ilmu pengetahuan dan mengembangkan akhlak/moral nya. Fungsi ini kelihatannya hanya 50 %nya saja, tanpa peningkatan moral baik itu siswa maupun guru.

Komponen utama dari sekolah adalah guru dan siswa - siswanya. Ketika kekerasan terjadi antara dua komponen utama ini, yang paling diminta pertanggungjawabannya adalah guru. Dan kerap kali, guru akan beralasan kalau dia memukul siswanya merupakan bagian dari proses mendidik. Hal ini menjadi dilematis, karena ketika siswanya sangat nakal, maka menghukum dengan cara kekerasan akan dianggap sebagai bagian dari pendidikan itu sendiri. Ketika didiamkan saja, maka siswanya pasti akan menjadi lebih nakal lagi.

Menghukum dan mendidik itu merupakan dua hal berbeda namun tidak bisa dipisahkan. Menghukum siswa bisa merupakan bagian dari mendidik ketika hukuman yang diberikan itu dapat menggugah perasaan siswa tadi. Misalnya ketika siswa tidak mengerjakan tugas tentu guru bisa menghukumnya dengan memberikan nilai yang lebih rendah. Atau dengan menyuruh siswa membersihkan ruang kelas. Bila melakukan pemukulan, mungkin kesannya akan beda, dan dalam diri siswa akan timbuk kebencian kepada guru yang menghukum tersebut.

Usia sekolah adalah hal yang sangat strategis untuk mendidik orang agar menjadi manusia yang bermoral dan punya akhlak. Ketika guru - guru sudah terlebih dahulu mempunyai akhlak tadi, maka otomatis murid2nya akan memiliki karakter yang baik juga. Mendidik anak menjadi orang berkarakter tentu akan membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik. Karena kompetensi siswa dalam belajar akan menjadi sia - sia ketika tidak ada karakter baik dalam dirinya.

1 komentar:

Elisabet Dian Premanasari 21 Desember 2008 pukul 12.54  

Menghukum adalah bagian dari mendidik supaya anak didik jera atas perbuatan salah yang dilakukan. Tentu, prosesnya harus didasari dengan kasih, supaya anak didik tau bahwa proses menghukum itu semata-mata dilakukan untuk kebaikan anak didik itu sendiri.

  © Blogger template 'Perfection' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP